DEAR G 07

11 3 0
                                    

Jangan lupa klik tombol bintang nya ya :)

______________________________________

Happy reading ❤️

🌼🌼🌼

Dering telfon Vani memecah keheningan dipagi buta. Membuat Vani yang masih dialam mimpi, terbangun .

Vani kemudian mengerjapkan matanya sebelum melihat siapa yang menelfonnya sepagi ini.

"Ketos? " Gumamnya sebelum mengangkat telfon.

"Halo Van, maaf ya ganggu tidur lo" Ujar si penelfon.

"Ya, hehe santuy. " Jawab Vani malas. Pasalnya iya masih sangat mengantuk.

" Ada apa emang, kak?" Tanya Vani kemudian.

" Ini Van, besok tolong kasih tau Arkan ya. Mulai hari senin dia udah bisa belajar private. Untuk ngejar pelajaran yang tertinggal beberapa bulan ini. "

" Jadi siapa guru private Arkan, kak? " Tanya Vani lagi.

" Si Rey. Kenal, kan?. "

" Oh, itu" Vani mengangguk-angguk saat iya berhasil mengingat kakak kelasnya yang bernama Rey. "Iya kak. Gue kenal." Jawab Vani.

"Oke, jangan sampe lupa ya. "

" Sip. " Kata Vani sebelum telfon terputus.

Vani kembali memejamkan matanya. Dikarenakan jam masih menunjukkan pukul 03:30. Masih ada waktu satu setengah jam lagi sebelum adzan subuh berkumandang, pikirnya.

Pagi ini dia memutuskan untuk pergi menemui Arkan di apartemen nya. Selain karena iya ingin sekalian belanja bulanan. Iya juga tidak memiliki no handphone Arkan maupun Afkar.

Sambil menenteng sebuah rantang titipan mamanya untuk Arkan dan Afkar, Vani memencet bel.

"Kemana sih ni dua kebo. Tangan gue dah pegel banget bawain ni rantang. " Dumel Vani.

Sudah berkali-kali Vani memencet bel, tapi tidak ada tanda-tanda bahwa sang penghuni akan membuka kan pintu untuk nya.

" Ck, gue balik aja lah." Putus Vani sambil menendang pintu apartemen didepannya.

Vani membalikkan badannya.

" Udah lama nunggu?. " Tanya seseorang yang iya cari tiba-tiba berada tepat didepan wajah Vani.

Vani menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Menetralkan degup jantung nya yang tiba-tiba berdetak seperti melihat setan.

" Lo? " Tunjuk Vani geram.

" Maaf gue abis olahraga bentar tadi. Gue enggak tau lo kesini. " Ujar Arkan terkekeh.

" Tau ah, tangan gue pegel tau nggak?! Bawain ni rantang. " Gerutu Vani sambil menekuk bibirnya kebawah.

Arkan mengacak rambut Vani gemas.
" Lain kali, kalo mau kesini chat dulu."

Vani mencebikkan bibirnya.
" Nomor aja kagak punya. Boro-boro mau chat. " Ketus Vani.

" Yaudah, siniin hp nya. " Pinta Arkan kepada Vani sambil menjulur kan tangannya.

DEAR GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang