Happy reading ❤️
Di parkiran...
"Woy!! akhir nya nyampe juga lu berdua. " Ujar Afkar yang tiba-tiba saja datang, entah dari mana.
" Ck, bisa nggak? Lo nggak ngagetin??!" Ucap Arkan sambil berlalu.
" Eh, Eh-Eh. Lu mau kemana, Kan??!!
Aelaaah... Anak baru dah asal nyelonong aje. " Dumel Afkar sambil mengejar Arkan.Vani menggeleng kan kepalanya sambil terkekeh, melihat kelakuan si kembar. Lalu iya berjalan menuju kelasnya.
*****
" Van, Vani! " Panggil seseorang, saat Vani berjalan melintasi koridor.
Vani pun menoleh kearah suara. "Eh, kak Hani? Ada apa kak? " Ujar Vani sambil tersenyum ramah.
" Hehe nggak sih... Cuma mau tanya, katanya, Abang nya Dzaky pindah ke sekolah ini, ya? Apa bener?? "
" Iya kak. Abang nya Dzaky hari ini udah mulai masuk sekolah sini. "
Kakak senior Vani yang bername tag Hani itu pun ber oh ria.
" O iya kak, kemaren nyokap nya Dzaky juga ke sini. " Ujar Vani kemudian
"Oh, yaa?? " Tanya Hani antusias.
" Iya. Tapi nggak sempet mampir tempat kakak. Soal nya, buru-buru banget, katanya. Jadi beliau titip salam aja. " Jelas Vani sembari tersenyum.
" Ya, ya-ya" Hani mengangguk-angguk kan kepala nya tanda mengerti.
" Kakak pingin kenalan sama abang nya Dzaky, enggak? Cakep lo! " Kata Vani sambil mengedip-edip kan matanya.
Hani pun terkekeh lalu menganguk--
tanda setuju." Oke. Kakak tunggu sini. Biar Vani panggilin." Ujar Vani sambil berjalan pergi. "
Hani Berliana Putri. Yang kerap dipanggil Hani. Sebulan lalu di tunjuk kepala sekolah, sebagai pembimbing Afkar. Semua atas perintah Ayah nya. Agar Pelajaran Afkar lebih terkontrol saat Afkar tidak berada di dekat orang tua nya.
Bukan tanpa alasan kepala sekolah memilih Hani sebagai pembimbing untuk Afkar. Hani, yang terkenal dengan kelembutan dan juga kesabaran nya, memang sangat cocok jika harus membimbing murid keras kepala dan egois seperti Afkar.
*****
Sesampai nya Vani di depan pintu tangga. Vani bertemu dengan kakak kelas nya yang Vani kenal dengan nama Alen.
"Hey, kak Alen, " sapa Vani pada kakak kelas nya itu, yang kebetulan juga ingin ke lantai dua.
" Hey, Van. Ada apa? " tanya nya to the point.
" Hmm.. Tolong panggilin Arkan yaa
kak. Abang nya Dzaky. Kakak tau, kan?? "" Oh iya, tau-tau. " jawab Alen mengangguk-angguk sembari berlalu.
" Hehe, Makasih kak! " Ucap Vani dengan sedikit berteriak.
'Huuuuffft'
Tak perlu menunggu berjam-jam (Eh maksud gue bermenit-menit). Arkan pun turun dengan pesona nya.
'Gilee... cakep amat ya.' Gumam Vani.
" Ada apa? " Tanya Arkan datar, yang tiba-tiba saja sudah berada dihadapan Vani.
" Eh? " Vani menggaruk kepala nya yang sudah jelas tidak gatal.
'Aelaaah kenapa jadi gerogi gini yak' Dumel Vani dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR G
Teen FictionIni lapaknya orang yang suka nyusun puzzle. Buat yang penasaran silahkan di baca. . . . Jangan lupa votmend dan follow akun aku, oke ^^ Terimakasih ❤️❤️