Welcome to my story 😊
Happy reading yeah ❤️_____________________________________
"Van, lo kenapa?" Tanya Zulfa
Membuyarkan lamunan Vani.
Vani pun mengangkat kepalanya, lalu menggeleng."Hey, lu kenapa sih Van?" Tanya temen nya yang lain.
" Emang gue kenapa? " Tanya Vani balik sambil memaksakan tersenyum.
"Ck! ditanyain malah nanya balik." Gerutu Rahel yang membuat Vani terkekeh.
"Oya, denger-denger abang nya Dzaky pindah kesini juga ya, Van?" Tanya Diah. Vani pun mengangguk.
"Ngapa? Lu naksir? " Ledek Vani.
Diah memutar bola matanya. "Belum juga lihat. Udah di kata naksir. Noh jangan-jangan doi BIMOLI lagi." Sahut Diah yang mengundang tawa empat sahabatnya.
Pukul 18:30
Vani merebahkan tubuhnya dikasur sambil membuka handphone nya yang sejak pagi tidak dia buka.
'Ting'
Bunyi notif dari whatsaap. Vani pun segera membuka nya.
Vani mengerutkan dahi saat melihat nomor tidak di kenal mengirim tiga pesan dan enam panggilan tidak terjawab.
15:45 p
16:16 p
17:00 Bisa ketemu di cafe XXXXX jam delapan nanti malam?
'Siapa ini? ' Gumam Vani bingung.
Karena sangat penasaran dan setelah menimang-nimang, Vani pun bangkit, mengambil jaket dan kunci motor nya.
"Van, mau kemana? Kamu belum makan lo, sayang." Tegur Ratna saat melihat Vani menuruni tangga dengan memakai jaket dan menenteng kunci motor.
"Hm, mau ke cafe bentar ma. Nggak lama-lama kok. " Kata Vani sembari tersenyum.
" Yaudah, hati-hati yaa.. "
Vani pun mengangguk.
Sesampai di cafe yang di maksud. Vani segera masuk. Lalu matanya menangkap sosok pria memakai hoodie berwarna merah, sedang duduk sendirian di pojok ruangan sambil sesekali melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
'Itu Afkar, kan?' Gumam Vani.
Vani pun menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas sosok yang mencuri perhatian nya. Setelah yakin itu benar-benar Afkar, dia pun berjalan mendekatinya.
"Hey!" Sapa Vani sambil menepuk pundak Afkar.
Afkar mendongak, kemudian matanya membulat karena terkejut. " Eh, lo kok?" Tanya nya bingung.
"Lo kan yang chat gue tadi? " Tanya Vani menghiraukan kebingungan Afkar.
Afkar semakin mengernyitkan dahinya. "Kapan gue chat lo?" Tanya nya balik.
Tiba-tiba kursi di hadapan mereka menderit, yang sontak membuat mereka menoleh ke arah suara.
"Arkan? " Tanya Afkar dan Vani berbarengan.
Mengabaikan kebingungan Vani dan Afkar, Arkan menyesap minuman yang berada di depan Afkar. Tampaknya minuman itu baru saja dipesan dan belum sempat Afkar minum.
" Jadi lo yang..." Ucapan Vani terputus saat..
"Dikira gue kagak bosen di apartemen itu sendirian. "Sungut Arkan melirik Afkar yang masih menampak kan wajah bingung nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR G
Teen FictionIni lapaknya orang yang suka nyusun puzzle. Buat yang penasaran silahkan di baca. . . . Jangan lupa votmend dan follow akun aku, oke ^^ Terimakasih ❤️❤️