Best Mistake: Part 1

303 13 0
                                    

Seorang gadis nampak berjalan dengan keadaan lesu kearah parkiran kampus. Jam menunjukkan pukul 5 sore. Sejak jam 8 pagi gadis itu sudah berada di kampus. Hari ini jadwal kuliah gadis itu padat rupanya, sehingga ia berada di kampus hingga seharian.

(Namakamu), adalah nama gadis itu. Berkuliah jurusan psikologi dan sekarang memasuki semester 4. Semester yang mulai berat dikarenakan banyaknya tugas-tugas.

Gadis itu dengan lesu berjalan menuju motornya. Hari ini melelahkan sekali. Rasanya sesampai di kos langsung ingin rebahan saja.

Setibanya di parkiran, gadis itu langsung menghidupkan motornya dan mulai pergi meninggalkan kampus. Akan tetapi, karena dirinya yang kelelahan membuatnya tak cukup konsentrasi. Ketika hendak keluar parkiran, ia tidak melihat bahwa ada batu cukup besar didepan motornya. Ia pun menabrak batu tersebut dan alhasil ia terjatuh bersama dengan motornya. Jatuh di parkiran kampus ketika pulang kuliah, dengan keadaan lelah, ditambah malu.

Mahasiswa lain yang juga baru selesai kuliah, seketika menatapnya. “Tuhan, cabut saja nyawaku sekarang” batin (namakamu). Ia hendak bangkit, akan tetapi kakinya terjepit di motornya hingga ia tidak bisa berdiri.

Tiba-tiba saja, motornya pun berdiri. Gadis itu yang semula menuduk, seketika mendongakkan kepalanya.

Sebuah tangan lalu terulur padanya. Uluran tangan lelaki, dan err.. cukup tampan._.

Gadis itu pun menerima uluran tangan lelaki tersebut. “Makasih” ucap (namakamu).

“Lain kali hati-hati, bahaya tau”. Ucap lelaki tersebut. (Namakamu) hanya mengangguk dan mulai menaiki motornya kembali meskipun kakinya terasa nyeri. “Bodo amat sama sakit lah, yang penting gue pergi dulu dari sini, malu banget gila” batin (namakamu).

“Eh, lo mau kemana? Habis jatoh gitu lo mau langsung jalan? Emang gak sakit?” ucap lelaki itu. “Ah, enggak kok, hehe” ucap (namakamu) dengan kikuk. Huh, padahal kakinya berdenyut sakit-,-

“Bohong. Tuh kaki lo memar” Ucap lelaki tersebut sembari melirik kakinya. Ah, sial. Kenapa juga ia bisa terjatuh. Kenapa kakinya sampai memar segala. Kenapa nasibnya nampak malang sekali didepan lelaki ini? Rasanya (namakamu) ingin mati saat itu juga karena rasa malu yang dirasakannya.

“Oh, hehe.. iya lumayan sakit sih, tapi bisa bawa motor kok. Yaudah gue pergi dulu ya, makasih bantuannya” Ucap (Namakamu) yang nampak kikuk dan mulai meng-gas motornya. Akan tetapi, lelaki tersebut memegang motornya dari belakang sehingga (namakamu) tidak bisa membawa motornya.

“Gue anter lo pulang. Rumah lo dimana?” ucap lelaki tersebut.

“Hah?” (namakamu) melongo menanggapi ucapan lelaki tersebut. Bagaimana bisa ia menawarkan hendak mengantarnya pulang, padahal mereka saja tidak saling kenal. Bagaimana kalau lelaki ini adalah orang jahat yang memanfaatkan situasinya yang terluka? Bagaimana kalau…

“Lo gausah natap curiga gitu ke gue. Gue cuman mau nganter lo pulang, bukan nyulik lo. Gue kasian sama lo, kaki lo kan sakit. Ntar kalo di jalan jatoh lagi gimana? Gini-gini gue punya rasa kemanusiaan juga kali” ucap lelaki tersebut.

“Emm, caranya?” tanya (namakamu). “Ya gue bonceng lo pake motor lo, ntar temen gue nyusul di belakang. Ntar gue balik sama temen gue. Gimana?” ucap lelaki tersebut.

“Mmm, apa gak ngerepotin? Gue bisa kok bawa motor sendiri, gak usah repot-repot gitu, gue gak enak”. “Gaada penolakan. Lo mau cari mati ya?” ucap lelaki tersebut sembari menatap tajam (namakamu), membuatnya takut dan segera berdiri dari motornya. Lelaki itu pun mengambil alih motor (namakamu).

“Naik, cepetan” ucap lelaki tersebut. “Eh tunggu, lo bisa naik gak?” ucap lelaki itu lagi. “Iya, bisa kok” ucap (namakamu) dan mulai duduk dibelakang lelaki tersebut.

Best Mistake [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang