Best Mistake: Part 2

124 13 0
                                    

Warning!
(18+)

“Astaghfirullah Iqbaal, kamu ngapain?!” teriak bunda Rike histeris melihat posisi Iqbaal dan (namakamu). Piring serta gelas yang dibawa Rike pun jatuh dan pecah di lantai. Tadinya Rike ingin membawakan mereka camilan, tapi ternyata yang ditemukannya sungguh diluar dugaan._.

Iqbaal dan (Namakamu) pun dengan segera bangkit dari posisi mereka. Ahh, benar kan. Jika ada yang melihat pasti akan terjadi kesalahpahaman._.

“Bun, ini gak yang seperti bunda liat” ucap Iqbaal berusaha menjelaskan. “Iya tante, tadi gak sengaja..” “Cukup, bunda gak mau dengar penjelasan kalian. Bunda udah melihat dengan mata kepala bunda sendiri apa yang kalian perbuat. Kalian pasti akan melakukan..”

“Nggak bunda, enggak! Aku tadi gak sengaja kesandung laptop terus jatoh bun, gak seperti yang bunda pikir” potong Iqbaal. “Jatoh dengan posisi seperti itu? Gak mungkin Baal, kamu jangan bohongin bunda” ucap Rike.

“Tapi kak Iqbaal gak bohong tan..” “Cukup. Kalian berdua, ayo ikut bunda. Kita harus bicara” ucap Rike dan segera berlalu. Iqbaal dan (namakamu) terdiam. Oh tidak, apa yang akan terjadi?

“Iqbaal, (Namakamu), kalian harus menikah” ucap Hery, ayah Iqbaal. Kini mereka sedang duduk di ruang tamu. Rike sudah menceritakan apa yang terjadi kepada suaminya, serta Ody, kakak Iqbaal.

“Hah?” ucap Iqbaal dan (namakamu). Menikah? Hanya karena tersandung mereka harus menikah? Alasan konyol macam apa ini?

“Iya Iqbaal, kamu harus bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan” ucap Hery. “Tanggung jawab apa yah? Aku gak ngapa-ngapain (namakamu)” ucap Iqbaal membela diri. “Om, tante, ini semua cuman salah paham, gak seperti yang kalian pikir..” ucap (namakamu) ikut memberikan penjelasan.  “Iya bun, yah, teh.. kan tadi Iqbaal udah bilang kalo Iqbaal kesandung” ucap Iqbaal.

“Cukup Iqbaal. Apa susahnya sih mengakui perbuatan yang sudah kamu lakukan? Kami semua sudah sepakat, pokoknya kalian harus menikah. Iqbaal, jadi laki-laki itu harus bertanggung jawab. Dan sekarang yang harus kalian lakukan adalah menikah secepatnya” tegas Hery.

“Tapi yah, kami kan masih kuliah” ucap Iqbaal. “Kuliah sambil nikah kan bisa Baal. Udahlah pokoknya kalian harus menikah. (Namakamu), kami akan menghubungi orang tua kamu. Bisa om minta nomor ayah kamu?” ucap Hery.

(Namakamu) meneguk salivanya. Rasanya percuma ia menjelaskan, mereka tak akan percaya. Dengan pasrah (namakamu) pun lalu memberikan nomor ayahnya pada Hery.

***
(Namakamu) dan Iqbaal sama-sama terdiam. Sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Hari ini adalah hari Senin, mereka terpaksa bolos kuliah. Hari ini mereka akan pergi menemui orang tua (namakamu). Setelah perbincangan tadi malam, mereka memutuskan untuk datang menemui orangtua (namakamu) secara langsung. Dikarenakan keberadaan (namakamu) dan orang tuanya berbeda, maka Hery, Rike, serta Ody memutuskan untuk berangkat bersama menuju rumah (namakamu).

Ya, (Namakamu) hanya orang perantauan disini karena ia berkuliah, itulah sebabnya ia tinggal di kos. Di saat kedua orang tua serta kakaknya berharap padanya agar sukses di perkuliahan, tapi apalah daya ternyata ia malah membawa calon menantu pada mereka. Insiden tersandung segini panjangnya ternyata-.-

“(Namakamu), ayah setuju sama mereka. kamu harus menikah dengan nak Iqbaal” ucap ayah (namakamu) setelah mendengar penjelasan Hery dan Rike tentang kejadian kemarin. “Ayah, tapi ini semua cuman salah paham..” ucap (namakamu).

“(Namakamu), untuk sekarang yang terbaik adalah menikah. Ayah gak mau kamu jadi bahan omongan. Lebih baik kalian menikah, ayah setuju dengan keputusan Hery” ucap ayah (namakamu). (Namakamu) dan Iqbaal sama-sama terdiam, pasrah dengan keadaan. Memang percuma mereka menjelaskan, tak akan ada yang percaya.

Best Mistake [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang