“Aku…”
“Kamu selingkuh sama dia (namakamu)?” ucap Iqbaal. (Namakamu) membulatkan matanya menatap Iqbaal yang melihatnya tajam.
“Apa maksud kamu selingkuh Baal?” ucap (namakamu).“Aldi kan suka sama kamu. Apa kamu juga suka sama dia? Kamu bilang kan dia lebih peka daripada aku. Kenapa kalian gak jadian aja sekalian, huh?” sinis Iqbaal. (Namakamu) mematung mendengar ucapan Iqbaal, Aldi suka padanya?
“Aldi suka sama aku?” tanya (namakamu). Iqbaal mengangguk .
“Kamu gak mungkin kan baru tau sekarang? Kalian aja sahabatan diem-diem. Bisa aja kan kalian berhubungan lebih dibelakang aku? Aku jadi curiga, apa bener anak yang kamu kandung itu anak aku, bukan anak Aldi?”Plak.
(Namakamu) menampar Iqbaal kuat, wajahnya memerah dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.
“Jaga ucapan kamu! Kamu pikir aku perempuan macam apa hah? Aku punya harga diri Baal! Gimana bisa kamu berpikir ini bukan anak kamu padahal aku cuman ngelakuin itu sama kamu! Aku ketemu berduaan sama Aldi aja ga pernah Baal. Kamu.. kamu keterlaluan!” ucap (namakamu) dan segera beranjak mengambil tas serta ponselnya. (Namakamu) menghapus air matanya yang jatuh meskipun air mata itu kembali turun.
Tak peduli dengan penampilannya yang berantakan, (namakamu) segera memberhentikan taksi yang lewat dan menuju ke rumah kedua sahabatnya.
Iqbaal memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan (namakamu). Ia terdiam menatap (namakamu) yang pergi, tak berusaha menghentikannya.
“Apa yang gue lakuin?” gumam Iqbaal. Iqbaal mengacak rambutnya frustasi. Karena cemburu, ia jadi kelewat emosi dan mengucapkan kata-kata kejam kepada (namakamu). Bagaimana bisa ia menuduh (namakamu) melakukan itu?
Iqbaal merebahkan dirinya, kepalanya terasa pusing.
***
“Apa?! Iqbaal bilang gitu ke lo?!” teriak Steffi setelah mendengar cerita (namakamu). (Namakamu) mengangguk sembari terisak dalam pelukan Salsa.
“Bego banget sih tuh cowok, bisa-bisanya ngomong sembarangan kek gitu!” geram Salsa.“Gue gak ngasih tau Iqbaal karena menurut gue hal itu gak terlalu penting, toh cuman sahabatan biasa. Gue sahabatan sama Aldi bener-bener biasa aja, gak sedekat sama kalian. Karena gue sadar dia cowok dan gue sendiri juga udah berstatus sebagai istri orang. Jadi meskipun gue sahabatan sama Aldi, gue bener-bener menjaga batasan. Gue gak mau berlebihan. Gue gak mau Iqbaal salah paham nantinya. Bahkan ngobrol langsung berdua pun jarang banget karena gue selalu nolak tiap diajak jalan. Paling-paling ngobrol sebentar kalo gak sengaja ketemu di parkiran atau kantin kampus” ucap (namakamu).
“(Nam), sumpah. Iqbaal pengen banget gue bogem!” ucap Steffi nampak emosi.
“Tadi pas Iqbaal pulang, dia langsung kena bogem abang gue. Gue belain Iqbaal, terus abang gue balik. Gue bersihin luka Iqbaal, dan tiba-tiba Iqbaal ngebahas masalah itu. Awalnya dia ngejelasin tentang hubungan dia sama Vanesha, tapi dia langsung marah dan nuduh gue pas gue nyebut nama Aldi” curhat (namakamu).“Sumpah ya laki lo gatau terimakasih banget. Masih baik lo mau ngurus dia, belain dia, eh dia malah nuduh lo sembarangan. Padahal dia yang mulai bikin masalah” ucap Salsa.
“Untuk sementara waktu, gue boleh tinggal bareng kalian gak? Gue gak mau ketemu Iqbaal. Gue juga gak mungkin ke rumah mertua gue” gumam (namakamu) memelas.
“Rumah ini selalu terbuka untuk lo (namakamu)” ucap Steffi sembari membelai rambut (namakamu).***
Iqbaal menatap jam. Pukul 09.00 malam. (Namakamu) belum juga pulang. Iqbaal menghela nafas. (Namakamu) pasti sangat marah padanya hingga ia tak mau bertemu dirinya.Iqbaal membuka ponselnya. Ah, bahkan chatnya saja tidak di read. Iqbaal memegang kepalanya frustasi. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Iqbaal kembali membuka ponselnya dan mencari kontak bernama Kiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake [COMPLETE]
RomanceBagaimana rasanya menikah karena kesalahpahaman? Padahal kalian baru kenal, cinta pun belum tumbuh. Terlebih, kalian masih kuliah. Hingga badai dalam rumah tangga pun datang. Kalian berpikir, bahwa pertemuan ini adalah sebuah kesalahan. Tapi, masihk...