Part 4

440 34 0
                                    

Assalamualaikum
Happy reading ❤
-
-
-
-
-
_________________________________________

"Sebenarnya kita mau ngapain?"tanya Devi polos.dia tidak mengerti, untuk apa wanita yg menjadi saingannya dalam lomba Qoriah ini mengajaknya ke taman pondok pesantren Ar-Raudh.

"Saya---"Rifa ragu. Apa dia akan menanyakan hal itu kepada Devi. Belum jelas baginya jawaban Ridwan malam itu.

"Saya apa?"

"Saya ingin bertanya"Rifa menarik nafas gusar lalu menghembusnya "apa benar kamu adalah istri dari Mas Ridwan"

Netra mata Devi membulat "hah? Kenapa kamu bertanya seperti itu?"

"Saya perlu jawaban..."

"Ya. Saya istri mas Ridwan"

Deg

Rifa memejamkan matanya,sakit,pedih,hancur,rasanya semua menjadi satu. Apa ini akibat dari terlalu banyak menggantungkan harapan kepada makhluk,sungguh Rifa ingin teriak dia tidak sanggup dengan kenyataan yg baru ia dengar,benar-benar pahit.

"Rifa?"panggil Devi

Rifa juga wanita yg jika hatinya sakit maka ia akan menangis,dia menangis sekarang,teramat pedih luka hatinya.

"Selamat"

Devi menaikan satu alisnya bingung"selamat? Emm maksud kamu"

"Selamat dev...hiks...hiks..."

"Rifa? Kamu kenapa nangis..."

Rifa menoleh,menatap wajah wanita yg telah menghancurkan harapan-harapan indahnya.

"Selamat dev! Selamat kamu sudah menghancurkan semuanya! Selamat ya selamat... Kamu berhasil"

Devi tidak mengerti. Apa maksud ucapan Rifa tadi.

"Maksud kamu apa Rifa? Aku gak ngerti"

"Apa kamu belum mengerti juga? Hiks...hiks... Sakit dev sakit! Hatiku sakit! Seharusnya aku yg menikah dengan mas Ridwan bukan kamu...kamu seharusnya menikah dengan Gus Lathif! Kamu itu egois... Hik...hiks... Dahulu saat aku menyukai Gus Lathif  kamu merebutnya dariku! Sekarang apa? Saat aku mencintai mas Ridwan kamu juga merebutnya dariku... Hiks... Hiks... Kamu wanita paling licik! Jahat!"

Devi terdiam mendengarkan ungkapan hati Rifa,dia tidak bermaksud,semua ini takdir. Semua atas kehendak Allah,dia juga tidak ingin ini terjadi. Dia juga wanita, tidak pernah sedikit pun ia berniat merebut bahkan menyakiti hati wanita lain apalagi itu Rifa, sosok wanita yg sangat baik kepadanya walaupun menjadi saingannya.

"Dahulu aku merasa...hiks.. Hiks... Kamu bisa menjadi sahabat yg baik bagiku... Aku ikhlas dev... Aku mengalah! Saat Gus Lathif mengajakmu ta'aruf...hiks... Hiks... Aku berpikir mungkin perasaan tidak akan bisa di paksa! Dia mencintaimu... Hingga aku mulai melupakan semua tentangnya hiks... Hiks...mas Ridwan datang, dia memberi warna baru di hidupku... Tapi lagi-lagi kamu! Kamu...kamu merebut!!! MEREBUT semua milikku... Kenapa dev? Kenapa dev? Apa kamu tidak menyukaiku... Kamu membenciku? Salah apa aku kepadamu"

Air mata Devi tumpah "Rifa-! tidak seperti yg kamu maksud! Hiks... Hiks...aku menikah dengan mas Ridwan itu atas kehendak Allah.."

"Sudah-! Berhenti memberi penjelasan... Semua sudah jelas! Kamu wanita licik... Kamu tidak senang kan melihatku bahagia... Hiks. Hiks... Aku benci kamu dev-! Benciiii...Sangat-sangat benci!"

Rifa pergi,dia sudah tidak tahan. Air matanya terus saja jatuh membasahi kedua pipinya.

Sementara Wanita yg telah di salahkan Rifa atas semuanya,hanya bisa menangis,dia meratapi nasibnya. Apa dia sekeji itu. Apa dia sejahat itu. Dia tidak ingin Rifa membencinya! Tapi karena pernikahannya dengan Ridwan,semuanya hancur,harapan hingga pertemanan. Devi bisa melihat mata Rifa yg penuh kebencian.

Kulo love you NingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang