Part 13

590 25 5
                                    

Assalamualaikum
Happy reading ❤
-
-
-
-
-
_________________________________________

"DAVA!"teriak orang itu terkejut

Dava terkesiap mendengar suara pria yg tengah menggenggam tangannya tersebut,telinganya terasa seperti ingin pecah. Apalagi Zain,Remaja itu lansung mematung dalam keadaan tubuh bergetar. Ya bergetar karena hampir di hantam buku novel milik Dava.

"Ya Allah huh untung aja abang nangkap tangan Dava kalo nda kan bahaya "

Orang itu tidak lain adalah Ridwan,untung saja dia datang di saat yg tepat jika tidak?seandainya novel itu benar-benar mengenai kepala Zain, remaja itu pasti akan bisa melihat bintang di siang hari bolong.

Ridwan pun melepaskan genggamannya. Menarik nafas panjang lalu menghembuskannya.

"Dava? Kenapa kamu mau mukul Zain? Emangnya abang kamu salah apa to?"tanya Ridwan lembut,ya pria yg jika bicara khas dengan logok jawanya itu tidak pernah sedikit pun bicara dengan nada tinggi kepada adik-adik iparnya sekali pun dia sedang kesal.

Dava mendelik malas ke arah Zain lalu kembali menatap wajah Ridwan dengan ekspresi datarnya yg khas "dia minum susu Dava bang!"jelasnya

"hehehe maaf Dav. abis aku tuh haus...eh btw kayaknya asik ya kalo kejadian tadi di replay"

"Replay?" beo Ridwan tak mengerti

"Iya bang...di ulang maksudnya...sekarang gimana kalo Zain jadi abang nah abang jadi Zain...ntar kan Ceritanya Zain nahan tangan Dava...gimana? Asyik gak?"

Ridwan garuk-garuk kepala, Sementara Dava menaikan satu alisnya bingung"trus aku ngapain?"tanyanya polos

Zain dan Ridwan pun bertukar posisi,kini Ridwan sudah duduk di posisi zain tadi sementara zain berdiri tepat di posisi Ridwan sebelumnya. Jujur Dava jadi semakin bingung.

"Nah tugas Dava mukul ya! Ntar zain nangkep tangan Dava pas Dava mau mukul bang Ridwan aba-abangnya dalam hitungan satu sampai tiga"

"Siap?"

"Hah?maksudnya gimana to?"

"Udah abang duduk aja ya"

"Siap?"

"Satu...dua tiga"

******

Suara di depan Rumah memang terdengar riuh tapi Devi tak peduli dia memilih untuk lebih menikmati kejunya.

Saat Devi ingin melangkah menuju kulkas untuk mengambil sebotol Air.

Tiba-tiba

Pak!

"Aduh!"

Suara teriakan itu terdengar sangat keras,tanpa berpikir panjang lagi Devi berlari ke depan Rumah,takut terjadi apa-apa dengan si bungsu. Tapi Devi kenal suara Dava,itu bukan suara Dava,entah suara siapa yg pasti tidaklah cukup asing di telinganya.

Langkah kaki Devi terhenti tepat di depan pintu,netra hitam matanya membulat,tidak percaya dengan yg ia lihat sekarang.

"Mas Ridwan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kulo love you NingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang