Part 6

423 23 0
                                    

Assalamualaikum
Happy reading ❤
-
-
-
-
-
_________________________________________

Sepanjang perjalanan menuju rumah kyai,Ridwan terus saja mententeng tangan Devi,terlihat seperti seorang ayah yg tengah menemani anak balitanya yg ingin menyebrangi jalan.tangan Devi di genggamnya sangat erat. Membuat perempuan itu melirik kesal.

Entah? Mungkin dia terlalu takut kehilangan.

"Mas. Tangannya bisa di kondisikan gak? Malu ih"Devi terus saja mendomel.

"Kenapa? Halal kan bebas"sahut Ridwan santai.

"Iyah tau bebas. Tapi kesannya kan Devi kayak lagi di tarik sama Abi Devi"

"Hah?"Ridwan menghentikan langkah kakinya. Terkejut mendengar tuturan dari wanita berwajah so polos itu.

"Iyah...Devi tuh dulu pas kecil suka di tenteng gini tau gak!"Devi melirik ke arah tangannya "Sama abi"sambungnya Lagi

"Kirain. Kamu mau bilang mas tua kayak abi"

Devi tertawa geli "hahaha...mas emang tua kok"ledeknya

"Hmm...terus...terus aja hina mas! Mas emang tua kok...tapi kamu bisa apa? Mas kan sekarang suami kamu... Mau jelek. Tua. Kamu harus bisa nerima kenyataan kalo mas ini jodoh kamu"Seru Ridwan,panjang kali lebar. Wajahnya mulai menampakan ekspresi kesal,bisa jadi dia kesal mendapat ejekan sang istri barusan.

Devi terkesiap "dih...ngambek! Lucu tau mas...badan gede kok ngambekan sih kayak bayi gede aja"

"Iya..iya mas tua! Mas bayi gede...apa lagi? Mas mau dengar"

"Oke. Mau Devi absenin ya?"

"Iyah-!"

"Mas itu ganteng,baik,ramah,pinter,lucu,ngambekan iyah iyah ngambekan...terus apa lagi yah? Emm romantis terus---"

Belum selesai Devi menyelesaikan ucapannya,Ridwan lansung menyambungnya "Terus mas gak suka yah...kalo kamu duain mas!"

Devi menaikan satu alisnya "duain?"beonya

"Iyalah...awas kamu duain mas-!"ancam Ridwan dengan wajah datarnya.

"Dih. Memangnya tampang Devi ini tukang selingkuh yah?"

Ridwan mengedikan bahunya "mungkin"

Devi mendengus kesal,kemudian menarik paksa tangannya.

"Lepas.  Mas jahat-!"

"Terbuktikan sekarang. Kalo kamu yg suka ngambekan!"

"Mas tuh tukang ngambek!"

"Mas? Hmm mas gak pernah ngambek tuh"

"Ih mas ngeselin!"

"Iyah mas mema---"

"Assalamualaikum"

Ridwan dan Devi menoleh berbarengan ke arah sumber suara,terlihat seorang wanita cantik,berhijab hitam khas dengan pakaian santrinya,tengah berdiri sambil tersenyum.

"Wa'alaikumsalam"

"Wa'alaikumsalam loh Husna. "

Ya wanita itu adalah Husna,teman sekamar Devi saat di asrama lebih tepatnya,sahabat.

"Eh iyah dev. Maaf yah aku ganggu. Jadi gak enak nih"

"eh gak papa kok..."kilah Devi cepat

"Emm...kamu sibuk gak Dev?"

"Enggak Hus. Emangnya kenapa?"

"Bisa bantu aku gak?"

Devi mengangguk cepat"bisa...bisa...Hus? Kamu mau minta bantuan apa?"

Kulo love you NingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang