Chap 19

1K 157 19
                                    

Pagi ini, San sudah bersiap untuk pergi ke tempat yang kemarin Seonghwa beritahu. Ia sedang duduk di pinggir danau menunggu Wooyoung. Ia memakai hanbok berwarna merah muda dan tas yang berada di pundak nya berisi makanan yang di siapkan Yeosang.

Tidak butuh waktu lama, San melihat Wooyoung di balik air terjun. Kemudian San melihat Wooyoung terbang dengan sayap biru nya menyebrangi danau. San terpesona dengan betapa indah Wooyoung dengan hanbok biru senada dengan sayap nya.

"Maaf membuat mu menunggu" ujar Wooyoung. San langsung menggeleng kan kepala nya.

"Tidak, aku juga belum lama sampai kok" kata San. Wooyoung sedikit tertawa melihat reaksi San, membuat pemuda Choi tersebut merona.

"Kalau begitu, ayo kita jalan" ujar Wooyoung lalu memimpin jalan ke tempat tujuan mereka. San mengikuti Wooyoung dengan membawa tas berisi makanan dari Yeosang.

Selama perjalanan tidak ada pembicaraan satu pun di antara mereka. Hanya terdengar suara nafas San yang kelelahan saat mereka berjalan menanjak. Wooyoung yang mendengar nya menghentikan langkah nya.

"Sini aku bantu" ujar Wooyoung mengambil tas San. Ia lalu menjulurkan tangan nya untuk membantu San naik ke batu yang cukup besar.

"Terima kasih" ujar San.

"Maaf, sayap ku masih sakit. Jadi kita tidak bisa terbang untuk perjalanan ini" ujar Wooyoung saat melihat wajah lelah San.

Mendengar hal tersebut, San segera menggeleng kan kepala nya. "Tidak kok, aku malah berterima kasih kau sudah mau mengantarku" ujar San dengan wajah memerah. Wooyoung yang melihat hal itu sedikit tersenyum.

"Ngomong-ngomong, kau bawa bekal apa saja? Ini lumayan berat" tanya Wooyoung pada San sambil melanjutkan perjalanan.

"Ah itu, aku juga belum membukanya. Yeosang yang membawakan nya untuk bekal kita" jawab San. Wooyoung pun mengangguk kan kepala nya. "Boleh aku bertanya?" Tanya San.

"Ehm? Tentu saja" ujar Wooyoung.

"Mmm... Itu... Kapan kau pertama kali bertemu Yeosang? Dan bagaimana kalian bisa berteman, padahal kalian manusia dan InMul?" Tanya San.

"Mmm... Mungkin kurang lebih lima tahun yang lalu aku pertama bertemu Yeosang. Saat itu aku sedang bermain di tengah hutan, lalu tiba-tiba banyak pemburu datang untuk memburu ku. Aku berhasil kabur dari mereka, namun mendapat luka robek di sayap ku" ijar Wooyoung sambil menunjukkan sayap nya yang sebelah kanan, terdapat bekas jahitan di ujung atas nya. San pun sedikit berjengit melihat nya.

"Lalu, karena aku terlalu lelah terbang dan juga sayap ku sudah robek, aku memutuskan beristirahat dulu di sungai dekat rumah Yeosang. Saat itu wujud ku masih dalam bentuk kupu-kupu raksasa. Tidak lama beristirahat, aku melihat Yeosang yang sedang berlari ke arah ku saat melihat ku terluka. Namun, karena aku ketakutan, aku hampir menusuk kepala nya dengan kaki ku" lanjut Wooyoung sambil menggaruk tenguk nya.

"Tapi Yeosang masih tidak menyerah untuk menyakinkan ku bahwa ia baik dan hanya ingin membantu. Aku pun menerima bantuan nya. Ku kira ia hanya sekedar mengobati ku dan langsung kembali. Namun, ia malah meminta ku berteman dengan tatapan yang tulus. Aku yang merasa kesepian pun tanpa pikir panjang menerima ajakan Yeosang dan dalam hati aku sudah berjanji akan menjaga nya selalu" lanjut Wooyoung.

"Pasti kau sangat membenci ku saat aku menculik Yeosang" ujar San.

"Sangat, bahkan sekarang pun aku masih kesal melihat wajah mu" ujar Wooyoung membuat San menundukkan wajah nya merasa bersalah. "Tapi karena kemarin kau sudah meminta maaf dan juga, dari penciuman ku, hari ini seperti nya ada yang menyogok ku" lanjut Wooyoung.

InMul (Ateez) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang