Chap 17

1K 162 26
                                    

"Eungh..." lenguh Mingi saat terbangun dari pingsan nya. Seonghwa yang berada di sebelah nya segera menghampiri pemuda Song tersebut. "Yeosang?" tanya Mingi setelah ia duduk. Mendengar pertanyaan Seonghwa menggeleng.

"Ia bersama Yeonjun" ujar Seonghwa. Mendengar jawaban dari Seonghwa, Mingi menundukkan wajah nya. Pemuda Park tersebut mengusap bahu Mingi, sedikit memberi nya kekuatan. "Dia akan baik-baik saja. Kita akan membawa kembali, hm?" ujar Seonghwa. Mingi pun hanya menghela nafas pelan dan mengangguk.

Entah kenapa, ia merasa tenang jika pemuda park itu telah berkata sesuatu. Seakan semua perkataan nya dapat dipercaya dan membuat orang yang mendengarnya tenang. Bukan cuman Mingi saja, hampir semua orang merasa begitu pada kekasih dari Hongjoong ini.

"Dimana yang lain?" tanya Mingi saat merasa rumah mereka sangat sepi. Ia bahkan tidak mendengar suara orang lain selain dirinya dan Seonghwa.

"Mereka sedang melihat ketua Choi. Mau ikut?" ajak Seonghwa. Seakan baru teringat, Mingi langsung berdiri dibantu Seonghwa untuk keluar rumah.

Mereka berjalan keluar rumah, menuju hutan. Tidak lama setelah berjalan, Mingi dapat mencium bau kebakaran. Lalu kemudian, ia dapat melihat semua orang sedang mengelilingi tempat ketua Choi berbaring dengan api mengelilingi nya untuk di abu kan.

Dapat ia lihat Beomgyu menangis di pelukan Taehyun yang terdapat perban di dada nya. Begitu juga dengan Yunho yang menangis dengan Jongho yang mengusap bahu nya. Seoho, Hwanwoong, dan Xion berada tidak jauh dari mereka ikut menangis melihat ketua mereka. Hongjoong dan Wooyoung berdiri tidak jauh dari tempat ketua Choi dengan obor ditangan masing-masing. Meskipun mereka tidak menangis, wajah mereka menunjukkan kesedihan.

Seonghwa membantu Mingi berjalan ke sebelah Beomgyu dan Taehyun. Melihat Mingi, Beomgyu langsung berlari memeluk pemuda tersebut. Mingi pun mengelus kepala Beomgyu. "Maaf" ujar Mingi.

Beomgyu menggeleng di pelukan Mingi. Selain Yeosang, Beomgyu memang dekat dengan Mingi. Meskipun mereka sering bertengkar, namun Beomgyu atau Mingi saling bercerita satu sama lain layak nya saudara kandung.

Mereka semua berdiam disana, hingga abu milik ayah Beomgyu ditebarkan. Setelah menebarkan abu milik Ayah nya, Beomgyu masih bersama dengan Mingi berjalan di belakang. Sedangkan Taehyun sudah berjalan duluan dengan yang lain. Ia tahu Beomgyu sangat tidak suka jika diri nya melihat Beomgyu dalam keadaan sedih, makanya ia lebih memilih untuk pergi lebih dulu.

Melihat Taehyun yang sudah cukup jauh, Beomgyu menghentikan langkah nya membuat Mingi yang dibantu oleh nya ikut berhenti. Pemuda Song tersebut pun menatap Beomgyu yang mata nya sudah berair lagi. Ia lalu menatap ke arah Taehyun yang sudah berjalan cukup jauh. Mingi lalu kembali memeluk Beomgyu.

"Menangis lah. Keluarkan semua nya. Kau akan makin sakit jika menahan nya" ujar Mingi. Beomgyu pun menangis sekencang-kencang nya. Ia mengeluarkan segala emosi nya. Mingi pun hanya mengelus kepala Beomgyu dan menunggu pemuda tersebut selesai mengeluarkan emosi nya.

Setelah selesai menangis, Beomgyu melepaskan pelukan Mingi. Pemuda Song itu mengusap air mata Beomgyu. "Sudah lega?" tanya Mingi. Beomgyu pun mengangguk dengan lucu. "Sebaik nya kita kembali" ujar Mingi. Beomgyu pun mengangguk dan membantu Mingi berjalan.

"Hyung, bagaimana dengan Sangie Hyung?" tanya Beomgyu dalam perjalanan. Mingi pun hanya diam. "Aku akan membantu hyung" ujar Beomgyu. Mingi pun menatap Beomgyu bertanya. "Kau akan membawa Sangie hyung kembali kan? Aku akan membantu Hyung" jelas Beomgyu menjawab tatapan bertanya Mingi.

Pemuda Song tersebut pun tersenyum. Lalu mereka kembali melanjutkan perjalanan dalam diam. 'Tentu saja aku akan membawa dia kembali' batin Mingi.

•••

InMul (Ateez) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang