Chap 23

1K 158 46
                                    

Para pengawal langsung memanah ke arah mereka. Wooyoung dan Hueningkai langsung membuat perisai dengan kain dan air milik mereka. Sedangkan Mingi berusaha  melindungi Yeosang yang bisa saja terkena panah yang di arahkan ke lapangan.

"Ya! Kang Yeosang! Sadarlah!" Mingi masih berusaha untuk menyadarkan Yeosang. Dia masih menghindari pedang yang di ayunkan Yeosang ke arah nya. Namun, bukan berarti ia tidak terluka. Beberapa kali pedang tersebut menggores tubuh nya, bahkan ada yang cukup dalam.

Mingi pun kembali berusaha untuk mengunci tubuh Yeosang. Tapi seakan tahu rencana Mingi, Yeosang menjaga jarak. Mingi menatap ke arah gerobak yang ia bawa tadi dan memberikan isyarat pada peri yang berada di dalam. Tidak lama para peri terbang dan mulai menyerang para penjaga bersama beberapa dari mereka membawa penawar yang telah di berikan Yeosang.

Salah satu dari peri tersebut terbang ke arah Mingi. "Baiklah, bisa bantu aku?" tanya Mingi. Peri tersebut menggunakan kekuatan untuk menarik pedang di tangan Yeosang dan mengangkat pedang tersebut.

Mingi lalu segera menahan tubuh Yeosang meskipun sedikit kesulitan, karena Yeosang memberontak dengan menendang tubuh nya dan tangan yang terus memukul perut dan dada nya. "Cepat berikan obat nya"  ujar Mingi.

Peri tadi pun segera terbang ke arah Yeosang dan berusaha memasukkan penawar nya ke mulut Yeosang. Namun, Yeosang menutup erat mulut nya. Peri tersebut menatap Mingi bertanya. "Masukkan ke mulut ku" ujar Mingi. Peri tersebut pun memasukkan penawar nya ke mulut Mingi.

Setelah penawar tersebut berada di mulut nya, Mingi menarik kepala Yeosang dan mencium bibir pemuda tersebut. Ia berusaha membuka mulut Yeosang yang masih tertutup, hingga ia memutuskan menggigit bibir Yeosang sehingga pemuda tersebut membuka mulut nya.

Dirasa Yeosang menelan penawar nya, Mingi melepas tautan mereka. Ia menatap ke arah Yeosang yang menundukkan kepala nya. "Yeosang?" panggil Mingi. Yeosang lalu mengangkat kepala nya, ia bertatap mata dengan Mingi.

"Mingi" Yeosang lalu memeluk Mingi.

"Argh" erang Mingi saat Yeosang memeluk nya dengan erat dan menekan luka nya yang cukup dalam. Yeosang melepaskan pelukan nya dan menatap luka gores yang cukup dalam di pinggang Mingi. Mata nya mulai berair karena ia sadar yang melukai Mingi adalah diri nya.

"Hei, aku tidak apa" ujar Mingi membawa wajah Yeosang untuk menatap nya dan memberikan senyum tanda ia tidak apa. Yeosang lalu merobek hanbok nya dan mengikat luka Mingi.

"Ya! Song Mingi! Awas!" teriak Wooyoung sambil menatap ke belakang Yeosang. Mingi dapat melihat Leedo yang berlari ke arah mereka. Ia lalu memutar tubuh Yeosang dan menendang Leedo hingga menabrak dinding, membuat dinding tersebut retak.

Mingi lalu menarik Yeosang agar berkumpul dengan yang lain. Mereka menghindar setiap panah yang di hujan ke mereka sebelum memasuki pelindung Wooyoung dan Hueningkai.

"Hyung, bagaimana ini?" tanya Mingi. Ia dan Yeosang telat berkumpul dengan yang lain. Para peri pun beberapa sudah ada yang terluka.

Hongjoong melihat sekitar nya. Ia lalu berbisik ke arah Seonghwa. "Bagaimana? Apa kau bisa?" tanya Hongjoong. Seonghwa mengangguk mantap.

Seonghwa lalu merubah manik nya menjadi violet. Ia lalu menggunakan kekuatan nya pada para pemanah. Lalu para pemanah tersebut mulai memanah satu sama lain, membuat hujan panah ke arah mereka berhenti. Seonghwa langsung jatuh terduduk.

Hongjoong mengusap peluh di wajah Seonghwa. "Masih sanggup?" tanya Hongjoong.

"Ya... Aku masih sanggup" jawab Seonghwa. Hongjoong lalu membantu Seonghwa berdiri.

Yeonjun yang melihat Yeosang yang lepas dari kendali dan juga semua pemanah nya tumbang, kesal. "Kalian para InMul, hentikan pasangan kalian dan juga jangan biarkan mereka memberi penawar pada mereka. Lalu bunuh mereka semua!" perintah Yeonjun.

InMul (Ateez) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang