SUPER PSYCHO LOVE 18
.
.
.
Sesampainya di rumah sakit Sehun memanggil dokter dan suster agar segera menangani Kai, pria itu bahkan mengancam jika istri dan anaknya harus segera ditangani dan tidak boleh ada kesalahan sedikitpun, jika tidak maka entah akan jadi apa dokter dan suster di rumah sakit itu.
"Anda harus menunggu diluar tuan karena istri anda sepertinya akan melahirkan dan melihat kondisinya istri anda tidak bisa melahirkan dengan normal, ia harus segera dioperasi sesar karena pendarahan barusan" ucap dokter yang mencegah Sehun untuk masuk keruang operasi. Sehun memandang dokter dengan gusar sambil mengusap wajah lelahnya.
"Terserah yang terpenting sekarang selamatkan istri dan bayiku cepat!" teriak nya, Ravi yang berada disebelah Sehun hanya bisa menepuk pundak adik tirinya itu berusaha menenangkan nya.
"Baiklah, kalau begitu anda harus menandatangani persetujuan operasi ini" dokter menyodorkan map yang dibawanya sedari tadi pada Sehun dan segera pria itu tanda tangani.
3 jam berlalu dan operasi pun berjalan lancar, untuk pertama kalinya Sehun mengucap syukur karena do'a nya terkabul. Keluarga nya selamat, istri dan bayi laki-laki nya selamat tanpa cacat sedikitpun. Sehun merasa sangat senang sehingga memeluk sang kakak tiri dengan berurai air mata.
"Selamat dik.." ucap Ravi yang diangguki oleh Sehun.
"Bayi anda akan dipindahkan diruangan steril khusus bayi, anda bisa melihatnya dari balik kaca. Dan sang ibu akan dipindahkan keruang inap, setelah sadar istri anda dan bayi nya dapat berkumpul satu ruangan. Kalau begitu saya permisi." Sehun mengangguk paham.
"Sebaiknya kau istirahat dulu Sehun, kau terlihat capek"
"Tidak Ravi, aku harus melihat bayiku"
"Baiklah biar aku antar, dan kalian tolong jaga Kai disini oke" Woobin dan Jongsuk mengangguk mengerti.
"Waktunya beraksi" seringai pria dari kejauhan yang tak lain adalah Kris. Pria itu sedari tadi dengan sabar memantau mereka dan ini lah saat yang tepat untuk membawa Kai dan menyandera nya. Kris benar-benar menunggu momen yang tepat untuk memisahkan Sehun dengan istrinya.
Kris segera memakai almamater dokter yang sudah ia curi di ruang ganti dokter tadi. Tak lupa ia menutupi mulut dan hidungnya dengan masker lalu memakai kacamata menuju ruang operasi dimana Kai berada.
Ketika ia akan masuk ke ruang operasi Woobin dan Jongsuk menahannya.
"Kami akan memindahkan nyonya Kai ke ruang inap" jawab Kris dengan suara yang dibuat-buat. Woobin memandang Jongsuk untuk mengijinkan yang dibalas anggukan oleh Jongsuk.
Setelah memasuki ruang operasi Kris mengeluarkan obat bius agar Kai tidak sadarkan diri meski obat bius ketika operasi masih bekerja tapi Kris tidak mau ambil resiko ketika Kai tiba-tiba bangun dan berteriak lalu membuat pekerjaan Kris gagal total.
Setelah menyuntikkan obat bius ia mendorong brankar yang ditiduri Kai keluar melewati Woobin dan Jongsuk dengan santai mesti dalam hati ia sangat was-was.
Hampir berada ditikungan menuju ruangan lain Jongsuk melihat kejanggalan pada pria tersebut, ia membelalakkan mata dan segera berlari memasuki ruangan operasi dan menemukan obat bius yang tergeletak di lantai. Woobin yang tidak tahu apa-apa tiba-tiba merasa cemas.
"Ada apa?" tanya Woobin saat Jongsuk sudah keluar lagi dari ruang operasi.
"Dia bukan dokter! Cepat kejar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Psycho Love
FanfictionKenangan pahit serta perlakuan tidak senonoh yang Kai tidak pernah bayangkan terjadi padanya hanya dalam satu malam. Dengan perasaan takut dan trauma ia meninggalkan Jepang, meninggalkan negara yang menjadi impiannya kelak jika ia menemukan pasangan...