-Tria's POV-
Waktu menunjukkan pukul 22.10 dan hujan semakin deras. Gua berdiri di sebuah teras rumah kos di bilangan jakarta utara. Jacket sudah hampir basah, dan celana jeans yang gua kenakan juga sudah hampir basah semua.
"Ni mas handuknya" Suara dari belakang gua memecahkan kesunyian diteras rumah kos, selain derasnya suara hujan.
"eh? makasih mas. Maaf banget mas jadi ngerepotin mas, harusnya mas taufik sudah bisa istirahat. Jadi malah terganggu sama kehadiran saya yang numpang neduh gini" jawab gua memelas karena meraasa tidak enak sudah merepotkan mas taufik sepulang bekerja.
"Iya mas, slow aja. Oh iya mas kalau sudah kering masuk aja mas kedalam biar mas nya istirahat dulu" pinta mas taufik pada gua.
Akhirnya gua buka jacket gua dan gua letakkan di bangku yang ada di teras depan kamar kos mas Taufik. Lalu gua permisi masuk kedalam, dan gua udah di sediakan teh yang mengeluarkan asap dari cangkirnya. Menandakan kalau minuman yang disediakan masih panas.
"Duduk mas tria, diminum tehnya dan dimakanin kue nya" tawar nya pada gua yang sedang duduk dilantai beralaskan karpet.
Dia hanya menggunakan celana basket dan kaus tanktop brand ternama Australia yang biasa digemari anak anak pantai. Sambil asik mengganti channel di tv menggunakan remote."Aduh mas taufik jangan repot repot dong mas, saya kan cuma mau neduh doang mas, malah jadi ngerepotin kaya gini"
"gak apa mas, temenin saya ngobrol ngobrol sekalian soalnya saya jarang ngobrol dan punya teman yang main kesini" jawabnya sambil tersenyum menatap gua. 'anjir manis banget sih nih orang, bisa diabetes kalo lama-lama mandangin dia terus' pikirk gua dalam hati.
"iya mas." jawabku singkat.
Kos mas taufik tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil jadi satu pekarangan rumah itu ada 3 kos berjejer menghadap ke jalan dan mempunyai halam luas dengan rumput hijau dan pepohonan rindang khas perumahan. nah begitu masuk pintu kamar langsung ruang tamu ataupun bisa buat mas taufik santai sambil memonton tv. ruangannya wangi dan bersih, dan jalan lagi kedalam ada kamar tidur dan sedikit kebelakang lagi ada dapur kecil dan kamar mandi.
"mas taufik maaf, saya mau pinjem toiletnya sebentar bisa mas?" tanya gua
"oh iya pakai saja mas, lurus aja kedalem pintu cokelat yang ada kacanya paling belakang" Printahnya sambil menunjuk ke arah belakang.
Maklum gua ngebid ojek online dari jam 5 sore, dan gua juga pantang untuk sekedar buang air kecil dijalan kaya kebanyakan orang. untuk alasan kebersihan dan juga pamali kalo kata orang tua bilang kencing sembarangan.
Selang beberapa menit gua kembali lagi keruangan tamu dan join mas taufik buat nonton tv bareng lagi. Jam sudah menunjukkan pukul 22.45 namun tidak ada tanda-tanda untuk mereda.
"Mas tria, mas menginap saja disini. Soalnya saya udah ngantuk gk mungkin saya nemenin mas tria nungguin hujan reda" pinta mas taufik sama gua. "nanti kalau saya ketiduran, mas tria mau balik kan nggak enak udah ganggu tidur saya. saya seneng kok tidur ada yang nememin dikos saya" lanjutnya.
"Duh mas, saya jadi ndak enak nih mas mas sudah baik banget sama saya. saya benar benar merepotkan mas taufik" balas gua tertegun menunduk karena gua benar benar merasa merepotkan mas taufik.
"gak apa-apa mas saya nggak merasa direpotkan" jawab mas taufik yang seketika berdiri masuk ke pintu kamar nya dan keluar lagi membawa kasur tipis yang dilipat. kasur kotak kotak kaya roti sobek yang lumayan besar ukuranya setelah di rentangkan. dan membawa 2 buah bantal.

KAMU SEDANG MEMBACA
My One & Only Transporter
RomanceHai pembaca. Ini karya pertama saya. Saya belum pernah menulis sama sekali sebelumnya. Jadi mohon di maklumi jika ada banyak kesalahan dalam karya saya ini. Advice dan Compliment sangat berarti untuk saya. *Includes adult content *it contains lgbt c...