Chapter 2

14 6 0
                                    

Kini Amaira sedang berada di dalam kelasnya. Ia sedari tadi terdiam karena dirinya masih memikirkan rencana pindah rumahnya.

"Gue ikut pindah apa enggak ya tapi kalau disini gue sama siapa terus bertahan untuk siapa?" gumam Amaira.

Brak. . . .

Tiba tiba sebuah gebrakan di mejanya terdengar begitu keras membuat yang punya bangku terlonjak kaget.

"Ngagetin aja lu Ais!" ucap Amaira sambil mengelus dadanya. Sedangkan sang pelaku penggebrakan hanya cengengesan.

"Lu kenapa sih dari tadi bengong aja?" tanya Aisyah. Teman satu bangku Amaira.

"Gue bingung." lirih Amaira.

"Bingung kenapa?" tanya Aisyah yang kini telah duduk di bangkunya.

"Karena gue ma....." tiba tiba kata kata Amaira terpotong saat melihat sesuatu yang membuat hatinya sakit lagi.

"Mai itu kan Gio..... sama siapa?" tanya Aisyah yang menyipitkan matanya melihat dua insan di depan pintu kelas yang sedang bermesraan dan bercanda.

"Ya jelas itu Gio.... sama pacar barunya." ucap Amaira yang tadinya biasa saja berubah menjadi lirih.

"Gio kan pac...." ucap Aisyah.

"Gue udah putus sama dia." potong Amaira.

Aisyah yang mendengarkan langsung terbelalak kaget. Mana mungkin dua orang yang mendapat julukan relationship goals bisa putus gara gara sebuah masalah yang tidak dapat dijelaskan.

"Kapan putus?" tanya Aisyah (lagi)

"Kemarin." jawab Amaira singkat.

"Eh, bentaran deh itu kan Nadia anak 8A, iyakan?" ucap Aisyah memastikan dan hanya di balas anggukan oleh Amaira.

"Jadi, Gio putus sama lu karena mau pacaran sama Nadia?" tanya Aisyah lagi, lagi dan dibalas anggukan lagi.

Tak berapa lama bel masuk sekolah berbunyi. Kini fokus anak anak beralih kepada pelajaran.

Bel istirahat telah berbunyi beberapa menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel istirahat telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Dan di sinilah Amaira juga Aisyah berada di kantin.

Mereka berdua sedang menyantap makanan yang baru di pesan oleh Amaira. Ketika sedang asyik memakan makanan mereka tiba tiba suara tawa membuat aktivitas makan mereka berhenti lebih tepatnya Amaira yang berhenti makan.

"Ish, Gio nakal banget sih kamu pipi aku jadi tambah tembem nih." eluh sang gadis dengan kedua tangan yang mengusap usap pipinya.

"Hahahaha, biarin Nad nanti kamu tambah chubby biar nyiumnya enak." goda sang lelaki.

blush!!

"Ciee blushing." goda lelaki itu tadi, Gio.

"Bodo ah bodo." kesal sang perempuan, Nadia.

"Marah ya maaf deh?" ucap Gio merasa bersalah.

"Aku maafin tapi ada syaratnya" ucap Nadia yang jari kelingkingnya ia hadapkan kepada Gio.

"Everything for you, honey" ucap Gio dengan tatapan lembutnya.

"Janji?" ucap Nadia memastikan.

"Janji" ucap Gio yang jari kelingkingnya ia kaitkan dengan jari kelingking Nadia.

"Nanti pulang sekolah kita main ke taman dulu, ya?" ucap Nadia dengan menampilkan puppy eyesnya.

"Gimana ya?"

"Ayo dong mau ya, ya, ya?"

"Iya"

"Makasih sayang"

Tak taukah mereka bahwa disini ada hati yang sedang memanas mendengar percakapan mereka.

Amaira langsung beranjak dari tempat duduknya meninggal Aisyah yang kebingungan. Sontak, Aisyah langsung berlari mengejar Amaira saat menyadari Amaira pergi.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Regret | Mark Lee (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang