Jasmin memang sering memakai rok kalau pergi kemanapun, habisnya adem. Tetapi kali ini ia tersadar bahwa lebih baik memakai celana saja. Memakai rok apalagi yang pendek memang mengundang perhatian penghuni di sini. Walau sekarang sedang weekend, tapi tetap ada puluhan dari siswa-siswa yang berlatih untuk ekstrakurikuler.
Memang tujuannya ke sini sih karena ada orang terutama si ketua osis yang namanya Jeno. Kepala sekolah dengan seenak jidat lebarnya menyuruh Jasmin ke sini di hari Sabtunya yang indah.
Semua menatapnya dengan beragam ekspresi. Kebanyakannya seperti kelaparan.
Memang dia ada di mana, sih?
Sekolah khusus laki-laki! Haha.
Dan dia pun siswi dari sekolah khusus perempuan. Statusnya sebagai ketua osis yang mengharuskannya ke sini untuk mengantar undangan acara sekolahnya. Lagipula brand mereka sama-sama sekolah Neo.
"Cari siapa cantik?"
Jasmin berbalik dengan spontan. Manusia di depannya ini tinggi sekali!
"Cari Jeno."
Orang tadi tersenyum lebar, "Jeno lagi main tenis, tuh." Lelaki tadi tiba-tiba berjalan cepat ke arah kursi panjang dekat lapangan. Mengusir beberapa orang yang duduk di sana dan membersihkan atas kursinya memakai tangan.
"Ayo duduk sini!"
Jasmin tersenyum kaku menanggapinya. "Makasih."
"Iya sayang, hehe."
"Dasar anjing," gumam Jasmin pelan. Berkunjung ke sini selalu membuatnya lelah batin.
"Eh, Lucas, jangan seenaknya ninggalin anak-anak lagi latihan, ya!"
"Iya sebentar," ucap Lucas dan pergi tanpa permisi. Bagus.
Jeno main tenisnya lama minta ampun. Pantat Jasmin sampai pegal duduk di sana. Dia jadi mau ke toilet habisnya sepertinya dia keputihan.
Eh, apa jangan-jangan lagi kedatangan tamu?
Biasanya tamunya datang tak menentu, jadi dia tak punya tanggal untuk jadi patokan.
Jasmin gelisah. Pergelutan pikirannya cukup lama sampai akhirnya ia memutuskan berdiri untuk mengecek. Ah, tidak. Tidak jadi berdiri, deh. Cukup bergeser. Nanti kalau tembus, siapa tau para lelaki di sini bisa melihat bendera Jepang, habisnya dia lagi pakai rok putih.
Syut~
Tuh, kan! Ada bekas di kursinya.
Jasmin dari sekarang memutuskan buat duduk saja tanpa bergeser sedikitpun. Habisnya di hari pertama dan kedua adalah hari deras-derasnya bagi Jasmin. Mana stok roti hambar miliknya sudah kosong. Astaga, menyebalkan sekali.
PMS Jasmin datangnya tak menentu. Kadang di awal, tengah, atau akhir. Tapi kali ini nampaknya datang di awal, habisnya sekarang dia lagi mumet. Mana harus menunggu Jeno, tembus, males beli pembalut, mikirin tugas sekolah. Intinya banyak, deh.
"Anak sebelah mau ngapain?"
Akhirnya orang yang ditunggu-tunggu muncul di hadapannya. Ia berdiri sambil meneguk air mineral dingin yang bikin Jasmin jadi haus. Tapi kalau lagi mens, lebih baik minum yang hangat, sih.
Jasmin menyerahkan amplop yang sudah dia lipat-lipat. Di dalamnya ada surat. Sudah gadis itu kira kalau Jeno akan heran melihat amplop yang sudah tak berbentuk itu. Masa bodoh lah, yang penting masih bisa dibaca.
"Oh, mau ngadain bazar."
Sehabis membaca sekilas, kertas suratnya Jeno remas. Tak cukup di situ, dia juga membuangnya ke tempat sampah kemudian. "Siapa suruh ngasih surat lecek!"
KAMU SEDANG MEMBACA
avec toi | jaemin (gs) harem
Fanfiction[Oneshoot Collection] With You note : no plagiarism i found the photos in pinterest just for fun