Ospek itu bikin cape. Tapi karena selalu ada hikmah di balik sesuatu, Andy pun berpikir bahwa karena ospek dia jadi punya banyak kenalan Maba dan juga cukup banyak yang sejurusan sama dia.
Hari ini hari terakhir. Panasnya lebih beringas ketimbang dua hari yang lalu sampai-sampai kantin begitu penuh.
Andy menyerah. Di waktu istirahat yang tersisa 20 menit, dia memilih mengambil motornya dan berangkat menuju minimarket buat beli air mineral, kopi botolan dan juga tiga onigiri.
Ah, dia lupa sesuatu.
🌻🌻🌻
Gausah beli yang mahal-mahal, permen sebutir juga kakak suka, kok.
Selain hiburan-hiburan, di hari terakhir para mahasiswa baru diwajibkan memberi sesuatu plus surat ke 'kambing' atau biar nggak salah paham, itu singkatan dari kakak pembimbing.
Pemberian dari Andy cukup menggambarkan permintaan dari kakak pembimbing mereka yang senyumnya mampu membuat para mahasiswa baru bersorak. Manis, kata mereka. Sedang Andy yang mengantuk saat mendengar setiap materi bisa menyunggingkan senyum samar tiap kali orang itu membagikan snack juga minuman atau memberikan perhatian-perhatian kecil pada anggota kelompok yang ia bimbing.
"Andy, sini mana hadiah Lo?"
Indra yang bertugas mengumpulkan hadiah dari kelompok mereka itu tergelak entah untuk keberapa kalinya. Hadiah dari teman sekelompoknya terlihat out of the box meski ia hanya dapat melihat bungkusannya saja.
"Kesian gue sama kak Nana. Anak buahnya pada tegaan."
🌻🌻🌻
Pemuda tinggi itu ingat bahwa terakhir kali ia melihat kakak ini secara dekat adalah saat ospek dua tahun yang lalu. Karena jurusan yang berbeda, ia tak pernah bahkan sekedar bertegur sapa. Namun hari ini secara tak sengaja ia duduk di samping tempat duduk orang itu.
"Gila, Starbucks doang bikin gugup gini."
Gumaman Nana terdengar oleh Andy. Lelaki itu mengabaikan laptop di hadapannya dan memutuskan untuk menyapa Nana yang baru menata buku-buku di atas mejanya.
"Kak Nana, ya?"
Nana menengok balik, setelah beberapa detik ia tersenyum cerah.
"Lo yang ngasih gue promaag pas ospek, kan?!"
Andy mengangguk. "Iya, habisnya kaka minum kopi terus." Mata mahasiswa semester empat itu pun melirik Americano milik Nana yang belum diminum.
"Hehe, beberapa hari habis ospek itu gue kecapekan trus males makan. Berguna juga obatnya ternyata. Makasih ya."
Andy mengangguk lalu membiarkan Nana mengerjakan proposal penelitiannya dan dirinya yang mengedit video yang ditugaskan dosennya.
Pemuda itu perlu satu jam setengah untuk menyelesaikan tugasnya. Saat akan bergegas untuk pulang, Nana masih terlihat bergelut dengan buku-buku tebal dan laptop. Alisnya menukik dan beberapa kali ia mengelus pelipisnya hingga Andy bertanya-tanya kapan skripsi akan dihapuskan.
"Kak, duluan."
Suara berat adik tingkatnya itu sempat membuat Nana sedikit kaget. Namun gadis itu tersenyum sambil melambaikan tangannya, "oke, tiati yaa."
🌻🌻🌻
Sekitar sebulan setelah pertemuannya dengan Nana di Starbucks, Andy menemukan dari postingan Instagram orang itu bahwa ia sudah melakukan seminar. Tentunya Andy memberi selamat meski hanya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
avec toi | jaemin (gs) harem
Fanfiction[Oneshoot Collection] With You note : no plagiarism i found the photos in pinterest just for fun