Red [Hyunmin]

1.2K 115 5
                                    

Warn: Jaemin as Jasmin

Hyunjin as Sam (Karena waktu tinggal di Las Vegas nama Hyunjin itu Sam, jadi Rim pake nama itu)


***

Sam memang menginginkan ayahnya mati dan menginginkan kekuasaan jatuh ditangannya. Namun saat ayahnya benar-benar mati, perasaan terpukul yang tak terduga menghampiri benaknya.

Ayahnya lebih baik mati ditangannya sendiri daripada mati karena para pengkhianat.

Mata tajam bak elang dari Sam menatap peti ayahnya tanpa kedip, lalu beralih pada para pelayat yang nampaknya memasang topeng. Senyum tertarik di satu sudut bibirnya. Sam adalah raja sekarang, dan lihat apa yang dapat raja ini lakukan.




Tiga bulan yang lalu orang-orang terkumpul di kastil atas kabar duka--tapi bisa saja kabar bahagia bagi beberapa dari mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga bulan yang lalu orang-orang terkumpul di kastil atas kabar duka--tapi bisa saja kabar bahagia bagi beberapa dari mereka. Lalu sekarang atas permintaan Sam, semua pengkhianat dikumpulkan untuk menghadiri pesta yang ia adakan di kastil.

Sam terlihat duduk santai sambil menyesap anggur merah yang ia rasa tak akan semerah pemandangan yang ia bisa lihat malam ini.

Ribuan tamu menikmati jamuan lalu seiring musik klasik mengalun, mereka menari dengan wajah yang membuat Sam muak. Mereka terlihat bodoh.

"Mari kita langsung saja pada acara inti."

Sam tak perduli jika para pengkhianat itu tak merespon dan tetap pada kegiatannya. Yang terpenting sebelum acara dimulai, ia sudah membicarakan rencananya pada para prajurit saat tepat tengah malam yang mana tinggal beberapa detik lagi.

Sret!




Slash!


Senyuman melebar diwajahnya. Teriakkan dan riuh jeritan mereka bagai pertunjukkan mahal di matanya. Terlebih saat muncratan darah yang meloncat keluar dari kulit berhasil mewarnai kastilnya yang sebelumnya kusam.

Bahkan sekarang ia tak perlu karpet bulu karena genangan merah itu terlihat lebih mempesona.

Sam menumpahkan anggur merah ke-dua miliknya, lalu menggantinya dengan genangan merah dilantai. Meminumnya dengan pelan seolah begitu menikmati.

"Anggur merah hanya dibuat dengan keringat. Sedang darah mereka adalah jeritan dan air mata. "

Sam berjalan di tengah-tengah tumpukkan mayat. Di pertempuran dengan negeri seberang beberapa hari lagi dan ia berharap dapat memenggal kepala musuh. Ia akan menjadikan negerinya termasyhur dan kaya. Bahkan tak apa jika harus membakar hidup-hidup rakyatnya sendiri yang jelata. Mereka hanya sampah.

"Aku tak sengaja membunuh 3 orang prajuritmu, Sam."

Perempuan cantik dengan senapan angin tiba-tiba masuk lewat pintu utama dan melewati para mayat dengan santainya. Ia duduk di kursi yang semula Sam duduki sambil memakan hidangan dengan tak tau diri. Prajurit mencoba mencegatnya namun Sam melarang.

"Kalian tinggalkan kami di sini. Dia hanya kelinci kecil, aku bisa mengurusnya sendirian."

Perempuan itu meminum air putih sebagai penutup acara makan malamnya lalu tersenyum menyadari Sam yang menatapnya sinis.

"Astaga kau semakin seksi." Dia memperhatikan Sam dengan takjub. Ia tak menyangka lelaki berambut gondrong akan semenarik ini.

"Apa maumu, Jasmin?"

"Kau."

Tangan besar Sam yang tiba-tiba mengambil pisau kecil untuk mengiris apel membuat Jasmin gelagapan. "Be..begini. Aku berburu di hutan disekitar sini. Lalu suara jeritan tiba-tiba terdengar cukup lama. Kukira itu tadi berasal dari jeritan orang-orang di neraka. Ternyata itu semua karena ulahmu, dasar iblis."

"Mari kira lihat apakah lebih tajam pisau milikku atau lidahmu itu." Senyuman kembali terlihat di bibir tebal Sam. Sementara itu, Jasmin mencoba mengendalikan rasa takutnya.

"Jangan lakukan hal yang membuatmu menyesal."

Jasmin menyentuh pipi Sam yang terkena sedikit percikan darah, dengan perlahan ikut mendudukkan diri di atas meja dan menatap Sam yang balas menatapnya.

"Kau membunuh rakyatmu yang berkhianat, lalu bagaimana denganku, rakyat negeri seberang yang berkhianat demi berada dipihakmu?"

"Kau serius?" Sam berbisik di depan bibir Jasmin.

"Tentu. Di sana tak ada yang menarik sepertimu."

***

Iseng aja nulis ini. Sebenernya ada draf dengan pair hyunjin x jaemin (apasih singkatan kapal mereka ini?) nah tapi masih 50% jadi rim nulis yang kayak begini wkwk


avec toi | jaemin (gs) haremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang