Yeji berdiri di depan pintu rumah tetangga barunya. Kata Hyunjin ia harus berhati-hati, karena ada buaya buas yang tinggal di dalam rumah ini.
Yeji ini pemberani, jadi tak akan takut pada buaya darat cap botol sejenis Jisung itu. Tanpa ragu, Yeji mengetuk pintu rumah bercat cokelat itu.
"Assalamualaikum," ucapnya dengan sedikit keras.
"Waalaikumsal— eh jodoh gue dateng!" Si buaya yang dimaksud oleh Hyunjin berdiri di balik pintu, tersenyum manis dengan tatapan mata genitnya.
Yeji mendengus malas, lalu menyerahkan paper bag dengan merek resto terkenal di kota ini. "Ini, dari Bunda. Ucapan selamat datang, semoga kita bisa menjadi tetangga yang baik."
Jisung menerima paper bag itu, senyum di wajahnya tercetak semakin lebar saat tangannya tak sengaja bersentuhan dengan tangan mulus milik Yeji. "Jangankan jadi tetangga yang baik, jadi imam yang baik untuk lo juga, gue mau Ji!" ujarnya kelewat percaya diri.
"Gak Hyunjin, gak elo. Sama aja, gak ada yang waras!" gumam Yeji. Gadis itu menghela napas sejenak, "Ya udah, gue pamit." Yeji berbalik, bersiap untuk pergi namun segera ditahan oleh Jisung.
"Lo mau ke rumah sebelahkan?" tebaknya.
Yeji mengangguk.
"Gue temenin," putusnya sambil menutup pintu rumah. Pemuda itu berdiri di samping Yeji, "Yuk," ajaknya kelewat santai.
Yeji meringis melihatnya, kenapa si Jisung ini bisa bersikap sesantai ini padanya? Seakan-akan mereka sudah berteman cukup lama.
"Hyunjin kemana?" tanya Jisung membuka percakapan sambil melangkah beriringan dengan Yeji menuju rumah tetangga mereka.
"Keluar."
"Kemana?"
"Gue gak tau!"
Jisung tertawa renyah mendengar nada sinis Yeji, baginya itu hal biasa. "Semakin lo galak, gue semakin suka deh!" ujarnya yang membuat Yeji menjaga jarak darinya. "Loh kok?"
"Berhenti mengucapkan kalimat menggelikan itu," kata Yeji dengan wajah galaknya.
Keduanya berhenti tepat di jalan setapak depan rumah tetangga mereka.
"Yah, kan gue emang suka sama lo. Salah sendiri kenapa lo cantik."
"Gue—"
"Jamet, Yeji?" Suara Hyunjin menghentikan Yeji yang sudah bersiap mengeluarkan sumpah serapahnya untuk Jisung. "Ngapain kalian berdua di depan rumahnya Yeonjun?"
Yeji dan Jisung pun menolah secara bersamaan.
"Masyaallah mimpi apa gue semalem? Neng Yeji mau main ke rumah! Pasti Neng Yeji kangen ya sama gue?" seru Yeonjun diakhiri kerlingan mata genitnya.
Jisung maju mendekat, menyentil dahi Yeonjun dengan keras. "Ngomong apa lo barusan hah?! Yeji bukannya kangen sama lo, tapi mau ngasih makanan dari Bundanya, calon mertua gue!" omelnya.
Yeji dan Hyunjin mendengus malas melihat kelakuan Jisung dan Yeonjun.
Yeji melangkah maju, memberikan paper bag bawaannya pada Yeonjun yang langsung diterima oleh pemuda itu dengan semangat sambil modus memegang tangan Yeji.
Melihat Yeonjun yang mengambil kesempatan menyentuh tangan gadis incarannya, Jisung tak tinggal diam. Pemuda itu memukul tangan Yeonjun dengan keras, hingga membuat si pemilik tangan mengaduh kesakitan.
"ADUH SAKIT BEGO!!!" maki Yeonjun dengan kesal.
Yeji melangkah mundur, menjaga jaraj dari kedua pemuda aneh yang suka menggodanya. "Itu makanan dari Bunda. Kata Bunda semoga keluarga kita bisa hidup rukun sebagai tetangga," ucapnya.
"Jangankan hidup rukun bertetangga, hidup rukun sebagai besan juga keluarga gue mau kok!" Yeonjun berujar dengan senyum manisnya.
Yeji meringis mendengarnya, ditariknya tangan Hyunjin untuk mendekat. "Ayo pulang," ajaknya sambil menyeret tubuh Hyunjin melangkah bersamanya.
"Neng Yeji hati-hati ya!!!" teriak Yeonjun sambil melambaikan tangannya.
"Yeji sayang kalau ada apa-apa hubungin gue ya!" ujar Jisung tak mau kalah oleh Yeonjun.
Yeji menghela napas, kehabisan kata-kata untuk menjabarkan perasaannya saat ini.
Kenapa Tuhan seakan-akan sedang memberinya hukuman? Seakan kehadiran Hyunjin saja tak cukup untuk merusak kehidupan tenangnya, sekarang ditambah dengan kehadiran Jisung dan Yeonjun sebagai tetangganya.
Yeji berusaha menulikan pendengarnnya dan terus menyeret tubuh Hyunjin yang asik terbahak menertawakan dirinya.
"DIEMMM SIPIT!!" teriaknya kelewat sebal yang malah membuat tawa Hyunjin semakin mengeras.
31/07/2020
Ada yang nungguin? Maaf ya telat update, soalnya aku lupa hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Keluarga
Romance𝙛𝙩. 𝙔𝙊𝙊𝙉𝙉𝙄𝙀 𝙭 2𝙃𝙒𝘼𝙉𝙂 [ on going ; R17 ; local version ] Ini kisah keluarga yang wajahnya mirip dengan kucing. Bukan hanya wajahnya, tapi kelakuannya juga! Waduh?!!!! [project with @kamelzy dan @smurfyoonnie] Ps : Book ini bisa dibaca...