19 - Kejutan Untuk Bunda

1.4K 209 23
                                    

SETELAH mengacaukan rumah beberapa hari yang lalu, dan sukses membuat sang bunda ngambek sampai tak ingin masak.

Rencananya, hari ini ketiga manusia pengacau itu berniat untuk meminta maaf. Capek tau didiemin Bunda Jennie, makan pun kudu g*food karena Bunda Jennie mogok masak.

Tadi pagi, mereka terpaksa sarapan hanya minum en*rgen hangat. Ayah Yoongi tak sempat memasak karena bangun kesiangan.

Well, Ayah Yoongi bahkan harus tidur di ruang tengah karena Bunda Jennie tak ingin tidur bersama. Parah sih ngambeknya Bunda Jennie kali ini, padahal biasanya digodain dikit juga sudah luluh.

"Yah, yakin bakal berhasil nih?" tanya Yeji sambil memandang sang Ayah yang kini tengah menyetir mobil, sedang Hyunjin duduk manis di bangku belakang sambil memangku sekotak cake yang baru saja mereka beli.

"Berdoa aja semoga berhasil."

"Lagian, tumben banget loh Bunda ngambek sampai berhari-hari gini." timpal Hyunjin.

"Emang belakangan ini Bunda kalian tuh sensitif banget, Ayah aja sampai ngeri."

"Apa Bunda lagi dapet ya? Makannya sensitif gitu?" tebak Yeji dengan wajah seriusnya.

Yoongi dan Hyunjin mengangkat bahu mereka, tak mengerti masalah tentang perempuan dan tamu bulanannya itu.

"Ayah udah beli hadiahnya?" tanya Yeji mengalihkan pembicaraan, percuma bicara masalah tamu bulanan dengan kedua jantan ini. Mana paham mereka tuh.

"Udah, nih ada di kantong celana Ayah."

"Bagus nggak, Yah?" tanya Hyunjin penasaran.

"Bagus, kan mahal."

Yeji dan Hyunjin mendengus malas mendengar jawaban sang ayah. Dasar pria tua kaya. Maksud pertanyaan mereka tuh, modelnya bagus nggak? Bukan masalah mahal atau enggaknya. Ya, tapi bener sih, ada harga, ada kualitas.

Yoongi membelokkan mobilnya memasuki halaman rumah, bisa dilihatnya sang istri yang tengah menyirami bunga sambil bercengkrama dengan tetangga mereka.

"Tuh, Bunda kalian kayaknya moodnya udah bagus." ujar Yoongi sambil mematikan mesin mobil.

"Ayah tau darimana?" tanya Yeji dengan pandangan bingung. Apa ayahnya ini cenayang?

"Perempuan, kalau udah gibah berarti moodnya udah bagus." jawab Hyunjin yang diangguki oleh Yoongi.

"Hah? Teori darimana tuh?"

"Teori dari kami, para lelaki."

Yeji terdiam, tak paham dengan pola pikir para jantan.

"Udah, yuk turun."

Ketiganya turun dari mobil. Sesuai rencana, Hyunjin si tukang drama akan mengajak Bunda Jennie bicara, sedang Yeji dan Yoongi akan mempersiapkan cake dan beberapa makanan yang mereka beli tadi.

"Bun, masuk yuk!" ujar Hyunjin sambil mengalungkan tangannya pada lengan Jennie dan menyandar manja di pundak sang bunda.

"Bunda masih sibuk, masuk aja sendiri." Jawab Jennie dengan nada sok cuek.

"Uh, nggak mau. Maunya masuk sama Bunda~"

Jennie menyudahi kegiatan menyiram tanamannya, lalu berpamitan pada tetangganya itu. "Ya udah, ayo masuk."

Hyunjin tersenyum puas, kembali bermanja ria pada sang bunda sambil melangkah masuk ke dalam rumah.

"KEJUTAN!!!" seru Yeji sambil mengangkat cake di hadapan sang bunda.

Jennie berdiri diam, mengerjap beberapa kali untuk mengumpulkan kesadarannya yang hilang entah kemana. "Kejutan untuk apa?" tanyanya bingung.

"Bunda jangan marah lagi ya. Maafin kami karena berantakin rumah waktu itu ..." ucap Yeji dengan ekspresi wajah sedih.

Yoongi mendekati istrinya, lalu mengeluarkan sebuah kotak bludru kecil dari saku celananya. "Hadiah permintaan maaf dari Ayah dan anak-anak. Tuan putri dimohon untuk menerimanya," ucapnya sambil membuka kotak bludru itu lalu memakaikan sebuah kalung cantik ke leher sang istri.

Jennie tersenyum, merasa tersanjung dengan usaha suami dan anak-anaknya ini. "Ayah," panggilnya begitu sang suami selesai memasangkan kalung.

"Heum?"

"Bunda juga ada kejutan untuk Ayah sama anak-anak."

"Apa tuh Bun?" tanya Hyunjin yang masih berdiri di samping sang bunda.

"Kasih tau nggak ya..."

"Ih, Bundaaaaa!" Yeji berujar dengan bibir yang mengerucut kesal.

Jennie tertawa geli, lalu melepas tangan Hyunjin dari lengannya. "Bentar Bunda ambil dulu di kamar." Segera Jennie melangkah pergi meninggalkan ketiga anggota keluarganya itu.

"Kejutan apa sih?" gumam Yeji penasaran.

"Perasaan gue nggak enak, Ji." balas Hyunjin.

Jennie keluar dari kamar sambil menyembunyikan sesuatu di balik punggungnya. Perlahan ia melangkah mendekati Yoongi yang menatapnya dengan penasaran.

Tersenyum lebar, Jennie mengeluarkan hadiah dari balik punggungnya. "Tara!!! Bunda positive hamil!" ujarnya dengan nada bahagia.

Yoongi mengerjap, sedetik kemudian langsung menarik tubuh sang istri ke dalam pelukkannya. "Beneran kan ini?" tanyanya memastikan sambil mengambil alih testpack dari tangan Jennie.

"Ya beneranlah. Masa Bunda bercandain kalian masalah begini."

"Tuh kan, apa gue bilang. Perasaan gue nggak enak!" bisik Hyunjin.

Yeji menatap kedua orang tuanya yang tengah berpelukkan dengan mata berkaca-kaca. "Gimana ini? Kita bakal punya adek." Yeji menatap Hyunjin, begitupun dengan Hyunjin.

"Siap nggak lo jadi Kakak?"

Yeji menggeleng.

"Sama gue juga."

Keduanya menghela napas pasrah. Niatnya mereka yang ingin memberi kejutan untuk sang bunda, eh ini malah mereka yang dikejutkan oleh sang bunda. Kaget, pake banget.

Baik Hyunjin dan Yeji, keduanya tak siap untuk menjadi kakak. Walaupun usia mereka ini sudah sangat cukup untuk memiliki adik, tapi tetap saja mereka tak siap.

Menjadi kakak tuh harus jadi panutan, karena dicontoh sama adik. Mereka berdua saja kelakuannya masih seperti ini, ya begitulah, kalian paham kok.

Meninggalkan kedua orang tua mereka yang masih berpelukan mesra, Hyunjin dan Yeji masuk ke kamar masing-masing untuk menenangkan diri.

"Loh, anak-anak mana?" tanya Jennie yang bingung melihat ruang tengah sudah kosong, hanya tersisa ia dan sang suami.

Yoongi menghela napas, "Ngambek nih mereka..."

"Duh, gimana dong Yah?"

"Gampanglah, biar Ayah yang bicara sama mereka."

Duh gimana nih si kembar gak mau punya adek 🥺🥺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duh gimana nih si kembar gak mau punya adek 🥺🥺

Btw terima kasih sudah mau menunggu book ini update, maaf karena belakangan ini mood nulisku sedang jelek. Bukan karena nggak ada ide, tapi lebih ke jenuh dan males untuk ngetik. Maaf ya, aku akan segera kembali setelah mood mengetikku kembali. Terima kasih.

Your love, baejennie🖤

Ini KeluargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang