16 - Gagal Piknik

1K 193 15
                                    

Akhir pekan ini keluarga Min Yoongi berencana untuk pergi piknik . Jangan tanya ini ide siapa, sudah pasti Bunda Jennie. Dengan penuh semangat mengalahkan semangat juang para pahlawan, Jennie memasak mulai dari pukul empat pagi.

Tidak hanya memasak, Bunda Jennie juga menyiapkan semua perlengkapan piknik, seperti peralatan makan, karpet lipat, bahkan sampai pakaian anak-anaknya juga. Pokoknya hari ini harus berjalan sesuai ekspetasinya!

Setelah menyiapkan semuanya, Jennie berjalan dengan langkah ringan menuju kamar anak-anaknya. Pertama Jennie menuju kamar Yeji, tak butuh banyak waktu untuk membangunkan putrinya itu. Berbeda dengan Hyunjin, Jennie harus menyuarakan berbagai rayuan agar putranya itu mau beranjak bangun meninggalkan kasur yang katanya adalah magnet terkuat di dunia ini. Dasar hiperbola!

"Bangun sayang, Bunda sudah masakkin ayam rica-rica kesukaan Hyunjin loh!" bujuk Jennie tak menyerah untuk membangunkan putranya.

Hyunjin bergumam, menarik selimutnya hingga menutupi kepala. "Lima menit lagi ya Bun," pintanya.

Jennie menghela napas, rasanya kesabarannya telah menipis. Ini baru Min Hyunjin yang ia bangunkan, belum Min Yoongi si pembawa gen kemalasan.

"Kalau Hyunjin nggak mau bangun, ya sudah! Bunda tinggal aja!" ujar Jennie lalu melangkah pergi meninggalkan kamar putranya. Dalam hati, wanita itu berharap agar Hyunjin merasa bersalah dan segera bangun.

Namun nyatanya itu hanyalah harapan Jennie, karena Hyunjin sama sekali tak bergerak dari ranjang empuknya.

Jennie menghela napas lelah. Sabar-sabar. Lebih baik sekarang ia membangunkan si raja kemalasan dan menyuruhnya untuk membangunkan putra mereka.

"Ayah!" panggil Jennie dengan nada sedikit keras sambil berjalan mendekati sang suami yang masih bergelung di dalam selimut.

"Ayah ayo bangun ih! Kan hari ini kita mau piknik!" Jennie mengguncang tubuh Yoongi, mengganggu tidur nyenyak suaminya agar segera bangun.

"Ramalan cuaca bilang hari ini bakal turun hujan sayang," jawab Yoongi dengan suara seraknya.

Jennie membulatkan matanya, "MANA ADA!! AYAH JANGAN BOHONGIN BUNDA YA!!"

Yoongi membuka sebelah matanya, menatap istrinya dengan ekspresi datar. "Apa untungnya Ayah bohongin Bunda?"

Jennie terdiam, dalam hati membenarkan ucapan suaminya barusan.

"Ih masa sih bakal turun hujan??" ujar Jennie sambil mengambil ponselnya di atas nakas lalu duduk di tepi ranjang.

Yoongi merubah posisi tidurnya jadi menghadap pada Jennie yang duduk membelakanginya. Pria itu lantas memeluk tubuh istrinya dari belakang. "Udah kita di rumah aja," ujarnya.

Jennie mendesah kecewa, ramalan cuaca di ponselnya menunjukkan gambar awan dengan rintik-rintik air, menandakan bahwa hari ini memang akan turun hujan.

"Padahal Bunda sudah masak banyak."

"Bunda, jadi nggak kita pergi?" suara Yeji terdengar bersamaan dengan sosoknya yang muncul di balik pintu kamar.

Yeji menghela napas kesal melihat sang ayah yang masih bergelung di dalam selimut sambil memeluk bundanya. "Kerbau ini," kesalnya.

Jennie menoleh pada putrinya, memasang wajah sedih dengan mata kucingnya yang berkaca-kaca. Melihat wajah sang bunda, Yeji langsung melangkah masuk. "Bunda kenapa? Ayah susah dibangunin ya? Sini biar Yeji aja yang bangunin!" tanyanya khawatir.

"Ayah ayo bangun!" ujar Yeji sambil memukul lengan Yoongi yang melingkari perut Jennie.

Yoongi mengaduh kesakitan dengan mata sipitnya yang menatap galak pada Yeji. "Hari ini bakal turun hujan, jadi pikniknya batal."

Yeji membulatkan mata sipitnya, "HAH? BATAL?" tanyanya dengan suara keras yang dijawab Jennie dengan anggukan kepala. "TIDAKKKKK!! HUEE BUNDAA!!" Yeji memeluk tubuh bundanya sambil menangis dengan keras.

"SAYANG, TERPAKSA PIKNIKNYA KITA TUNDA HUEE!!"

"HUEEEE!!!"

Yoongi menutup telinganya, tak sanggup mendengar jeritan Jennie dan Yeji yang saling bersahutan. Ini masih pagi, dan Min Yoongi sudah harus menghadapi drama kehidupan keluarganya.

"BUNDA SKUYLAH KITA PERGI, HYUNJIN SUDAH GANTENG NIH!" Suara ceria Hyunjin terdengar bersamaan dengan sosoknya yang berdiri di ambang pintu kamar Jennie dan Yoongi.

"Loh, kok Bunda sama Yeji nangis sih?" tanyanya dengan ekspresi bingung. "Ini pasti Ayah yang bikin Bunda sama Yeji nangis? Iya kan? Ayah apain mereka?" tuduh Hyunjin dengan tatapan mata curiga.

"Ayah nggak ngapa—"

"Ayah nggak usah bohong! Ini buktinya Bunda sama Yeji nangis gini!"

"Tadi Ayah cuma bilang—"

"Enggak usah alasan! Ayah sengajakan bikin Bunda sama Yeji nangis biar kita nggak jadi pergi piknik! Iya kan!"

Yoongi mengembuskan napas lelah. Bisakah keluarganya normal barang sehari saja?

 Bisakah keluarganya normal barang sehari saja?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

05/11/2020

Ada yang kangen sama keluarga kucing ini?

Ini KeluargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang