CIY | Rasa Penasaran

1.4K 154 22
                                    

"Nggak lama, kan?" Tanya Aurista saat masuk ke dalam mobil. Dia tidak lupa memberikan kecupan ringan di bibir pacarnya. Melihat jam di layar ponsel menunjukkan pukul delapan malam.

Julian tersenyum, "Sepuluh menit nggak masalah, kamu berdandan juga untukku."

"Party-nya di mana?"

"Di rumah."

Menghentikan sejenak memakai body lotion di tangan, Aurista menatap Julian dengan senyum bingung, "Tumben? Kenapa nggak di klub?"

"Itu bukan rumah biasa, Sayang."

Aurista tertawa, "I know beib."

"Sehabis dari party aku mau beli jam tangan."

"Lagi?"

"Aku butuh banyak koleksi. Pilihanmu selalu menarik." Julian menatap pacarnya senyum.

"Dan jangan lupa belikan aku satu juga."

"Ada syaratnya."

"Apa?"

"Cium aku sepuasnya, baby."

Aurista tertawa mengangguk, "Syarat yang mudah."

¤ ¤ ¤ ¤ ¤

"Cantik! Kenapa hobi datang terlambat?"

Aurista memasang senyum andalan, "Tadi mobil yang mengantar saya mogok di jalan, baru bisa hidup setelah satu jam. Jadi boleh saya masuk Pak?"

"Tapi ini sudah hampir jam sembilan saya bukain pagar, nanti saya kena marah sama kepala sekolah gimana?"

"Saya deh yang akan tanggung jawab Pak, tenang saja."

"Siapa suruh cantik kebangetan?! Lemah saya kalau sudah lihat senyum manis kamu."

Setelah pagar terbuka Aurista kegirangan, tidak lupa juga dia mengucapkan terima kasih kepada penjaga sekolahnya itu.

Berjalan santai menelusuri koridor dia tiba di depan pintu kelas. Mengetuk pintu lalu membukanya sedikit, Aurista mengintip dengan senyum manis.

"Terlambat lagi? Ya ampun Rista masuklah, saya kehabisan hukuman untuk kamu."

"Asyik! Terima kasih Pak!"

Berjalan menuju kursinya tentu paling belakang disudut kiri kelas.

"Elo napa telat? Beruntung mata pelajaran Pak Ikhsan no killer, coba kalo yang lain."

Aurista tertawa pelan menatap Michelle yang duduk di sebelahnya.

"Gue tuh pulang kemalaman sampe di rumah jam satu, jadi kesiangan pergi ke sekolah."

"Hang out bareng Julian lagi?"

Aurista mengangguk.

"Cepat kasih dia kepastian. Tuh cowok duitnya puas lo makan tapi, lo belum kasih dia jawaban."

"Santai Chell, gue mau main-main dulu. Nikmatin status jomblo baru juga dua minggu lalu gue putus dari Romy eh, tapi malam tadi gue udah resmi jadian sama dia."

"What " Michelle nyaris berteriak saking kagetnya.

"Rista, apa kamu dengar saya bicara apa barusan?"

"Dengar Pak."

"Apa yang saya bicarakan?"

"Seksinya istri Bapak di malam hari."

Kelas seketika ribut karena penuh tawa sedangkan Aurista menatap gurunya itu dengan senyum manis.

"Ingatkan saya untuk sekali-kali menculiknya, lalu bawa dia pulang."

Crash Into You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang