🔥8.

108 9 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Crystal Pov

"Afta bisa antar aku ke Taman? Rasanya aku kepengen sekali untuk bermain disana" ucapku yang tiba tiba ingin pergi kesana.

"Mari Crys akan aku tunjukkan" ucapnya yang memegang tanganku dan tersenyum padaku.

Kami berdua berjalan menuju Taman, tapi aku tidak sengaja melihat Xavier dan seorang wanita. Wanita itu sedang merengek pada Xavier dengan memegang lengan Xavier.

Mengapa rasanya sakit? Melihat Xavier bersama dengan Wanita itu.

Aku pun meremas kuat Tangan Afta yang sedari tadi menggenggam ku, nampaknya Afta mengerti apa yang kurasakan.

Afta merangkulku dan tersenyum padaku.

"Senyumlah dihadapannya walau hati mu sedang sakit" bisiknya yang masih tersenyum manis padaku.

Aku pun tersenyum dan ceria, aku harus kuat untuk sekedar melewatinya.

Afta pun mengajak ngobrol diriku aku yakin ini caranya untuk menghiburku.

Dan yah aku berpapasan dengan Xavier dan wanita itu yang masih setia mengapit lengan Xavier, aku harus berpura pura tidak melihat dan sedang asyik mengobrol dengan Afta.

Pada saat aku melewatinya, Xavier masih saja melihatku.

"Kau mau kemana?" tanya nya yang menarik pergelangan tanganku dan otomatis aku sedikit terhuyung kebelakang.

Syukurlah ada Afta yang menahanku.

"Aku? Mau ke Taman bersama Afta" ucap ku yang masih menggenggam tangan Afta.

"Siapa wanita itu Xav?" tanya wanita yang sedari tadi mengapit lengan Xavier.

"Dia Mateku" ucap Xavier datar sembari melihatku.

Kulihat Wanita itu menggeram marah denganku setelah mendengar bahwa aku adalah Mate Xavier.

Aku berfirasat bahwa Wanita ini tidak suka denganku.

"Oh, aku Putri Miya Khalifah Watson sahabat Xavier" ucapnya yang tersenyum sinis ke arahku.

"Aku Crystal De Anskara, putri bisa memanggilku  Crys atau Kara" ucapku yang lembut padanya.

Kulihat Xavier menegang setelah aku mengucapkan kata Kara.

Apa karena itu sahabat kecilnya? Cinta masa lalu nya?.

Apa salah aku menyebutkan nama kecilku sendiri Kara?.

"Baiklah aku memanggimu Crys dan kau bisa panggil aku Mia" ujarnya yang angkuh dan semakin erat mengapit lengan Xavier.

"Iya dan maaf aku harus pergi" ucapku yang lalu pergi bersama Afta dari hadapannya dan juga dari hadapan Xavier.

-

-

-

-

Di Taman

"Putri Mia memang seperti itu angkuh dan sinis sama seperti sikapnya" ucap Afta yang memandang Taman.

"Iya aku juga merasakannya, kulihat dari sorot matanya ia tidak suka padaku dan menggeram marah jika aku Mate nya Xavier" ucapku yang memandang Taman itu.

Lalu tanpa sadari aku menangis mengingat hal yang tadi.

"Hiks... Hiks... Hiks... Hiks..."

Afta merangkul dan memelukku sayang.

"Sabar Crys, aku tau kau sakit hati dan kecewa melihat Xavier yang digandang sama Mia" ucapnya yang menenangkanku dan mengelus surai rambutku.

"Rasanya sakit sekali hatiku Afta, melihatnya bermesraan dengan wanita itu" ucapku yang masih menangis di pelukannya.

"Aku tau itu" ucapnya lirih.

Afta lalu menghapus air mataku.

"Sabar, dan selalu berjuang untuk mendapatkan hati Xavier" ucapnya yang menyemangatiku.

Aku tersenyum padanya dan memeluknya erat.

"Ada yang harus kau tau tentang Mia Crys" ucapnya yang serius menatapku.

"Maksudnya? Kenapa aku?" tanyaku yang bingung.

Afta pun menarik tanganku pergi dari Taman dan membawa ku ke kolam Lotus dan Teratai tetapi sayang, Bunganya layu dan mati.

"Mia sebenarnya Penyihir hitam yang jahat ia tidak segan segan untuk membunuh siapa saja yang berusaha mendekati Xavier baik itu laki laki atau perempuan. Mia sangat terobsesi pada Xavier apalagi dengan kekuasaan Xavier. Maka dari itu Mia menghilangkan aroma penyihirnya dengan mengganti aroma Demon, dan dia juga yang telah membunuh Kara sahabat kecil Xavier sekaligus cinta pertamanya" tutur Afta panjang lebar.

Aku menutup mulutku kaget dan terkejut.

Tega sekali Mia seperti itu, aku tidak menyangka Mia seperti itu.

"Apakah Xavier tau akan hal ini?" tanyaku hati hati.

Dianya mengelengkan kepalanya.

"Tidak,Xavier tidak tau. Aku tidak berani bilang sama Xavier aku takut Mia membunuhku dan keluargaku" ucapnya yang sendu.

Aku pun mengelus punggungnya dengan sayang.

"Aku menjaga apa yang kau ucapkan Afta" ucapku tersenyum manis padanya.

Ia pun tersenyum manis kearahku.

"Jadi, aku harus melindungimu dan berhati hati dari Mia aku takut kau dibunuh olehnya" ucap nya yang takut akan hal itu.

"Tidak perlu takut, aku pastikan akan menjaga diriku baik" ucapku.

Jangan lupa untuk Vote dan Komen nya say

Jangan plagiat🖕

Jangan lupa follow wp me❤

Tertanda
PematangSiantar,26 Juli 2020





My King Of Devil(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang