Suatu malam, gatau itu malam yang sial atau lucky (?), Heeseung cari tempat buat dia tinggal. Daritadi dia udah muter muter tapi gak ada tempat yang cocok sama dia.Pertama, penuh.
Kedua, isinya bukan orang orang yang sejenis sama dia.
Cuma dua alasan doang si.
Heeseung jalan kaki sampai ke salah satu kosan. Dia udah berharap semoga gak penuh, atau gak cocok lagi.
Pelan pelan Heeseung masuk ke daerah kosan itu, dan sampai disana, dia ketuk pintu sepuluh kali. Bukan tiga kali.
"Assalamualaikum." kata Heeseung.
Gak lama, pintunya dibuka sama seseorang dari dalam.
"Yes, what is up?" tanya orang itu sambil ngucek matanya. Dari yang Heeseung liat sih kayaknya abis bangun tidur
Heeseung tibatiba gugup. Masalahnya, dia bingung mau jawab apa. Pakai bahasa inggris atau indo aja gitu.
"Ah I want to ..." Heeseung berhenti ngomong. Rangkaian bahasa inggris yang sudah tersusun rapi di otaknya hilang gitu aja. Malah entah kenapa yang muncul sederet bahasa sunda.
"Eng ... anu aing eh i'm ..." Heeseung garuk garuk leher belakang bingung. Sebenernya leher belakangnya sama sekali gak gatal, itu cuma pengalihan karna dia gugup ditatap sama cowok ganteng.
"Wkwk santai aja kali. Gue bisa bahasa indonesia kok." Orang itu terkekeh lucu menertawakan kegugupan heeseung.
'Sialan harga diri gue sebagai anak cool luntur gitu aja' batin heeseung berteriak tidak terima.
"Gini bang eh mas eh bro eng ..." Heesung bingung mau panggil orang ini apa.
"Panggil aja Namjoon hyung, biar kaya oppa oppa korea asik asik jos." Heeseung terperangah, ternyata orang yang berada dihadapannya itu bisa narsis juga.
"Gini hyung, saya mau tanya a ..."
"Tanya apa?" Hrr Heeseung bener bener cape. Kenapa Namjoon yang tadinya kelihatan keren jadi nyebelin gini. Mau lempar ke sungai tapi takut dosa.
"Hyung ada kamar kos yang masih kosong ngga?" Gak mau lama lama, Heesung langsung to the point aja, udah kesel banget sama kelakuan hyung yang didepannya ini.
"Ah kamar kosong ya. Kayanya si di gedung ini ga ada, ga tau gedung sebelah, udah penuh semua. Coba lu tanya ke pemilik gedungnya, rumahnya ada disana." Tunjuk Namjoon asal yang ngebuat Heeseung jadi bingung.
"Yang mana hyung?"
"Yang ... YEONJUN!!" Astagfirullah Heeseung udah ga kuat, Heeseung mau tenggelem aja di kolam ikan.
"Ya hyung?" Jawab Yeonjun Yeonjun itu. Nama Yeonjun ga asing di telinga Heeseung, kaya nama seseorang yang dia kenal, tapi gak mungkin kan? Orang yang namanya Yeonjun ada banyak.
"Tolong anterin bocah ini ke rumah papa bear." Jelas Namjoon langsung pamit pergi dari hadapan dua bocah itu.
Mata Heeseung melotot waktu liat orang didepannya ini. Bukan Namjoon.
Yeonjun."WAH LO?!" Tanya Heeseung gak santai. Dia udah teriak sambil nunjuk Yeonjun.
"Santai ngapa anjing! Suara lo gede." kata Yeonjun ketus. Walaupun ketus, Yeonjun peluk Heeseung. Namjoon yang liat dua orang lagi pelukan gini, dia jadi tergiur.
"Ikut dong gue." Namjoon langsung peluk Heeseung sama Yeonjun.
"Apa apaan! Minggir!" Kata Yeonjun, tangannya bergerak buat lepasin tangan Namjoon. Tapi namanya juga Yeonjun, kalo udah dibanding sama Namjoon jelas kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini I-LAND
Teen FictionDua puluh tiga anak bobrok menjadi satu melawan kebodohan • cerita ringan • berisi kata kasar • mengandung kebodohan