"Tolong perhatiannya sebentar!" Suara K menginterupsi anak ailandeu supaya berhenti sama kegiatannya masing masing.
"Gue mencium bau bau tidak sedap." Youngbin ngibasin tangannya di udara. Bukannya Youngbin suudzon, tapi itu kenyatan.
"Kalian bosen gak sih disini terus?--" Ucapan K kepotong sama Sunoo yang tibatiba nyambar.
"JANGAN BILANG HYUNG MAU BAWA KITA PINDAH? ANDWAE!!!" Teriak Sunoo histeris.
K auto lempar bantal ke Sunoo. Yang kena lempar cuman haha hihi doang. Namanya juga Sunoo, disuasana kaya gimana tetep nyengir. Untung maniseu.
"Gue ada ide gimana kalo kita liburan? Masalah duit kalem ada sultan jaymet" kata K sambil nepuk bahu Jay.
Jay mau ngumpat kasar tapi itu bakal merusak reputasinya sebagai rich people.
K nunggu lama respon anak buahnya. Semuanya mendadak diam, entah lagi mikir atau terkejut karena diajak liburan?.
"WOY"
"Bangsat." Seon nampol kepala K keras. Untung aja suara K gak berat berat banget, tapi tetep aja ngagetin.
"Setuju lah gue lagian kita kan gak pernah liburan hiks." Geonu ngusap matanya biar lebih mendalami keprihatinannya, kebetulan juga matanya gatel.
Mereka jarang banget liburan, waktu hari libur mereka lebih memilih di kosan, bukan holiday atau pulang ke rumah. Jangan ditanya, mereka emang aneh. Seenggaknya nemuin orang tua mereka yang udah ngeluarin uang malah kumpul sama orang yang buat mereka jadi cerdas.
"Gue si ayo ayo aja. Gak tau kalau mereka," ucap Seon kalem. Tumben banget dia kalem, jangan jangan ini tanda tanda akan adanya peristiwa yang tidak mengenakan.
Anak ailandeu terperangah mendengar suara Seon lemah lembuh ahay. Bukan style dia banget.
Lama mereka diem, akhirnya mereka semua pada ngangguk ngangguk setuju kalau mau liburan.
"Ini mau liburan kemana?" Tanya si sultan yang akan bayarin mereka semua. Jay kalem kalem aja kalau liburan mereka semua dia yang bayar. Gak akan buat dia bangkrut.
Anak ailandeu yang ditanya sama Jay lagi mikir hard sampe pada keringetan. Apa banget, padahal kan itu pertanyaan gak sesulit ditanya milih udara atau matahari.
"Apa ya?? Eum..." jawab Sunoo sambil garuk garuk dahi.
"Gimana kalau kita liburan ke pantai?" Tanya Nicholas.
"Gak gak! Gw lagi masa perawatan kulit." Sanggah Jake yang diangguki Youngbin.
"Sok banget njir," Niki nyinyir. Jake sama Youngbin cuma liat Niki sinis. Dihati, mereka berdua lagi gibahin Niki. Selagi hati bisa bicara dan gada orang yang denger, jadi solusi gibah yang baik sekarang adalah pakai hati jangan mulut.
"Gimana kalau ke dufan aja? Kita seru seruan naik wahana." Akhirnya Heeseung ngeluarin pendapatnya. K ngangguk semangat diikuti yang lain juga, tapi ada satu manusia yang mukanya udah gak enak.
"Sip kita berangkat, jangan lupa ntar buat story yang banyak biar penghuni sebelah iri." Kata Sunghoon.
....
Sampai di Dufan, mereka langsung berubah jadi bocah. Jay yang sekarang punya cap baru yaitu selain jadi manusia kaya, dia jadi anak kawanan fakboi, langsung kedip kedip ke cewek cewek yang mereka lewatin.
"Untung lo yang bayar ya met hm." Gumam Ej waktu liat kelakuan Jay. Jungwon yang tepat di samping Ej ngadu ke Jay. Tapi sayangnya Jay bodo amat. Kasihan Jungwon hng.
"Pertama kita naik kuda kudaan deh buat pemanasan." Kata Hanbin.
Mereka ke tempat kuda kudaan. Dengan jurus yang termasuk sakti, anak ailandeu nerobos langsung gak pakai antre.
"Gue gak mau kuda yang item, jelek kaya Jay hyung." Daniel geleng geleng liat kuda hitam didepannya.
"HEH! GUE GAMNTENG" Jay melotot gak terima ke Daniel. Setelah itu Jay langsung senyum manis ke pengunjung lain dan natap sinis Daniel.
"Jangan ribut anak anak, bapak kalian gak ikut, tolong mengerti." Kata Jaeho.
Setelah naik kuda kudaan, Niki usul mau naik hysteria dan disetujui sama yang lain.
"Gue gamau." Ketus Jay.
"Kenapa anjir? Takut lo?" Tanya Jimin, nadanya ngeledek.
"Anjing enggak lah yaudah ayo cepet!" Jay jalan duluan ke arah hysteria. Anak ailandeu lain langsung ngakak. Mereka tau, dibalik tampang coolnya Jay ada sesuatu.
Semuanya udah siap, udah pakai pengaman juga. Jay mukanya udah gak karuan, padahal niat utama dia mau tebar pesona kesana kesini tapi bakal gagal setelah naik wahana yang bagi Jay anti banget.
Waktu udah mulai naik, mereka anteng. Dan waktu turun,
"HEH BANGSAT TURUN GA BILANG BILANG!"
"MAK JAY GAMAU MATI JANTUNGAN TOLONG PERUSAHAAN LELE BAPAK DIJAGA BAIK BAIK BIAR KITA TETEP KAYA."
"ANJING NAFAS GUE MANA."
"KYAAAAAAA UDAH GUE BILANG KALO MAU TURUN NGOMONG DULU!!"
Pokoknya sekarang yang gak bisa diem mulutnya itu Jay, udah gitu teriaknya pakai nada dan cepet. Sempet sempetnya emang dia tuh teriak jadi lagu.
Setelah mereka selesai naik hysteria, seperti ada yang kurang. Taki celingukan sana sini, para hyungnya udah pergi dan Taki masih tengak tengok.
"LOH CHOLAS HYUNG KEMANA?!" Tanya Taki keras waktu sadar ada member yang kurang.
Heeseung balik lagi diikuti yang lain ke tempat hysteria dan nemuin Nicholas yang lagi tidur dengan tenang, masih di kursi wahana itu.
"Bangun bangsat!" Heeseung geplak kepala Nicholas keras. Jay diem diem bersyukur dalem hati, ternyata masih ada yang lebih aneh dari dia. Tapi tetep aja, sisi cool seorang sultan Jay udah jatuh.
"Sekarang kita makan dulu, tadi bawa nasi uduk kan?" Tanya Sungchul.
"Bawa dong!" Jake dengan bangga ngangkat kantong kresek isi beberapa bungkus nasi uduk.
"Ikut makan di restoran yang itu aja biar keliatan kek orang anu". Taeyong nunjuk restoran jepang yang bakal buat mereka ikut numpang.
"Ambigu anjing." Youngbin geleng geleng kepala.
Ide bawa nasi uduk itu dari Yoonwon, yang lain awalnya udah protes tapi ternyata Yoonwon udah siap sama dua puluh tiga bungkus nasi uduk.
"Jangan komen. Ini tuh biar kita lebih keliatan mencintai produk lokal." Itu yang diucapin Yoonwon.
Di dalam restoran, Sunoo udah bungkukin badan sambil senyum manis ke orang yang liatin mereka aneh. Gimana enggak aneh coba, tapi masih ada orang yang liatin mereka takjub sampai ada juga yang minta foto sama nasi uduknya.
"Liat kan? Kita bisa jadi artis dengan nasi uduk pembawa berkah ini" Yoonwon senyum bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini I-LAND
Teen FictionDua puluh tiga anak bobrok menjadi satu melawan kebodohan • cerita ringan • berisi kata kasar • mengandung kebodohan