0.7#SM

27 6 0
                                    

“ 'lo itu milik gue! Dan gue ga terima penolakan!’
Lo berharap gue ngomong gitu? Bangun bego
Kita ini real life bukan lagi di dunia halu”
***

Storm berdiri  menaiki meja kantin dengan santainya.

“Pengumuman! Tanggal 28 Juni 2018 adalah hari dimana storm Albano dan martania faradilla telah resmi. Berpacaran. Jadi siapapun cewe yang berani deketin gue lagi. Gue bakal jauh dari kalian!” ucap storm lantang. Siswi yang biasa berada di dekat storm menampakkan wajah tidak rela dan menyimpan dendam pada Martha

Martha ikut menaiki meja kantin dan berdiri disebelah storm dengan menaikkan kepalanya angkuh

“Pengumuman! Tanggal 28 Juni 2018 ada hari dimana gue, martania faradilla menjadi pacar storm Albano dikarenakan Terpaksa! Jadi mau siapapun dan berapapun cewe yang deketin storm gue ga peduli! Karena cinta dan hidup gue hanya untuk Singto Prachaya seorang! “

Storm merasakan emosinya mendidih diujung kepalanya. Ia tidak marah karena dipermalukan. Ia juga tidak marah karna Martha mengikuti gayanya. Yang membuatnya marah adalah Martha lebih memuji dan memilih seorang pria yang bernama Singto Prachaya.

'siapa dia? Apa dia tukang parkir? Pengamen? Atau tukang kasir? Apa dia tampan melebihi dirinya? Apakah dia lebih bertalenta dibanding storm?’ itulah yang berada di pikirannya saat ini.

Storm lupa bahwa Martha bisa membaca pikiran. Martha melotot ke arahnya kemudian memukul lengan storm dengan sangat kuat.

“Dia itu actor! Lebih ganteng dari Lo kak petir! Iya lebih bertalenta!” teriak Martha membuat siswa/siswi disana hening. Mereka bingung kenapa Martha tiba tiba ngomong seperti itu? .

Krik krik krik krik

“A ayo kak kita pergi” Martha menarik storm pergi. Dari kantin meninggalkan langit yang melongo. Martha terus menarik storm hingga ke belakang perpustakaan

“Lo gila ya kak?!” ujar Martha usai berada di belakang perpustakaan

“Gila? Ga tuh” storm menunjuk dirinya sendiri sambil mengedipkan bahunya.

“Lagipula—“ storm menghentikan ucapannya, lalu mendekat ke arah Martha hingga ia terhimpit ke arah dinding.

“Lo itu sekarang cewe gue, dan Lo ga berhak ngomongin cowo manapun selain gue” jarak storm dan Martha hanya terpaut beberapa centi saja, bahkan hidung mereka nyaris bersentuhan, Martha tertawa.

Tertawa yang membuat storm sampai mengerutkan dahinya.

“Apaansih Lo kak lebay banget, kita itu Cuma pacaran karena gue terpaksa. Lo denger ga? TERPAKSA. Kalo bukan karena tawaran menggiurkan Lo waktu tadi mana mau gue sama Players kaya Lo” ucap Martha mengelap air matanya akibat tertawa tadi.

“Mau Lo terpaksa atau ga, Lo tetap berdandan menjadi cewe gue, cewe storm Albano. Dan gue gamau kalo Lo terlibat hubungan sama cowo lain atau ngomongin actor yang Lo sebutin itu!” storm menggertak giginya.

“bodo amat yang gue mau Cuma tawaean Lo itu gamau yang lain, maupun Lo tawarin hati Lo juga gue gabakal mau” Martha melipat kedua tangan di dadanya.

Storm menjauhkan dirinya dari Martha sebelum ia kembali berbicara. “liat aja nanti, oh iya nanti malam Lo bakal gue jemput. Jam 08.00 malam dandan yang cantik soalnya eyang mah ngajak gue makan malam”

“Lah yang diajak makan malam kan Lo, kenapa gue ikut ikutan diajak?” tanya Martha

“Karna eyang nanyain siapa pacar gue dan dia pengen ketemu. Karna Lo sekarang cewenya gue, kenapa gue harus cari cewe yang lain?” storm tersenyum sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku. Martha memutar bola matanya jengah.


StorMartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang