15. Patah hati dan pengkhianatan

5K 315 58
                                    

Ayesha menangis di kamarnya sendirian. Jalan-jalan yang dia harapkan pupus karena kejadian tak mengenakkan. Kurang ajar sekali Tiara mengatakan kalau Keenan akan bertanggungjawab. Lihat saja apa yang bakal Ayesha lakukan. Ayesha paling benci kalau Keenan ditatap wanita lain lebih dari tiga detik, apalagi ada wanita yang mengaku-ngaku dekat dengan Keenan. Siapa yang tidak cemburu? Apalagi Ayesha mempunyai kadar cemburu yang berlebihan. Kenapa punya suami tampan se-merepotkan ini? Ayesha tidak suka. Apa Ayesha harus menyayat wajah suaminya agar rusak dan tidak dipandang wanita lain? Tapi, Ayesha tidak se-pesikopat itu. Ayesha masih waras jika disuruh melakukan hal yang sangat gila.

Cklek.

Pintu kamar terbuka, Keenan muncul dengan tenang. Ia menggendong tubuh Ayesha yang menangis di lantai. Membawa Ayesha untuk duduk di ranjang. "Kalau nangis lihat tempat! Jangan kelesetan di lantai kayak gini. Dingin, Ay." ucap Keenan tanpa rasa bersalah.

"Jangan menyentuhku!" teriak Ayesha. Keenan menaikkan sebelah alisnya. Istrinya terlambat berteriak. Harusnya Ayesha berteriak saat dia menggendongnya. Bukan sudah diturunkan baru berteriak.

"Kamu jahat banget, mas. Aku udah nurutin semua kemauan kamu. Tapi, kamu malah selingkuh dengan wanita tak tahu diri itu!" murka Ayesha dengan berlinangan air mata.

"Kamu menyebut dia apa? Wanita tak tahu diri?" ulang Keenan.

"Iya, kamu mau marah? Mau membela dia?" tanya Ayesha nyolot.

"Kalau kamu nyebut dia wanita tak tau diri, harusnya kamu gak perlu marah. Karena memang menggoda suami orang itu pekerjaan wanita tak tau diri." jelas Keenan. Ayesha memalingkan wajahnya. Benar juga penjelasan Keenan.

"Dari awal, aku sama dia gak ada hubungan apa-apa. Aku cuma kasihan."

"Tapi gak gini caranya, Mas. Kamu juga kerjanya juga belum bergaji banyak. Jangan hambur-hamburkan uang sembarangan! Kasihan-kasihan. Ujung-ujungnya buka gerbang perselingkuhan!!" teriak Ayesha yang tak bisa menahan emosinya.

"Sekarang Tiara, besok siapa lagi? Kamu harus tegas sama perempuan. Jangan apa-apa kasihan. Itu contohnya si Tiara kan. Udah di tolong malah ngelunjak."

"Aku gak mau tau. Kalau sampai ketahuan kamu gini lagi. Aku gak akan maafin kamu."

"Kamu tau, mas. Karena wajah tampanmu itu membuat aku ingin merusaknya. Agar tak dilirik perempuan lain."

Ayesha terus mengoceh kanan-kiri tanpa henti. Memang kekuatan seorang wanita akan berkali lipat saat sedang cemburu. Ayesha nyerocos tanpa henti seperti kereta api. Keenan hanya berdiri dengan tenang mendengarkan setiap kata yang keluar dari bibir manis Ayesha.

"Kamu denger kan apa yang aku ucapin?"

"Kenapa kamu diam aja?"

"Punya mulut jangan cuma buat pajangan. Kamu ngaku salah kan? Makanya kamu cuma dia."

"Mana hp kamu? Aku mau ngecek. Dengan siapa aja kamu baik kayak gini!" ucap Ayesha meminta hp Keenan. Keenan menyerahkan Hp nya yang dia ambil dari saku celananya. Sungguh keadaan ini membuat Keenan tergelak. Ia seperi anak yang sedang dimarahin ibunya.

Ayesha mengotak atik hp Keenan. Membuka galeri, mengecek siapa yang pernah foto dengan Keenan. Tidak ada apa-apanya. Membuka Whatsap, hanya ada nomor - nomor tak dikenal yang mengirimi suaminya pesan. Namun, sama sekali tak ada yang dibuka. Hanya nomor dirinya dan nomor Keyara yang disematkan oleh Keenan.

"Sudah?" tanya Keenan tenang.

"Kamu udah aku kasih waktu untuk ngomel panjang lebar. Sekarang giliranku." ucap Keenan. Dia mengambil duduk di samping Ayesha. Menggenggam tangan Ayesha dengan lembut. Sejenak, merasakan sentuhan suaminya sedikit membuat hati Ayesha melunak.

Beloved Doctor (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang