12. Istriku yang sexy

4.5K 280 26
                                    

Tumben sekali tubuh Ayesha terasa sangat letih. Ia bersiap-siap akan pulang. Tapi, krasak krusuk dari teman-temannya membuat dia berhenti berjalan.

"Sania resign mulai hari ini. Dia takut diceraikan suaminya. Suami Sania itu pencemburu akut. Bahkan suami Sania mengancam akan menceraikan Sania kalau Sania masih ngotot bekerja." ucap salah satu temannya. Jantung Ayesha berdetak sangat cepat. Apa mungkin, suaminya akan menceraikannya kalau dia juga tak kunjung resign? Mengingat suaminya itu juga sangat pencemburu, dan gila harga diri.

Ayesha mengambil hpnya yang dia simpan di dalam tas. Ia memencet nomor suaminya.

"Assalamualaikum!" sapa Keenan setelah sambungan terhubung.

"Waalaikumsalam, Mas. Mas kamu ada dimana? Aku pengen ngomong sesuatu yang penting." ucap Ayesha tak sabar.

"Aku di pengadilan agama." jawab Keenan membuat Ayesha mematung. Dengan sigap, Ayesha mematikan sambungan telfonnya. Ayesha berlari ke ruangan administrasi. Meminta surat pengunduran diri yang langsung dia tanda tangani. Tanpa berlama-lama lagi, Ayesha juga langsung mengirim surat itu ke Staf HRD. Tentu saja Ayesha langsung kena semprot HRD nya. Secara, di manapun tidak ada yang namanya pengunduran diri mendadak. Ayesha tidak peduli. Ia tidak ingin Keenan menceraikannya, ia ingin rumah tangganya tetap utuh. Percuma dia banyak uang, kalau ia tak bisa memiliki Keenan. Entah apa yang merasuki Ayesha hingga hati dan pikiran Ayesha bisa terbuka juga.

Keenan sampai di rumahnya, ia mengerutkan alisnya saat ia melihat istrinya mondar mandir di teras rumah. Pakaian Ayesha Masih lengkap khas pakaian penerbang.

"Mas, kamu ngapain di pengadilan?" serobot Ayesha cepat.

"Ngurus perceraian." jawab Keenan.

"Mas, kamu batalkan! Aku gak mau cerai." ucap ayesha merengek. Ia menggoyangkan tangan Keenan.

"Kenapa tingkahmu seperti bayi?" tanya Keenan menepis pelan tangan Ayesha.

"Aku udah resign dari kerjaanku. Kalau gak percaya aku ada salinan suratnya. Kamu batalin perceraian kita!" mata Keenan membulat mendengar penuturan Ayesha. Kesambet setan jenis apa Ayesha hingga langsung mengajukan surat pengunduran diri. Keenan tertawa setan dalam hati. Ternyata istrinya salah paham.

"Mana surat salinannya? No bukti adalah hoax." ucap Keenan. Ayesha merogoh tasnya. Mengeluarkan surat salinan yang dia dapatkan tadi. Keenan merebut paksa. Benar, istrinya memang sudah seratus persen keluar.

"Baiklah, aku cabut surat pengajuan talak ku." ucap Keenan. Ia tersenyum melihat raut lega istrinya. Padahal, tadi Keenan sedang membantu temannya yang akan mengurus hak asuh anak. Bukan dia yang ingin bercerai.

"Masuk dulu sana! Siapin aku makanan!" ucap Keenan memerintah bak seorang raja. Ayesha mengangguk, ia segera masuk ke rumah. Mengganti pakaiannya cepat dan mulai berkutat di dapur. Sedangkan Keenan, tiduran di depan televisi sambil bermain game online. Sebenarnya Ayesha ingin menegur, kalau main game gak usah nyalain TV. Tapi dia takut kalau diancam akan diceraikan. Jadi Ayesha diamkan saja. Padahal Keenan tak ada niat sedikipun untuk meninggalkan Ayesha. Keenan juga sangat berhati-hati dalam berucap. Jangan sampai ucapan yang terbawa emosi, menjerumuskan dalam jalan yang sangat dibenci-Nya.

"Kamu masak apasih? Lama banget!" teriak Keenan yang masih asik rebahan.

Ayesha mengerutu, sudah tidak dibantuin malah sok-sokan memerintah. Kalau ia tidak cinta Keenan. Sudah pasti spatula yang dia pegang melayang. Sok iyes banget suaminya.

Ayesha menata terong goreng, tempe dan sambal matah. Menu kesukaan Keenan. Yang sederhana tapi khas nusantara. "Mas, sudah selesai!"

Keenan langsung meloncat bangun. Sebelum ke dapur, ia mencharger hp nya untuk dia gunakan nanti. Game nya sedang seru-serunya. Sayang kalau gak dilanjutkan.

Beloved Doctor (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang