100 : trαíníng cαmp

912 143 49
                                    

Sejak kemarin sikap dan sifat Bakugou dan Todoroki berubah menjadi berbeda. Ketika kamu masuk dan duduk. Entah satu diantara mereka berdua mereka menawari sesuatu. Secara bergantian dan tentu dengan pandangan tajam dan dingin yang terlontar. Kamu hanya bisa kebingungan. Bahkan satu isi kelas pun juga merasa hal yang sama. Kalau diantara mereka berdua ada yang aneh.

Midoriya yang duduk di belakang cuman bisa menyimak. Ia menelan liur. Kalah satu langkah dari duo rivalnya. Tangan kasarnya menepuk pundak [Yn]. Dan mengulas senyuman. "[Yn]-san bagaimana kalau nanti kita makan siang bareng?" Kamu berpikir sejenak. Tentu makan siang bersama Midoriya akan menguntungkanmu. Tentu saja. Karena kamu bisa memasang badan dari Bakugou dan Todoroki dengan menggunakan Midoriya. Anggap saja Midoriya sebagai tumbalnya kali ini. Dan kamu akan selamat.

"Okeh~." Kamu pun membongkar tas dan mengeluarkan kotak bekal yang kamu simpan. Midoriya tersenyum, ia menganggukkan kepalanya. Kamu berdiri dari kursi bersamaan dengan Midoriya. Meninggalkan Bakugou dan Todoroki yang masih menatap sengit satu sama lain. Sejenak kamu menatap mereka, mengode, tapi tetap tidak di respon. Pada akhirnya kamu meninggalkan mereka. Keluar dari kelas dan pergi bersama dengan Midoriya untuk kekantin.

"[Yn]!" Seru Bakugou dan Todoroki bersamaan. "Kamu pilih bersama siapa untuk kekantin?!" Tanya mereka berdua. Ketika mereka menoleh. Mereka berdua terdiam. Mata mereka mengedar keseluruh kelas, tapi nihil. Keberadaanmu sama sekali tidak ditemukan dimanapun. Hanya tas yang terbuka di atas meja saja. Orangnya? Sudah pasti pergi.

Bakugou menggeram, ia mendecih dan melangkah ke mejanya. Duduk di kursi dengan kasar sampai menghentak. Mood Bakugou tiba-tiba saja jadi menjelek karena tidak menemukan gadis yang biasanya duduk tepat di belakang mejanya. Ia mendelik saat matanya bertemu dengan Todoroki. Mengacungkan jari tengah dan menyuruh lelaki berambut dwiwarna itu untuk segera pergi.

Tanpa dipinta Todoroki sebenarnya juga akan pergi. Pergi dari kelas. Ia akan menyusul [Yn] yang pergi kekantin entah bersama siapa. Todoroki pun keluar dari kelas dan langsung menuju kantin. Dengan berbekal duit saku untuk membeli soba dingin.

"Cih si chibi sialan itu malah pergi kekantin deluan. Menyebalkan sekali sih." Bakugou mendecih. Ia menelungkupkan kepalanya di atas meja. Dengusan kasar terdengar darinya. Bakugou memejamkan matanya dan larut pada mimpinya sampai bel kembali berbunyi.

0.0

All For One sudah menduganya. Bahwa Aldrich akan menjadikan aliansi penjahat sebagai kambing hitam. Ia mencengkeram bahu lengan kursi yang ia duduki hingga membengkok. Tidak menyangka, ia akan termakan omongan manis yang diucapkan oleh Aldrich.

Mengatakan akan melindungi aliansi penjahat? Menjamin keselamatan Shigaraki Tomura? Dan lihatlah sekarang. Markas aliansi penjahat kini harus berpindah tempat. Dikarenakan penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok pahlawan. Tapi berkatnya kini eksistensi aliansi penjahat semakin memuncak. Orang-orang mulai terlihat ketakutan, kala mendengar nama organisasi penjahat terbesar itu.

"Aku berterima kasih padamu Aldrich. Berkatmu kini aliansi penjahat semakin bisa menunjukkan siapa dirinya." All For One menopang dagunya. Ia menatap layar hitam yang terpampang jelas di depannya. Alat-alat bantu hidup yang menghubungkan ke badannya tetap bekerja dengan baik. All For One tersenyum kecil. Ia menyeringai.

"Kurasa tidak lama lagi akan ada perang. Sekarang pihak ketiga juga ikut campur kedalam rencanaku." All For One menyenderkan punggungnya. Ia terdiam sejenak. "Apakah ... mungkin rencanaku akan berhasil?"

0.0

Akhirnya yang ditunggu telah tiba. Kepalamu mendongak kesana kemari. Mencari atensi kelas lain yang mengikuti pelatihan kamping musim panas. Tapi yang kamu temukan hanya kelasmu seorang. Yang kini berdiri ramai di depan gedung depan sekolah.

Road to be HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang