є m p α t p u l u h l í m α

977 198 23
                                    

Suara ledakan dari belakang berhasil mengambil alih seluruh atensi para peserta. Bahkan Present Mic dari tempatnya juga terkejut. Aku juga merasakan hal yang sama. Menoleh dan mendapati kepulan asap berwarna merah muda.

Dan sesuatu muncul dari balik asap itu. Melayang tinggi melewati aku beserta para peserta lainnya. Tunggu sebentar! Ada seseorang diatas sesuatu itu. Surai berwana hijau gelap itu bukannya Midoriya. Segera ku fokuskan pandangan dan melihat betul-betul.

"EH? MIDORIYA-KUN?!" Kepalaku bergerak mengikuti arah Midoriya hingga ia juga melewati Todoroki dan Bakugou di depan sana. Tanpa basa-basi aku segera mengambil kesempatan.

Aku segera memasang tumpuan. Dan langsung melompat tinggi. Membiarkan tanah yang menjadi tumpuanku tadi sedikit tertekan dan retak.

Midoriya sudah jauh di depan sana. Aku mana bisa melayang seperti Bakugou. Aku segera mendarat di tempat kosong yang tidak tertanam ranjau. Lalu memasang ancang-ancang untuk melompat lagi.

Aku melompat kali ini lebih tinggi. Mataku melihat Midoriya sudah jauh di depan sana. Ia bahkan mendarat hampir dekat dengan garis terakhir. Aku memutar tubuhku kedepan dan mendarat langsung tepat di belakang Todoroki dan Bakugou yang masih asik berkelahi.

Kutarik kerah belakang mereka berdua dan menjatuhkan keduanya ke atas tanah. Segera langsung kutinggalkan mereka dan menyusul Midoriya yang tertatih berusaha menuju garis akhir.

"Cewek pendek sialan! Beraninya kau!" Mampus. Aku langsung menambah kecepatan lariku. Menengok kebelakang hanya akan memperpendek umurku saja. Tapi kalau enggak di tengok kepo juga. Aku bimbang antara ingin menengok atau tetap fokus kedepan.

"Sini lu anjir." Suara Bakugou semakin dekat. Aku juga semakin mempercepat lariku. Lebih baik fokus kedepan dan tetap berlari.

Tanpa kusadari Todoroki dan Bakugou sudah berada dalam jarak dekat. Aku tahu itu karena aku merasakannya. Bahkan hidungku juga menangkap bau hangus dari ledakan. Sudah dipastikan mereka berdua dalam jarak bisa meraihku kapanpun mereka mau.

Aku terkejut saat tangan kanan dingin Todoroki menarik kerahku. Segera aku berbalik dan menepis tangannya. Dari sebelah kiri Bakugou sudah siap dengan ledakannya. Posisi tangannya tepat berada di depan wajahku. Dan ia menyeringai lebar.

"Mati kau!"

Detik berikutnya pandanganku membuta karena kepulan asap hitam berkumpul di depan wajah. Kupingku berdenging saat mendengar suara ledakan Bakugou. Aku menghentikan langkahku sebentar untuk menghirup udara. Lalu aku lanjut berlari lagi.

"Kau terlalu kasar pada seorang gadis, Bakugou." Todoroki segera menyerang Bakugou. Ia berkali-kali menangkis tangan Bakugou untuk menghindari ledakan. Dan ia terus menggunakan quirk setengah dinginnya untuk membekukan lengan Bakugou yang terus bisa ia tangkis.

Ketika mereka berdua ingin beradu kepalan tinju segera ku tahan dengan kedua tanganku. Ku ambil insiatif untuk memisahkan mereka berdua dan kembali berdiri diantara mereka. Tangan kiriku menahan tangan Bakugou yang siap meledak. Sedangkan tangan kananku menahan tangan kanan Todoroki yang siap dengan es-nya.

"Hey tenanglah kalian berdua!" Aku kesal melihat mereka berdua yang menatapku dengan sinis. Yang satu menatap dengan garang siap melahap, sementara satunya lagi menatapku sinis dengan dingin. "Midoriya udah jauh tuh, kalo kalian berdua mau kelahi. Nih, aku enggak bakalan ikut campur."

Aku segera melepaskan genggamanku. Membuat Todoroki dan Bakugou hampir terjungkal kedepan. Dalam hati aku membayangkan kalau mereka berdua terjungkal sudah pasti festival ini berubah jadi acara komedi. Aku tertawa tertahan.

"ANJING LU YA, PENDEK SIALAN!"

"Hampir... hampir jatuh."

Mampus lu pada bedua.

Akupun tertawa sambil berlari meninggalkan mereka berdua di belakang.

~

"Woah apa-apaan ini! Tiga orang yang memimpin didepan dan saling menghambat tiba-tiba saja dilewati oleh Midoriya! Sekarang mereka bertiga berhenti bertarung dan mengejar Midoriya di depan. Wuhu pertandingan ini semakin seru."

"Apasih yang kau omongkan?" Sahut Aizawa.

Pertandingan masih belum berakhir. Terbukti dari keempat peserta terdepan yang masih berebut untuk segera mencapai garis akhir. Namun, jaraknya masih jauh dari yang diharapkan.

Ketiga peserta yang sempat mengungguli pertandingan ini mengejar Midoriya dan hampir dekat. Midoriya tampak panik, tapi ia terus memutar otak dan mencari cara agar bisa mendahului [Yn], Todoroki dan Bakugou. Tampaknya Midoriya masih belum kehabisan akal.

"Aku masih belum menyerah!" Midoriya mengenggam erat seutas tali yang mengikat lempengan besi dan berbalik memukulkan lempengan besi itu keatas tanah. Hingga ledakan yang sempat membawa dirinya terbang tinggi kembali terlihat.

[Yn] refleks segera berbalik dan menggunakan quirk Aeolus miliknya. Tangan kanannya mengayun secara vertikal dan menebas asap merah muda di depannya. Hembusan angin kuat lepas dan mengarah pada peserta di belakang. Membuat beberapa para peserta terhempas kebelakang bahkan ada yang sampai keluar arena. Kesempatan, Midoriya segera meloncat dari lempengan besi tadi dan lari secepat mungkin kedepan.

"Tu—Tunggu dulu! Itukah quirk dari [Full name]?! Terlalu biasa! Kupikir quirknya itu lebih keren dari penampilannya. Ini benar-benar mengejutkan." Perempatan imajiner muncul. [Yn] menatap sinis robot kamera yang terbang tepat tidak jauh di atas kepalanya.

Gadis itu segera berbalik dan menyusul ketiga teman kelasnya yang kini sedang kejar-kejaran untuk merebut posisi pertama. Midoriya masih memimpin di depan, disusul kemudian oleh Todoroki dan Bakugou. Lalu di belakang mereka barulah [Yn].

"Festival olahraga Yuuei, babak kelas satu." Empat peserta yang paling unggul dalam festival ini sudah memasuk lorong arena. "Siapa yang menyangka akhirnya akan seperti ini?! Sekarang peserta pertama yang berhasil pertama kali memasuki stadium adalah—"

Tepat setelah ucapan Present Mic. Midoriya yang paling depan masuk dan menginjak garis finish. Ia disambut dengan meriah oleh para penonton.

"—Midoriya Izuku yang keren!" Semua penonton di tribun bersorak atas keberhasilan Midoriya yang lolos sebagai pemenang babak pertama. Todoroki tiba setelahnya dan Bakugou tak lama menyusul kemudian.




- - -

A

ku hari enggak puasa gengs😳 yuhuu karena aku istimewa. Udah dari kemaren sih :v

Oiya sekalian aku mau kasih tawu. Mulai tanggal 10 besok aku bakalan up tengah malem banget. Aku mau belajar buat SBMPTN😥 persiapan nih buat masuk kuliah. Meski udah lulus harus tempur maksimal sampai mampus🙂

Terus ya aku selama karantina ini bertambah misqueen parah. Banget. Duit merah ada duit biru ada. Tapi cuman dua lembar Ya masa mau dipakai bertahan hidup sampai akhir tahun. Yang ada sih aku udah jadi gembel parah😫😓

Gimana karantina kalian? Akusi alhamdulillah, seru iya misqueen iya juga. Syukurin aja deh. Kata temen aku ambil hikmahnya terus syukurin😀

Mangats mengatasi kemisqinan ini! Huraw🎊🎉

Sampai berjumpa esok~


Jumat 08/05/2020

Road to be HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang