Chapter 13

876 106 39
                                    


Donghae memang selalu tidak tahu malu, tidak pernah merasa bersalah dan mengakui kesalahannya justru dia berpikir dirinya berselingkuh adalah kesalahan Tiffany. Kalau saja dia bersikap baik, hatinya tidak akan goyah secepat ini. Tiffany merasa matanya memanas dan hatinya terasa dicabik cabik, mereka bersama selama empat tahun untuk sampai mendapatkan status. Namun hanya butuh waktu satu bulan pernikahan sampai Donghae mulai goyah dengan hubungan mereka. Apakah ini masuk akal? 

" Siapa wanita itu? " tanya Tiffany terdengar sangat menyedihkan. 

" Jika kau tahu. Apa yang akan kau lakukan? Satu yang pasti dia lebih baik darimu! " balas Donghae, sekarang sudah terlanjur ketahuan tidak ada alasan baginya untuk bersembunyi lagi. Donghae justru merasa senang karena mulai saat ini dia bisa berselingkuh terang terangan. 

" Tutup mulutmu!! Kau memang bajingan! " Tiffany berteriak keras.

Donghae mendekat dan mencekram kedua pipinya kasar agar dia berhenti bicara lalu tersenyum sinis " Aku memang selalu menjadi bajingan daridulu sampai sekarang. Kenapa kau mau bersamaku? Kau tahu saat bersama Jessica, aku saja bisa berselingkuh lebih dari sepuluh kali. Dia adalah wanita yang sangat baik, kau harusnya bersiap dengan kenyataan ini karena kau jauh lebih buruk dibandingkan dengannya " 

" Baik atau buruk pasanganmu, kau akan terus berselingkuh. Kau memang tidak pernah puas dengan pasanganmu!! " jawab Tiffany berusaha bicara dengan jelas.

Donghae tertawa jahat " Kalau kau tahu. Kenapa masih mau bersamaku? Kau pikir kau beruntung berhasil merebutku dari Jessica, kau bangga aku meninggalkan mereka demi bersamamu. Kau terlalu bodoh, justru bersamaku hanya akan membuatmu menderita " 

Tiffany tidak paham kenapa dirinya terus saja disalahkan dalam perselingkuhan yang Donghae lakukan, sekalipun dirinya bukan istri yang baik bukan berarti suaminya bisa bermain hati dibelakangnya. Alasan apapun tidak bisa dijadikan alasan untuk berkhianat dari pasangan, Tiffany baru mengerti ini setelah mengalaminya sendiri. 

Donghae melepaskan tangannya lalu mengelus rambut istrinya dengan tatapan merendahkan membuat Tiffany merasa terhina saat ini " Apa yang akan kau lakukan sekarang? Apa kita akan bercerai? Aku sangat menantikannya.... sayang " ujarnya lalu melangkah masuk meninggalkan istrinya sendiri.

Tiffany mengepal tangannya kuat saat memandangi Donghae yang mulai menjauh dan menghilang dari pandangannya. Kenyataannya tidak ada yang bisa dia lakukan sekarang, berpisah justru hanya membantu suami dan wanita itu. Tiffany tidak mau menjadi janda, dia tidak ingin hidup susah sementara wanita lain akan mendapatkan dan menikatmi kehidupan nyaman miliknya. 

Untuk saat ini dia memilih diam sampai dia berpikir apa yang bisa dia lakukan untuk mempertahankan rumah tangga sekaligus mencari tahu siapa yang menjadi wanita selingkuhannya. 

--------------------

Mulai hari ini Jeno akan berada di rumah satu minggu kedepan, ia ingin memanfaatkan waktu dengan beristirahat dan bersantai di rumah saja. Jessica sudah berangkat ke cafe bersama Krystal, dia akan datang untuk membantu sekaligus menemani tetapi tidak sekarang. Jeno turun untuk makan, dia makan seorang diri di atas meja ada handphone yang menemaninya. Jarang sekali dia berada di rumah seoramg diri dan rasanya sesepi ini.

Jeno menatap sekeliling, kesalahan terbesar berada di rumah sendiri karena justru membawanya ke dalam kenangan saat keluarga mereka masih utuh. Jeno ingat saat dia dan Heejin masih kecil, setiap akhir pekan mereka selalu memasak bersama lalu menonton acara kartun favorit bersama. Bagaimanapun keluarga mereka sempat harmonis dulu, semua selalu terasa sempurna sampai Jeno bertambah usia dan mulai mengerti keadaan. Saat kecil dulu dia tidak pernah tahu alasan ibunya sering menangis dan mendapatkan luka di tubuhnya, ibunya selalu mengatakan akibat memotong bawang ataupun terjatuh. Jeno kecil hanya mengiyakan karena dia percaya ayahnya adalah pria yang baik. 

With Love, J.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang