Chapter 6

1.1K 102 56
                                    

Tiffany tidak akan berubah meskipun Donghae menegurnya dengan berbagai cara, tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak menikah dan lagipula Nyonya Lee pasti akan membantunya. Perceraian Jessica dan Donghae belum bisa dipastikan kapan tapi satu yang dia yakini adalah tidak akan membutuhkan waktu lebih dari satu bulan, mereka akan segera menjalankan sidang mediasi. Tiffany bahkan sudah berpikir terlalu jauh, merencanakan pernikahannya dengan Donghae. Dia selalu menginginkan pernikahan yang mewah, lebih mewah dari pernikahan Donghae sebelumnya. Dalam satu haru Tiffany ingin merasakan menjadi bak seorang putri karena itu dia sudah menyewa jasa wedding organizer tanpa sepengetahuan Donghae.

Pernikahan mereka biarlah menjadi urusannya, Donghae tidak perlu tahu karena tugasnya hanya untuk membayar saja. Tiffany memang tidak mengenal sosok Donghae dengan baik, dia tahu pria itu mudah marah dan kata katanya menyakitkan tetap tidak membuatnya lelah membuat masalah.

Tiffany memiliki janji untuk bertemu dengan pihak wedding organizer, dia sengaja mengajak bertemu di cafe Jessica seolah ingin menyombongkan dirinya akan segera menikah dalam waktu dekat. Donghae tidak akan kesepian ataupun merasa kehilangan karena dia aka segera meresmikan hubungan mereka.

Heejin dan Jeno kembali dari sekolah bersama, mereka akan membantu Jessica seperti biasa. Bisakah mereka mendapat sambutan lebih baik? Tiffany melambaikan tangannya dan tersenyum kepada mereka. Heejin tahu kedatangan wanita simpanan itu pasti memiliki tujuan tidak baik. Kenapa dari semua cafe yang ada di Korea dia harus datang kemari bila tanpa tujuan jahat? Jeno juga tidak senang tetapi dia tidak bisa melarang tamu untuk datang apalagi ibunya bahkan terlihat tidak mempermasalahkan.

" Eomma, aku pulang " sapa Jeno meletakan tasnya dan langsung memakai apron lalu duduk di meja kasir. Sementara Heejin pergi ke dapur menemui Krystal, untuk bertanya sejak kapan wanita jalang itu datang.

" Nae sarang Jeno-ya " balas Jessica menepuk punggung anaknya sebentar sebelum menyiapkan makanan untuk kedua anaknya.

" Makan dulu, kalian pasti lelah " Jessica meletakkan makanan di salah satu meja kosong dan membiarkan kedua anaknya makan.

" Menurutmu apa yang dia lakukan disini? " tanya Heejin memperhatikan Tiffany dari jauh, wanita itu terlihat senang dengan terus tertawa dan tersenyum.

" Dia pasti mencari masalah " jawab Jeno yakin.

" Aku sudah menghubungi appa meminta untuk datang dan membawa wanita itu pergi "

" Kenapa kau menghubungi appa? Dia akan datang, jangan sampai eomma terlibat lagi "

" Aku muak melihatnya disini, jika appa datang aku akan meminta mereka jangan pernah kemari lagi "

Jeno mengangguk setuju " Aku akan mengusir mereka lain kali "

Tiffany mengangkat tangannya meminta seseorang untuk menghampirinya, pelayan lain tengah sibuk dan tidak ada orang lain selain ibunya. Jeno langsung berdiri tidak ingin ibunya harus berinteraksi dengan Tiffany, dia datang dan bertanya dengan dingin. Mustahil bagi Jeno untuk tidak melihat banyak katalog pernikahan berada di mejanya. Apa dia sengaja datang kemari untuk menunjukan kalau mereka akan segera menikah? Jeno tidak peduli sebenarnya tetapi dia tidak suka bagaimana cara Tiffany terus mencari masalah dengan mereka dan membanggakan dirinya berhasil merebut Donghae dari mereka.

" Kami ingin pesan minuman lagi " ujar Tiffany lalu mengatakan pesanannya, Jeno hanya perlu menunggu satu orang lagi yang masih berpikir.

" Aku ingin pernikahanku digelar dengan mewah dan megah karena setelah sekian lama akhirnya kami menikah. Selama ini tidak mudah bagiku bersamanya, kami seharusnya menikah sejak lama tetapi dia terus saja menundanya. Aku senang akhirnya kami bersama" ucap Tiffany bercerita, dia sangat sengaja melakukan banyak cara hanya untuk menyakiti Jeno.

With Love, J.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang