7. Rencana Pak Boss

143 23 5
                                    

Halooo teman... aku kembali. Semoga ini menghibur ya, jangan lupa vote!
Part selanjutnya aku post setelah ini.. Makasihhh ❤️

______________________________________

Christopher's PoV

Pagi ini pikiranku terasa kacau. Sebulan sudah berlalu. Namun aku belum menemukan wanita yang dapat ku nikahi. Kriteriaku cukup sulit ternyata. Aku tidak ingin apabila wanita yang akan ku nikahi itu terlalu posesif dan mengekang. Karena di sini aku sebenarnya masih ingin bebas.

Asistenku bahkan begitu kepusingan mencari wanita yang memenuhi keinginanku. Bahkan aku sudah beberapa kali melakukan pendekatan pada wanita dalam sebulan ini sesuai dengan saran asistenku. Namun, semuanya sama saja. Mereka terlalu berlebihan.

"Haduh, Pak boss. Saya sudah pusing mencari wanita yang sesuai dengan kemauan Bapak. Semuanya anda tolak." Kata asistenku dengan frustasi. Jarang-jarang ia terlihat seperti ini. Biasanya pria itu ceria dan kemayu.

"Eh tapi, Pak boss masih ingat nggak sama cewe yang pernah one night stand sama pak boss satu bulan yang lalu. Itu lohh,, cewe manis yang pernah boss ceritain ke saya." Katanya.

"Iya saya ingat. Kenapa emangnya?" Kataku.

"Boss mikir nggak sih, kalau perbuatan boss malam itu bisa menghasilkan sesuatu. Kan boss bilang ngga pakai pengaman." Katanya sambil terkikik.

"Yah mana mungkin, kami baru semalam itu melakukannya."

"Mungkin, boss. Kayaknya kita bisa gunakan cewe itu. Kalau emang boss belum mau nikah serius." Katanya.

"Maksud kamu gimana?" Kataku bingung.

"Boss, siapa tau dia hamil. Kita bisa selidikin. Terus boss bisa nikahin dia secara kontrak aja. Alasan aja, kalau boss mau tanggung jawab takut dia hamil gitu." Ucap asistenku yang bernama Doni itu.

"Terus kalau dia nggak hamil gimana?"

"Ya boss buat hamil lah. Kan kalau dia hamil, dia jadi mudah disetir gitu boss. Karena kita punya pegangan gitu. Kan juga bisa menuhin kemauan Papanya boss." Katanya.

"Hemmm... Jauh banget pikiranmu Doni. Tapi saya masih ragu sama ide kamu."

"Haduh, biar saya yang urus Pak boss. Dari pada kita nggak nemu mulu wanita yang menuhin kriteria boss. Saya kan jadi pusyinggg." Kata Doni sambil memegang kepalanya dengan gaya gemulai.

"Ya udah, coba kamu urus sana. Saya mau istirahat bentar, kepala saya makin sakit ini dengar ide kamu." Setelah itu Doni pun pamit untuk keluar.

Apa iya ide Doni bisa berguna. Tapi aku agak ragu sih, sedikit kasihan juga sama wanita itu. Tapi, selama ini kan dia nggak pernah datang nuntut.
Berarti dia nggak apa-apa kan? Pikirku.

"Udahlah, aku istirahat dulu. Biar Doni yang urus itu."

***

__________________
Senin, 27 Juli 2020

Her LipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang