14. Mencurigakan

124 15 2
                                    

New Part! Selamat membaca...
Apresiasi karyaku dengan vote yuk :)
Jgn jadi silent reader hehe..
Terimakasih 💕💕

______________________________________

Gloria's PoV


Menjadi istri seorang pimpinan ternyata ada positif dan negatifnya.

Positifnya segala kebutuhan istri secara material pasti terpenuhi. Namun, negatifnya ruang gerak istri menjadi terbatas dan si istri juga harus menutup telinga terhadap hal buruk yang didengar tentang suaminya.

Setelah beberapa bulan menjalani rumah tangga, aku berusaha berlaku baik padanya demi keutuhan rumah tangga kami. Ya, aku tahu aku mengharapkan hal yang mungkin hanya di mimpiku saja. Tapi untuk kedepannya aku tidak mau jika anak kami hidup di lingkungan keluarga yang tidak harmonis.

Aku tahu Chris tidak secara terang-terangan menyayangi anak ini, tapi semuanya terlihat dari perilakunya.

Namun, secepat itu ia menyanjung kami maka secepat itu pula ia mengecewakanku.

Bukan rahasia lagi bahwa ia suka bermain wanita di luar sana. Walaupun ia selalu membara padaku saat di ranjang.

Aku hanya berusaha menutup mata dan telinga. Dalam satu minggu 2 sampai 3 hari-nya pasti ia pulang lewat dari tengah malam, dan pasti di kemejanya nampak bekas lipstick wanita. Aku telah berusaha untuk tidak mencampuri urusannya.

Namun, hari ini sepertinya aku tidak bisa. Chris pulang saat pagi menyapa.

"Kamu pulang? Kenapa tidak menginap saja di kantor?" Sindirku setelah ia selesai membersihkan diri. Ia terlihat buru-buru.

"Ada hal penting. Aku ada perjalanan bisnis, jadi aku tidak akan pulang beberapa hari ke depan." Katanya sambil mengemas pakaiannya.

Aku tahu ia sering bepergian untuk kepentingan bisnis. Namun, mengapa hari ini aku merasa berbeda ya? Ia bahkan mempersiapkan pakaiannya sendiri. Biasanya ia memerintahkan ku untuk mempersiapkannya.

"Emmm.. oke. Tapi nanti malam adalah jadwal periksa di dokter kandungan. Aku menunggumu pulang beberapa hari lagi atau bagaimana?" Kataku pada Chris.

Karena biasanya ia selalu ikut untuk memerkisakan calon anak kami.

"Kamu pergi saja malam ini, kamu bisa mengajak temanmu. Ia tidak boleh terlambat untuk diperiksa." Katanya.

Ya, memang ia selalu menomor satukan kandunganku, tapi untuk saat ini anak ini menjadi nomor dua.

"Baiklah." Kataku. Kemudian, ku bantu ia menyiapkan segala keperluannya.

Saat ku tawari sarapan, ia menolak. Ia sangat terburu-buru. Memangnya sepenting itu?

Kemudian ia pergi tanpa kata.

***

Aku telah mengajak teman-temanku untuk menemaniku memeriksakan kandungan.

Tapi, mereka semua tidak bisa malam ini. Tiara harus menghadiri kencan perjodohan yang dibuat orang tuanya, Dilla sedang ada masalah keluarga, dan Hanna yang sedang lembur karena deadlinenya sudah dekat.

Jadi, aku sepertinya harus pergi sendiri, tentu saja ditemani oleh supir pribadi.

Aku sudah siap, dan akan pergi. Namun, saat aku sedang merapikan tampilanku, bell rumah berbunyi.

Siapa itu? Apa Chris pulang? Tentu saja tidak mungkin. Karena saat, aku membuka melihat monitor ternyata itu Leo. Untuk apa ia kemari?

"Hai. Aku ke sini ingin mengantarkan titipan dari mama untukmu." Kata Leo saat aku membuka pintu, kemudian aku mempersilahkan ia masuk.

Bukan sekali dua kali ibu mertuaku memberikan sesuatu, ia juga kadang datang kemari. Sebenarnya ia perhatian, walaupun terkesan tidak peduli.

Aku mengambil titipan yang terbungkus rapi itu. "Terima kasih. Sampaikan terima kasih dan salamku pada Mama ya..." Kataku.

"Tentu saja. Kamu terlihat rapi, mau ke mana? Dan aku tidak melihat Chris. Biasanya kalau ia mendengar suaraku, ia langsung menampakkan diri." Kata Leo.

"Aku mau pergi memeriksakan kandungan. Chris sedang ada perjalanan bisnis beberapa hari ke depan." Kataku setelah berusaha merangkai kata.

"Oh, kalau begitu biar aku saja yang menemanimu. Tidak baik wanita hamil pergi sendirian malam-malam." Kata Leo.

Aku bingung untuk menerimanya atau tidak. Tapi sangat tidak baik-kan, apabila kita menolak bantuan seseorang? Apalagi ia terlihat tulus.

"Baiklah." Setelah mengatakan ini, kami pun pergi menuju dokter kandungan langgananku dan Chris.

***

Ternyata setelah kami tiba, dokter sedang tidak di tempat. Ia  dinas ke luar kota. Jadi, mau tidak mau kami mencari opsi lain. Tetap saja kami mencari dokter di rumah sakit ternama lainnya, karena kualitas adalah yang utama.

Kami pun mengantre untuk melakukan pemeriksaan.

Setelah giliranku, kami masuk. Dokter menyatakan kandunganku dalam keadaan sehat. Sekarang ia berusia 17 minggu. Dokter memberikanku vitamin saja. Aku sangat bersyukur karena mualku sekarang sudah berkurang.

Setelah selesai melakukan pemeriksaan, aku izin pada Leo untuk ke toilet.

Saat keluar dari toilet, aku melihat sosok laki-laki yang juga keluar dari toilet pria.

Ia mirip Chris. Apa hanya khayalanku saja ya?

Karena tak bisa penasaran, aku pun mengikutinya dari jauh. Ia menuju kamar inap VIP.

Dan ternyata itu memang Chris!

Aku sedikit mengintip dari celah pintu, ia sedang bersama wanita. Aku tahu siapa wanita itu.

Air mataku pun jatuh.

***

Tbc!

Setelah baca, jangan lupa vote & comment yaa..

Thankyou 💕

___________________
Minggu, 2 Agt 2020

Her LipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang