MIAW 11

43 10 0
                                    

Hary menghampiri singa di mulut goa yang tengah duduk memandangi bintang-bintang di langit.

"Hai, Lion," sapa Hary duduk di samping singa.

"Kenapa kau di sini?" Pertanyaan singa itu sama seperti yang Hany katakan.

"Hm, sepertinya aku memang tidak bisa diterima di mana pun," ucapnya hendak bangun dari duduknya.

Singa menyenggol kaki Hary dengan ekornya, mengisyaratkan untuk duduk lagi. "Karena kau sudah disini, jangan pergi," ucap singa.

"Ada apa Hary, apa kelinci tidak memberimu ruang istirahat?" tanya singa.

"Tidak, dia sudah memberi kami ruang," jawab Hary menggeleng.

Singa menganggukan kepala paham. Dia mengira Hary hanya ingin melihat bintang.

"Lion," panggilnya.

"Ya?"

"Apa kau pernah berharap pada seseorang?" tanya Hary sambil memandang bintang.

"Seseorang? 'Orang' itu jahat, Hary," jawab singa dengan menekankan kata orang.

Hary menepuk jidatnya, ia lupa kalau kini ia tengah berbicara dengan hewan. "Maafkan aku Lion, maksudku bukan seperti itu." Singa menatap Hary menunggu kata-kata selanjutnya yang akan diucapkan. Hary menghela napas pelan. Ia melirik di sekitar takut ada yang melihat.

"Sepertinya aku menyukai majikanku," ucap Hary memelankan suara.

"Majikan? Maksudmu Hany?" Hary mengangguk pelan.

"Bagaimana bisa seorang siluman jatuh cinta dengan manusia," sambung singa dengan tertawa pelan.

"Ya, kau benar, aku memang tak pantas dengannya." Hary menundukkan kepalanya.

"Hary, kau berhak jatuh cinta dengannya." Singa menasihati Hary.

"Oh ya? Tapi sepertinya Hany tidak menyukaiku," ujar Hary masih menundukkan kepala.

"Apa itu penting? Di dunia kami, singa jantan menggoda singa betina untuk bersama. Apakah manusia tidak seperti itu?"

"Hm, ada anak lelaki yang mendekatinya."

"Hanya mendekati? Bukan berarti dia memiliki Hany, ayolah Hary kau masih memiliki kesempatan itu."

"Benarkah? Aku hanya takut setelah aku terlepas dari kutukan ini, aku tidak bisa bersama dengannya." Hary tersenyum pahit pada singa yang sudah menyemangati dirinya.

"Memangnya apa yang akan terjadi?" tanya Singa seolah tidak mengetahui apa-apa.

"Kau tidak tau?" Singa menggeleng kuat.

"Aku pun juga tidak tau."

"Ayolah, kau masih muda di mana semangatmu? Jadikan hari ini hari istimewa, biarkan hari kemarin menjadi masa lalu, dan hari esok adalah rahasia." Singa bangun dari duduknya, ia mendorong Hary agar ikut berdiri dengannya.

"Kau tau, Lion? Ternyata berbicara dengan hewan tidak seburuk yang kubayangkan." Hary berdiri bersama singa.

"Naiklah, akan kuajak kau ke suatu tempat." Singa membungkukan tubuhnya.

Hary segera naik ke tubuh singa itu. Lalu singa berlari menuju kaki gunung yang jaraknya tidak jauh dengan goa.

"Sudah sampai." Singa membungkukan tubuhnya lagi.

"Hm jadi, Lion, ada urusan apa kau mengajakku ke sini?" Hary turun dari tubuh singa lalu menatap pemandangan sekitarnya.

"Di sini adalah tempat yang bagus, disini biasa kami (para singa) gunakan untuk menggoda betina," jelasnya.

Cat Stealth SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang