"Bangun, Hany." Perlahan Hary menutup mata lalu tidak sadarkan diri.
Gurita datang bersama beberapa ekor duyung. Membuka pintu sel untuk menyerahkan pada mereka sebagai tumbal.
"Sebuah kehormatan bagiku jika raja mau menerima ini," ucap gurita.
"Tenang saja gurita, kau sudah menjaga danau ini dengan baik. Semoga raja memberi perpanjangan umur padamu," jawab salah satu duyung. Para duyung menerima tumbal yang diberikan oleh gurita dan membawanya pergi ke istana.
***
"Apa katamu?" bentak Dara"Saya mengatakan yang sebenarnya, saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri," jawab Lala.
"Bagaimana kau bisa seceroboh ini?!" Dara melempar tongkatnya ke sembarang arah membuat Lala bergidik ngeri.
"S-saya tidak tau kalau ternyata gurita itu masih hidup!" Lala menundukkan kepalanya, tidak berani menatap wajah Dara.
"Aku pun tak tau apa kau masih hidup besok," ucap Dara membuat hati Lala bergetar.
"Kau...." Dara mengarahkan jari telunjuknya ke dagu Lala agar bisa melihat wajahnya dengan jelas.
"Bawa aku ke tempat kejadian." Lala mengangguk paham.
"Jika tidak, kau akan kujadikan tumbal gurita," bisik Dara membuat telinga Lala memanas.
"Kita berangkat sekarang. Cepat! Kita sudah tidak punya banyak waktu!"
Dara, dan Lala berangkat menuju Danau tempat Hary dan Hany diculik. Dengan keberanian yang dimiliki Dara, ia pun masuk ke dalam air untuk menemui gurita. Sementara Lala berjaga di atas rakit.
Dara tidak menemukan sosok gurita tersebut. Ia berenang ke dasar danau. Namun ia tetap tidak menemukannya. Lalu ia memutuskan untuk kembali naik ke permukaan air."Mereka tidak ada," ucap Dara membuat Lala gelisah.
"Tapi tadi mereka ada di sini."
"Aku tau kita harus pergi ke mana. Ayo!" Dara memegang lengan Lala dan membawanya terbang.
Lala memejamkan mata, tidak berani melihat ke bawah. Ia sangat takut ketinggian. Sementara Dara, ia terbang dengan sangat lihai. Layaknya burung. Mereka berhenti tepat di atas laut yang dalam dan membentang luas. Lala membuka matanya dan melihat ke bawah. Ia menghembuskan napas pelan.
"Kau siap?" tanya Dara dingin.
"Siap untuk?" Lala mengernyitkan dahinya takut akan jalan pikiran Dara.
"Tarik napas!" titah Dara lalu memasuki air dan berenang sampai ke dasar laut.
Lala menuruti perintah Dara buru-buru ia menarik napas, sebelum akhirnya ia menahan napas untuk waktu yang cukup lama.
Dara berenang menuju istana yang mencolok di dasar laut. Istana Mutiara. Masih ingat kan, kerajaan milik Aira? Dara menerobos Istana Mutiara. Tanpa menghiraukan penjaga di depan gerbang. Dengan wajah gelisah ia mencari-cari keberadaan sang Raja Mutiara.
Sementara Lala, dia hanya menunggu di depan pintu. Karena penjaga tidak memperbolehkannya masuk. Dia berusaha bernapas di bawah air kedalaman beratus-ratus kaki ini. Sebisa mungkin ia salurkan kekuatan dunia air pada dirinya.
"Ah dia lagi," cicit Aira melihat Dara yang kelimpungan mencari raja.
Dara mendengar ada suara dari belakangnya pun segera menoleh. Dan mendapati sosok Ratu Duyung, Aira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cat Stealth Secret
FantasyMiaw, seekor siluman kucing yang berpetualang untuk memecahkan kutukan dan kembali menjadi wujud semulanya. Ditemani Hany, gadis SMA pecinta kucing. Melewati portal, kembali ke masa lalu, masuk ke dunia fantasi.