t w o

577 61 6
                                    

Jackson sekarang berada dikamar Mark untuk menunggu pria tampan dan cantik yang sedang membersihkan dirinya dikamar mandi. Jackson sesekali memainkan ponselnya dan berbaring dikasur Mark yang sangat dirindukannya.

Jackson's Pov.

'Mark kamarmu tidak berubah sama sekali, tetap rapi dan wangi.'

Aku sangat suka berada dikamar Mark, benar-benar damai. Aroma tubuh Mark menyebar dimana-mana, aroma yang sekarang sangat kurindukan.

Ngomong-ngomong aku sudah lama tidak menginap dikamar ini, yaa itu memang salahku. Maafkan aku Mark, tapi aku tidak bisa melihat wajahmu lama-lama.

Aku tau kau mungkin bingung dengan perubahan sikapku, tapi aku benar-benar tidak bisa mengatasi rasa sesak didadaku.

Setiap melihat wajahmu Itu membuatku mengingat fotomu dengan gadis yang bernama Jessica itu. Foto yang kau post disosmed, disaat liburan semester lalu di State.

Aku langsung berpikiran buruk setelah melihat foto itu. Kalian berdua terlihat sangat dekat dan sepertinya memiliki hubungan spesial. Entah sejak kapan kalian bersama dan seberapa dekat kalian.

Seharusnya aku tidak seperti ini, karena aku adikmu bukan pacarmu. Aku memang cemburu, bahkan sangat cemburu.

Aku tau rasa sayangku padamu sudah berubah Mark, bukan sayang sebagai adik tapi mungkin sebagai pria yang menyukai pria juga. Dan aku juga tau bahwa hal ini salah dan dianggap tabu oleh kebanyakan orang.

Namun, apalah dayaku saat aku mulai mencintaimu. Mami pernah mengatakan cinta itu bebas untuk siapapun termasuk dirimu Mark.

Kupandangi wallpaper ponselku, foto dimana Mark dan aku saling berpelukan dengan senyuman Mark yang sangat cantik dan manis. Saat itu aku dan Mark kencan berdua di Lotte World ahh ani mungkin cuman aku saja yang menganggapnya kencan.

Clekk~~

Pintu kamar mandi akhirnya terbuka dan menampilkan pria yang sedari tadi kupikirkan. Aku melirik sekilas penampilan Mark, Mark memakai piyama tidurnya lagi.

Berbeda dengan Mark aku tidak menyukai piyama tidur karena menurutku itu merupakan sifat yang kewanitaan. Tapi saat Mark memakainya, aku akan sangat menyukainya karena dia akan terlihat lebih imut dan manis.

Aku masih tetap diam dan pura-pura memainkan ponsel saat Mark mulai berjalan kearahku dan mendudukan dirinya dipinggir kasur.

"Eumm Gaga... Apakah kau lapar??" tanya Mark pelan padaku.

"Kenapa? Kau mau makan?" tanyaku datar. Yaa aku memang sengaja mendinginkan nada bicaraku. Kemudian Mark hanya menganggukan kepalanya pelan.

"Kalau kau lapar pesanlah makanan, kita tidak bisa makan dirumahku karna Mami dan Papi juga pergi."

"Ahh Baiklahh..."

Setelah itu kami hanya diam dan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Sebenarnya suasana kamar ini terasa sangat canggung, aku yang masih pura-pura sibuk memainkan ponselku sedangkan Mark entah apa yang dikerjakannya disitu, mungkin mengerjakan tugas sekolah.

'Aaa aku hampir lupa, tugasku juga ada.'
Aku beranjak dari kasur Mark dan berjalan keluar. Namun sebelum aku keluar kamar, Mark memanggilku tiba-tiba.

"Gaga" panggil Mark dan membuatku sedikit terkejut. Aku hanya membalikkan badan kearahnya tanpa menjawab panggilan itu.

"Kau mau kemana??" tanyanya lagi.

"Mengambil tas"

"Aku ikut" katanya cepat dan segera berjalan kearahku. Aku tidak begitu mempedulikannya, biarkan saja. Aku pun mulai berjalan dan membiarkannya mengikutiku.

Love Story || Markson [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang