Love Story || Markson [End]

e l e v e n [epilog.]

WARNING!!

PART ini mengandung konten little SMUT(?). Yeahh seperti itulahh, sebenarnya aku gak nyangka bisa buat ginian:")

Maaf part ini sama sekali gak ada dibaca ulang, jadi maaf yaaa kalau banyak typo atau kata-katanya yang membuat pusingg.

Ohhh iyaa mau ingetin doang kalau baca chap ini jangan setengah-setengah yaaa, harus sampe paling bawah heheh:v Baiklahhh,,

Enjoyyy!!!

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

8 Years Later

"I'M HOMEE!!!" teriak seorang pria dengan setelan jasnya begitu masuk kedalam rumah sederhana namun mewahnya.

"Dadddyyyyy!!!" seorang anak berumur 3 tahun berlari menghampiri Pria tadi.

Happ~~ pria itu menangkap pelukan anaknya yang berlari itu.

"Eohhh kok tumben anak Daddy belum tidur jam segini, Dimana Papa??" tanya Pria itu dan terus menghujani seluruh wajah imut plus tampan anaknya.

"Hahaha stop Daddy" anak itu tertawa karena geli dari ciuman Daddynya.

"Haii Sayang" Ucap pria tadi saat melihat sang istri (istri atau suami yaa?? Auu ahh bingungg ana) tercinta datang menyambutnya dengan senyum yang dipaksakan.

"Heyy kau kenapa sayang??" tanya pria itu saat melihat istrinya yang tidak menjawab sama sekali sapaannya.

"Daddy,, Papa sedang malah padaku" bisik anak itu pelan ditelinga Daddynya, namun masih bisa didengar oleh Papanya.

"Kalian kenapa sayang??" tanya pria itu lagi, dan mendekati istrinya sambil menggendong anak tampannya.

"Tidak ada" balas istrinya dengan nada datar.

"Tapii sepertinya memang ada sesuatu sayang" tambah pria itu lagi.

"Jackson!! Aku bilang tidak ada ya tidak ada" kata pria itu penuh penekanan pada pria yang bernama Jackson. Kemudian ia berjalan meninggalkan ayah dan anak itu.

"Kann Daddy, Papa benal-benal malah pada Yiyi" bisik anak itu sedih.

"Sebenarnya yang terjadi sayang? Apa Yiyi nakal??" tanya Jackson pada anaknya.

"Yiyi tidak nakal, Yiyi hanya... hanya tidak sengaja"

"Tidak sengaja?? Tidak sengaja apa sayang??" anaknya menundukkan kepalanya merasa bersalah.

"Yiyi hanya tidak sengaja memakan coklat Papa" aku anaknya pelan.

"Coklat?? Kau mengahabiskannya sayang??" tanya Jackson terkejut. Dan anaknya mengangguk pelan,  membuat kepala Jackson tiba-tiba merasa pusing.

Dia tidak bisa menyalahkan anaknya yang masih kecil ini, tapi dia juga tidak bisa menasehati istrinya. Istrinya itu benar-benar tidak bisa diganggu gugat kalau masalah coklat kesayangannya.

Pernah suatu hari Jackson mencoba menggoda istrinya dengan menyembunyikan semua coklat-coklat itu. Namun dia terkena imbasnya, Istrinya menangis seharian tanpa mau makan dan minum. Hal itu membuat Jackson merasa bersalah, akhirnya dia pun mengakuinya dan menunjukkan semua coklat istrinya.

Istrinya makin merajuk dan tidak mau berbicara pada Jackson sama sekali. Bahkan Jackson harus membeli makanan diluar selama seminggu penuh karena istrinya tidak mau memasak makanan. Belum lagi dia yang harus berpuasa karena istrinya tidak memberi jatah untuknya.