2

1.3K 226 9
                                    


mereka adalah dua yang separuh

berharap dengan bersatu

mampu menjadi utuh

.

.

happy reading!

.

Hallet's adalah café rooftop yang mengambil posisi pada dua lantai paling atas dari Dis-trikt, sebuah hotel mewah di pusat kota. Area bawahnya merupakan bagian privat yang menawarkan suasana tenang dengan pemandangan pusat kota melalui jendela-jendela besar serta dekorasi minimalis, sementara area atasnya adalah ruang besar yang bisa dibilang nyaris terbuka seutuhnya, digunakan untuk bercengkerama di bawah atap-atap kaca yang langsung menghadap langit. Café eksklusif ini adalah tempat yang tak asing bagi Hinata, lokasi andalan yang selalu dijadikan pilihan.

Selepas pelayan mengambil mantelnya di depan pintu masuk, Hinata kemudian melenggang ke lantai bawah dalam balutan celana jeans serta sebuah sweter turtlenck hitam. Matanya menyapu pandang sekeliling dan merasa begitu lega ketika mendapati bahwa area tertutup itu hanya diisi oleh beberapa orang saja. Mengingat berita perpisahannya yang sedang menjadi topik hangat di berbagai media, Hinata berusaha sebisa mungkin untuk menghindari keramaian, masih khawatir bila tiba-tiba ada wartawan yang menyergapnya seperti yang sudah-sudah.

Beberapa saat membiarkan kakinya bergerak menyusuri beberapa baris meja kosong, akhirnya pilihan Hinata jatuh pada kursi di sudut ruangan yang rasanya merupakan bagian paling tertutup. Ia meletakkan tasnya di atas meja dan menarik keluar ponsel dari saku celana. Ketika mendapati bahwa masih ada lima belas menit sebelum janji temunya dengan Sasuke, ia lalu beralih pada pelayan yang mengekorinya. Dengan seulas senyum sopan, Hinata menyampaikan bahwa ia masih menunggu seseorang dan akan memesan nanti. Hal yang selanjutnya dijawab oleh pelayan itu dengan anggukan dan bungkuk singkat sebelum berlalu pergi.

Ia memutuskan untuk memeriksa pesan masuk di ponselnya seraya menanti Sasuke. Kebanyakan pesan yang ia terima berasal dari wartawan-wartawan yang gila berita, memaksa untuk sebuah wawancara singkat atau sejenisnya. Sisanya dari beberapa kerabat yang terkejut, menyampaikan rasa prihatin terkait perpisahannya, pesan yang kemudian Hinata balas dengan sopan sekenanya. Lalu terakhir, pesan dari Hanabi dan Sakura.

Hanabi, lagi-lagi, masih berusaha untuk merayunya kembali ke kediaman Hyuga, berkata betapa bosannya ia bertahun-tahun ditinggal oleh Hinata. Pesan yang lalu dibalas oleh Hinata dengan tawaran untuk berkunjung ke apartemen barunya disertai sebuah alamat lengkap. Sementara Sakura adalah Sakura, mengiriminya pesan emosional yang membuat Hinata tersenyum kecil. Wanita merah jambu itu menyampaikan keterkejutannya dan meminta maaf karena tak bisa berada di samping Hinata untuk sekadar menjadi penyemangat dalam momen seperti ini, ia bahkan menambahkan pesan berisi ancaman kepada Naruto bila sampai membuat Hinata menangis, berkata bahwa ia tak segan-segan untuk menghajar sang mantan suami bila itu benar terjadi. Pesan itu kemudian hanya bisa Hinata balas dengan ucapan terima kasih yang tulus, diikuti dengan penjelasan singkat bahwa sesungguhnya Sakura tidak perlu khawatir karena semua ini adalah sesuatu yang mutual. Ia juga kemudian menambahkan bahwa bila Sakura berkenan mungkin mereka bisa bertemu untuk berbagi cerita dan mencocokkan hari.

Larut dalam berbagai pesan singkat yang ia dapati, Hinata sampai tak menyadari kehadiran Sasuke yang menjulang di hadapannya. Wanita muda itu baru mengalihkan pandangannya ketika si pemuda Uchiha menarik kursi dan menghempaskan tubuh di seberangnya. Dengan sungkan Hinata kemudian menutup ponselnya dan mengulas senyum kecil, menghantarkan sebuah kata maaf tanpa suara kepada Sasuke sebelum kemudian memandang lelaki itu tenang. Hal yang selanjutnya Sasuke balas dengan anggukan kecil seraya melonggarkan dasi.

U T U H [SasuHina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang