7,5

808 141 15
                                    

ezrangevine

PROUDLY PRESENT

U T U H

.

Naruto belongs to Masashi Kishimoto

.

.

mereka adalah dua yang separuh

berharap dengan bersatu

mampu menjadi utuh

.

.

happy reading!

.

Usai menanggalkan sepatunya setelah melewati pintu, Sasuke segera berlalu menuju dapur. Dilemparkannya kunci mobil ke atas meja sementara ia sendiri berhenti di depan lemari es, membungkuk guna meraih sebotol air mineral. Tenggorokannya terasa kering, walau jelas tak ada dahaga yang mendesak untuk segera dipuaskan disana. Dan ia sendiri pun tak mengerti, sebab segala hal dalam benaknya kini berlalu lalang tak terkendali. Ia benar-benar tidak paham apa yang terjadi, tetapi satu yang jelas ia ketahui, yaitu hal serupa selalu timbul merongrongnya tiap kali ia usai menemui Hinata.

Dalam diam, ia menenggak seisi botol hingga habis tak bersisa. Tetapi rasa kering itu masih bersemayam disana. Ada banyak sekali yang terjadi hari ini. Parahnya, semua itu berputar di sekeliling Hinata dan ia tak tahu harus memilahnya dari mana. Dengan perlahan, ia menyandarkan tubuh pada meja tinggi di belakangnya, sementara botol kosong yang semula berada dalam genggamannya kini telah bersarang di keranjang sampah. Kepalanya berputar lagi, samar pada momen yang dihabiskannya dengan sang jelita beberapa waktu lalu.

Mulai dari pembicaraan mereka di panti asuhan hingga perpisahan mereka sebelum wanita itu benar pulang. Semuanya terasa aneh, selalu begitu. Meninggalkan sesuatu yang asing, sesuatu yang baru di sudut pikirannya. Tetapi di saat bersamaan juga menghangatkannya entah bagaimana. Ia tak pernah merasakan hal sejenis itu, atau setidaknya ia tak pernah merasakan hal sejenis itu pada orang lain selain Hinata. Wanita itu berbeda, dan tiap kali mereka bertemu, selalu ada hal baru yang bangkit dalam dirinya dan menjajah kepalanya dengan sedemikian rupa.

Bersama Hinata, segala hal berlalu begitu saja, begitu mudah. Seakan-akan ia adalah pribadi baru yang utuh tanpa ada taut masa lalu yang mengintainya jauh di dalam. Mereka bisa bicara apa saja, dalam potongan-potongan yang tak gamblang dan wanita itu tanpa kewalahan mampu menangkap maksud arah pembicaraan. Hinata terlalu peka. Ia tak hanya mudah dibaca, tetapi juga sebaliknya. Segala hal bagi sang jelita adalah sesuatu yang berlangsung dua arah. Dan kini mau tak mau jauh dalam bagian paling gelap di kepalanya, sesuatu terbersit, bahwa mungkin saja kualitas itu yang membuat sahabatnya jatuh hati pada sang jelita—dan mungkin hal yang sama juga bisa terjadi padanya, sebab ia tak pernah menemukan seseorang yang bernas serupa.

Sesaat, kepalanya memutar kembali percakapan terakhir mereka hari ini. Hinata sudah berada di dalam mobilnya kala itu, duduk di balik kemudi dengan jendela yang turun dengan sempurna. Tetapi alih-alih memundurkan mobil lalu melaju pergi, wanita itu malah menoleh kembali padanya.

"Sasuke," panggil Hinata kemudian. Suaranya mengalun dengan mudah, terdengar dalam dentang jernih yang manis. Sasuke sendiri tak menyahutinya kala itu, ia cuma mendekat satu langkah dan menaikkan sebelah alis untuk menyatakan bahwa ia mendengarkan. Lalu Hinata meneruskan, "Apakah sudah pernah ada orang yang berkata bahwa kau itu elusif?"

U T U H [SasuHina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang