6

730 152 6
                                    

U T U H

.

Naruto belongs to Masashi Kishimoto

.

.

mereka adalah dua yang separuh

berharap dengan bersatu

mampu menjadi utuh

.

.

happy reading!

.

Home of Hope adalah salah satu panti asuhan yang Hinata bawa ke dalam naungan proteksinya selama tiga tahun belakangan. Panti asuhan yang terletak di pinggiran Konoha itu terdiri atas tiga lantai dengan dinding bercat gading. Gerbangnya sederhana, menyerupai gapura dengan pagar besi lurus setinggi dua meter yang mengarah langsung ke halaman luas nan teduh. Tempat dimana anak-anak biasa bermain di sore hari yang cerah.

Hinata sendiri menemukan Home of Hope secara kebetulan, mengingat lokasinya yang tersembunyi di pinggiran Konoha, tentu bukan dengan intensi ia bisa mengetahui keberadaan panti asuhan yang menampung puluhan penghuni. Pertama kali ia menapakkan kaki di Home of Hope adalah pada sore hari setelah berkunjung dari kediaman Uchiha yang tak jauh dari sana. Saat itu akhir pekan, dan ia serta Naruto baru saja menjenguk Sasuke serta membawakannya beragam makanan rumahan untuk mengisi kulkas. Sebuah rutinitas yang Hinata lakukan dengan sukarela mengingat kedekatan mantan suaminya dengan si tunggal Uchiha. Namun ketika mereka berkendara pulang sore itu, untuk pertama kalinya bangunan tua Home of Hope menarik perhatiannya.

Ia sudah datang ke kediaman Uchiha beberapa kali, tetapi bangunan tua yang tersembunyi di balik jalan kecil serta pepohonan rimbun itu baru ia sadari keberadaannya. Dan mendapati papan nama yang berdiri rapuh di hadapan gerbang menunjukkan bahwa bangunan itu adalah sebuah panti asuhan membuat Hinata meminta Naruto untuk segera menepi kemudian. Kunjungan pertamanya singkat, hanya mampir untuk berbincang dengan kepala panti terkait kondisi mereka. Namun meski begitu, kunjungan-kunjungan berikutnya tidak demikian.

Ia selalu datang bersama Naruto tiap akhir pekan, pastinya lepas bertandang ke kediaman Uchiha lebih dulu. Seringkali mereka membawa bingkisan atau bahkan sekadar tambahan kebutuhan, meski tak jarang juga mereka datang hanya untuk mampir dan bermain bersama para penghuni panti. Pada waktu kunjungan mereka, biasanya Hinata akan menghabiskan waktu di kamar anak-anak dan membacakan mereka buku cerita dengan semangat, sementara Naruto akan berada di halaman belakang bersama para remaja, melakukan aktivitas fisik seperti bermain sepak bola atau sejenisnya. Lalu lepas menghabiskan hari hingga mentari turun dari singgasana, barulah mereka berpamitan.

Namun kunjungannya kali ini jauh berbeda. Dan bila ada yang bertanya, tentu dengan mantap Hinata akan menjawab bahwa lepas satu bulan ia tak bertandang kesana, ia tak pernah benar-benar menyangka akan datang kembali sendirian. Tetapi selayaknya hal-hal lain yang kini perlu ia lihat dari sudut pandang berbeda, kunjungannya pun sama. Ia hanya perlu beradaptasi. Ini adalah satu dari sekian banyak konsekuensi akibat keputusan besarnya, dan walau berat untuk mengubah rutinitas, bukan berarti mustahil untuk dilakukan.

Hinata beranjak turun dari mobilnya lepas mematikan mesin. Ia tersenyum ketika Nenek Chiyo, seorang wanita berusia senja yang menjabat sebagai kepala panti, berdiri menyambutnya di ambang pintu masuk. Belum sempat ia mengayunkan kaki, wanita tua itu melangkah menghampirinya lebih dulu. Nenek Chiyo memeluk tubuhnya sejenak, mengucapkan selamat pagi dan betapa kehadiran Hinata di panti asuhan benar-benar dirindukannya.

U T U H [SasuHina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang