Aku terbangun dari tidurku. Ya, semalaman aku tidur di Medjacks. Entah pukul berapa sekarang namun kudengar Glade sudah sepi tak ada suara, kurasa ini masih tengah malam dan semua sudah tidur. Aku mencoba bangun dari tempat tidur dan kulihat ada makanan dan minuman dimeja. Pas sekali aku sangat lapar dan ini pasti adalah makananku yang dibawakan oleh Chuck. Tapi, saat makanan itu kumakan ternyata sudah dingin dan lebih parahnya lagi makanan ini sedikit asam atau lebih tepatnya sudah basi, jadi kuputuskan untuk tidak memakan makanan tersebut.
"Lebih baik aku tidur lagi, pasti rasa laparnya hilang."
"Haduuuh tapi aku tidak bisa tidur, perutku terus berbunyi."
"Baiklah sepertinya aku memang harus pergi ke dapur untuk memeriksa apakah ada makanan lain" Gumamku terus menerus
Aku keluar dari Medjacks, saat sudah berada didepan pintu Medjacks aku bingung dan bepikir-pikir lagi apakah aku benar-benar membutuhkan makanan atau tidak. Karena kulihat jarak Medjaks ke Dapur lumayan jauh, belom lagi tempat ini sangat gelap dan sepi.
"Come on, Aria! Jangan jadi penakut kan tidak lucu kalau mati kelaparan didalam glade. Kau tambah merepotkan banyak orang." Gumamku sendiri sambil berjalan menuju arah dapur
Aku berjalan pelan ke arah dapur, Ya sejauh ini tidak ada yang menakutkan. Kemudian kudengar langkah kaki mendekat kearahku, aku tidak ingin menengoknya. Aku takut bagaimana kalau yang dibelakangku itu adalah arwah seseorang yang dikubur ditengah hutan atau lebih parahnya lagi bagaiamana kalau dia adalah seseorang yang diserang Grievers dan mencoba membunuhku. Aku mempercepat langkah kakiku, langkah kaki dibelakangku juga lebih cepat. Aku berlari lebih cepat, dan langkah kaki dibelakangku juga lebih cepat. Aku berlari sangat cepat sampai kudengar suara hewan buas melolong, kurasa itu suara Grievers. Aku sontak kaget dan langsung diam ditempat lalu jongkok, mendekatkan kepalaku dengan lututku, memejamkan mataku dan menutup telingaku dengan kedua tanganku. "Tolong, tinggalkan aku sendiri aku tidak akan mengganggumu. Kumohon! Akan kuturuti semua perintahmu! Aku janji, tapi tinggalkan aku sendiri" kataku sambil benar-benar ketakutan saat itu. Aku diam masih sama dengan posisi tadi sampai kira 2 menit perlahan aku membuka mataku, berdiri dan membuka telingaku. Kutengok kanan kiri tidak ada siapapun. Saat aku akan melangkahkan kakiku tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dari belakang. "Hei.."
"Aaaaaaaaarrrghhhh" aku berteriak sambil menutup mataku dantiba-tiba seseorang langsung menutup mulutku dengan kencang dari belakang sambil berbisik
"Ssshh! Kau akan membangunkan semua orang" orang itu berbisik ditelingaku
Aku langsung melepaskan tangan orang itu dari mulutku dan berbalik badan, kulihat orang itu, ternyata dia adalah
"Minhooooooooo?!" Tanyaku dengan nada tinggi dan memukulinya
"Ssshh!" Jawabnya sambil mencoba menutup mulutku lagi tapi aku menghindar dan mendorong tangannya
"Apa yang kau lakukan ditengah malam seperti ini?! Kau menakut-takutiku Minho! Aku hampir mati!" Jawabku sambil sedikit berbisik-bisik
"Harusnya aku yang bertanya apa yang kau lakukan malam-malam begini." Jawab Minho sambil berjalan dan aku mengikutinya
Belum sempat aku menjawab pertanyaannya tiba-tiba suara keroncongan dari perutku keluar
"Haha, aku tahu. Jika kau mencari makanan di dapur tengah malam begini tak akan ada yang tersisa." Jawab minho
"Yang benar saja? Tidak adakah makanan yang bisa untuk dimasak juga?" Tanyaku
"Kalau itu banyak, memangnya kau bisa memasak?" Tanya minho
"Mungkin." Jawabku singkat
"Kalau begitu apapun yang kau buat, buatlah dua. Aku akan menilai masakanmu, aku lapar juga hehe" jawab Minho
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GLADERS GIRL [COMPLETED]
FanfictionApa yang akan terjadi jika satu-satunya wanita datang kedalam Glade yang sepenuhnya pria? Apakah akan terjadi cinta segita? segiempat? segilima? Ataukah wanita tersebut akan merusak kesejahteraan Glade yang telah dibangun dengan susah payah sejak 3...