Amel manatap kiri dan kanan tapi dia sama sekali tak menemukan sosok pria dewasa yang mengakui suami dari sahabatnya itu.
"Mana tuh om-om kok nggak ada?"
Sekilas amel melihat sosok dokter muda yang tadi menangani prilly.
"eh nganu dok,Orang yang tadi di sini sama saya mana ya?"
"Orang yang mana maksud kamu.Bukannya tadi banyak orang yang bersama kamu di sini"
Amel menggaruk kepalanya yang tak gatal."Itu lo yang udah tua"
Dokter itu mengerutkan keningnya heran."Tua?"
"Itu lo cowo kira-kira umurnya sama kek dokter"
Dokter itu tersemyum tipis"Oh ryan"
"Hah, iya!"
"Dia lagi di dalam"
"Kenapa dia di dalam?"
"Karena istrinya udah sadar"
Amel hanya menggangguk sebagai jawaban.
"Tunggu,Prilly udah sadarrrrr?"pekik amel tak santai.
Dokter itu tampak menutup kedua telinganya dengan tangan.
"hem bisa kamu kecilkan volume suara kamu itu mengingat ini rumah sakit"
"Maaf dok abisnya saya kaget.Tapi serius prilly udah sadar?"
"iya"
"boleh saya masuk nggak?"
"nggak"
"kok gitu"
"Ryan lagi mau menemani istrinya jadi sebaiknya kamu jangan ganggu"
"Jadi serius om itu suami prilly?"
"iya ,emang kamu belum tau?"
Amel menggeleng pelan."Jadi dokter ini siapa?"
"Saya ya dokter"
"maksud saya dokter ini siapanya prilly?"
"Menurut kamu?"
"Saya bukan peramal"
"Coba tebak"
"Ini pertanyaan bukan teka-teki"
Dokter itu tampak tersenyum tipis."Kalau saya bilang saya ini kakaknya prilly kamu percaya?"
Amel tampak tertawa keras."Ya nggak lah prilly itu hidup sebatang kara setau saya"
"Kalau udah kalau kamu nggak percaya.Saya pergi dulu masih banyak pasien yang harus saya tangani"
"ehh?"
Amel terpaku di tempat menatap punggung dokter itu yang perlahan menjauh.
"Jadi dokter itu serius.Kok bisa?"
pada akhirnya amel pun memilih untuk pulang karena mengingat ada beberapa tugas yang harus dia kerjakan."Di dalam kan udah ada om ryan gue balik aja kali yak"gumamnya.
Sedangkan di dalam ruang rawat ryan tampak memegang erat tangan istrinya.
"4 hari nggak ada kabar kakak kemana?"
"Nggak kemana-mana.Saya sibuk kerja"
"Jadi kerjaan lebih penting dari pada illy"
"Nggak ada yang lebih penting dari kamu"
"Apa buktinya.kakak aja sampai nggak pulang-pulang kerumah kalau ada masalah di selesain sama-sama bukan kabur-kaburan gini.Kayak anak kecil tau nggak"