chapter 1

7 0 1
                                    

"Myu!!!" Panggil seseorang di belakangku.

Aku menoleh. Tersenyum. Menghampirinya. Dia sahabatku. Adellyna.

Adellyna langsung memelukku erat . Sesekali menepuk punggungku.

"Lu kapan balik Myu !!! Lu ga ngomong,"

"Kemarin baru sampe. Adellyna apa kabar?"

"Gw Baek aja kok. Ke rumah gw yok. Tante Cia kangen elu tuh,"

"Hahaha… iya iya… tapi gw mau nemenin kak Arion dulu. Mau beli sepatu katanya,"

"Oh. Pastilah anak basket. Wkwkwkwkwk,"

Aku ikut tertawa recheh. Dia kemudian menghentikan ketawanya.

"Adellyna kesini ngapain Del?" Tanyaku.

"Iya nih baru banget beli buat stok bulanan,"

"Oh gitu. Ya"

"Gw duluan ya Myu. Gw dah di tunggu ama Meccha nih, entar dia marah lagi gw salahin,"

"Hahaha… iya,"

Aku pun mengecek wa ku.

Myu Abang dah selese nih
12 .41

Aku pun memutar bola mataku. Malas. Aku hanya ke mall di minta Arion untuk menemaninya. Katanya sih biar ga dikira gengsi gitu. Jujur saja. JYJYK COY!!!

Aku pun akhirnya beranjak dari tempatku. Sesekali makan di mall Indonesia tak apalah. Mumpung mall. Dari food court aku pergi menuju toko sepatu.

Di toko sepatu…

Aku mencari Arion tidak kutemukan. Ku cari di bagian sepatu basket. Ku cari di bagian sepatu sekolah, tapi nihil. Hilang orangnya ga tau kemana. Tiba-tiba.

Tuing…Tuing…Tuing…

Telpon dari Arion bangsat itu pun masuk. Aku segera mengangkatnya.

"Halo…"

"LU TUH KEMANA AJA SIH??? KATANYA DI FOOD COURT??? KOK GA ADA???"

" Lah? Gw kira lu nungguin di toko sepatu,"

"LU KIRA GW GA PERLU ASUPAN APA??? GW JUGA BUTUH BAMBANK. GW MALAH KIRA LU NUNGGUIN DISINI SAMBIL NGOPI CANTIK?!!!"

"Udah sih bang. Iya iya gw kesana…"

Aku pun ke food court lagi . Karna si bangsat Arion itu sudah menunggu di sana. Tentunya ikhlas ikhlas terpaksa gitu. Akhirnya aku berjumpa dengan seorang makhluk kampret Asia yang sedang minum kopi. Dia menyuruhku duduk.

"Dek duduk," aku pun menurut." Mo pesen apa??"

" Gambar bang udh kenyang,"

"Tumben banget," dia pun lanjut minum kopi.

Aku asik mengotak-atik hape dan main hago. Arion hanya melihatku dengan kesal.

"Hape Mulu," kata dia simple.

"Biarin dong bang. Orang ini hape aku. Terserah aku dong,"

"Eh jangan gitu dong. Ama Abang lu sendiri baik dikit kek. Senyum dong,"

Aku hanya menyeringai. Tersenyum sebentar . Dan melanjutkan main hago.

Setelah selesai kami pun pulang kerumah.

Arion sesekali melirikku saat kami berada di mobil. Entah apa yang dia pikirkan. Aku hanya acuh saja. Arion beberapa kali terkekeh melihat tingkahku jikalau aku membenarkan posisi dudukku. Kakak aneh. Makanya kalian jangan suka jika punya kakak laki-laki seperti Arion.
Memalukan diri sendiri dan keluarga.

sweet incisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang