One day you would understand when you grow up

651 99 43
                                    

To: Vire Zayn

"Kenapa keras bgt didik Junghwan? Kapan dia dimanjain? Jan disuruh berlatih mulu, kasian dia."

Ini adalah malam dimana Yunho sudah diangkat menjadi seorang Permaisuri selama tiga puluh hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini adalah malam dimana Yunho sudah diangkat menjadi seorang Permaisuri selama tiga puluh hari.

Saat itu, Mingi menghabiskan malam bersama Yunho di dalam kamar pribadi Mingi.

Keduanya tengah terlelap akibat aktivitas melelahkan seharian. Tidur dengan dengkuran halus dan damai seakan tak ada beban pikiran.

Lalu suara tangis bayi terdengar memekakkan.

Membuat Mingi terusik, menyadarkannya perlahan.

Ia menepuk nepuk lengan Yunho guna membangunkan, "Yuni," dengan mata setengah terpejam. Sungguh, malam baru habis setengahnya dan ia masih sangat kelelahan.

Yang dibangunkan tetap bergeming.

Mingi mengerutkan kening, merasa terbebani dengan suara tangis bayi yang nyaring, hingga membuat kepalanya pening.

Dan ia merasa heran luar biasa pada sang istri yang tak terusik. Benar benar tidak peka, seperti orang mati.

Jadi akhirnya Mingi bangkit, mengambil Junghwan dari dalam box bayi, dan menggendongnya keluar.

Dan apapun terkaanmu pada apa yang akan Mingi lakukan pada Junghwan setelah ini, tidak ada yang tepat.

Karena, apa yang ia lakukan?

Ia yang kurang dari setengah sadar itu hanya meletakkan bayi berusia dua bulan itu di atas lantai dingin di depan pintu, lalu menutup pintu itu. Kembali ke tempat tidur dan kembali menuju alam mimpi.

Beberapa menit berlalu dan ia kembali terganggu dengan suara tangis itu. Dan kali ini suara itu terdengar begitu dekat. Hei, bukankah ia sudah mengeluarkan anak itu?

Suara yang semakin mengganggunya itu membuatnya kembali terbangun. Bangkit dan terduduk, dan melihat Yunho di sampingnya menatapnya kesal ketika menggendong bayinya di dada.

"Yuni, aku--"

Kalimat Mingi terhenti oleh Yunho yang memukul bagian belakang kepalanya tanpa aba aba. Membuat Mingi mengaduh ketika mengusap usap kepalanya.

"Aku tidak peduli kau adalah seorang Sultan ataupun apa, aku tetap akan menghajarmu jika kau menyakiti anakku!" Di kalimat terakhirnya Yunho segera menyusui bayinya hingga tangisan itu menghilang. Hening seketika. Digantikan suara isapan lahap bayinya bak manusia kelaparan.

"Ada apa denganmu? Kenapa kau semarah itu? Memang apa yang telah kulakukan pada Rafi?"

"Kau kan yang meletakkan ia begitu saja di depan pintu?!"

"Ah, benarkah?"

Merotasikan bola mata, Yunho tidak mengerti dengan tingkah Mingi. "Kalau bukan karena seorang pengawal sedang berpatroli dan mengetuk pintu, aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada Rafi. Astaga, dia adalah Putra Mahkota, berani sekali kau berbuat begitu padanya?!"

[Sudah Terbit] SAVAGE-RY 🗡 YunGi [⏹]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang