The successor to the throne

743 121 50
                                    

Saat itu Yunho melihat Mingi berada di ruangan kantornya, sibuk menjalankan salah satu mandat negara dengan menandatangani setumpuk berkas berita acara.

Sebelumnya Sang Sultan telah disibukkan dengan rapat bersama tokoh tokoh Kementrian, bolak balik keluar negeri untuk menjadi representatif negara, bahkan turun tangan mengurusi pengadilan dan para tahanan, dan kesibukan lainnya.

Mingi tidak memiliki waktu untuk beristirahat.

Dalam ruangan kantornya di dalam istana itu Yunho bisa melihat Mingi yang... baiklah, mungkin memang terlihat semakin berisi karena mungkin segala kesibukannya sebagai pemimpin negeri membuat ia menyantap semakin banyak makanan yang disediakan seksi konsumsi pada setiap acara.

Tapi Mingi tampak sakit dan sedikit pucat.

Pasti terlalu kelelahan, Yunho meyakini.

Ia berada di sana untuk membantu Mingi menandatangani setumpuk dokumen berita acaranya. Kertas kertas itu membutuhkan tanda tangan Mingi, dan Yunho bisa meniru tanda tangannya.

Mingi benar benar membutuhkan bantuan dan tidak peduli secanggih apapun kemajuan teknologi di negeri metropolitannya, Yunho adalah satu satunya orang yang bisa meniru tanda tangan Mingi dengan sempurna.

Berisiko memang, karena dengan cara demikian Yunho bisa melakukan kecurangan atas surat surat izin negara atau pemalsuan dan sebagainya. Tapi Mingi percaya Yunho tidak akan melakukan hal sekeji itu.

Saat itu di sana Mingi mengeluhkan rasa sakit di kakinya. Ia tidak memanggilkan pelayan untuk memijat kakinya karena baginya pijatan Yunho adalah yang terbaik dan bisa menghilangkan rasa sakit itu lebih cepat.

Tapi kesembuhan itu tidak terjadi dengan segera.

Ia juga mengeluhkan sakit kepala dan rasa pusing yang membuatnya merasa mau pingsan. Jadi sebelum Mingi tak sadarkan diri, Yunho meminta Mingi untuk menunda pekerjaannya saja dan pergi ke kamar untuk beristirahat.

Yunho tahu dalam kondisi sakit seperti ini Mingi tidak akan bisa diajak untuk melakukan seks malam ini, tapi karena ini adalah tanggal dimana Mingi adalah milik Yunho, maka Mingi beristirahat di dalam kamar Yunho.

Tidak pernah melihat Mingi sesakit ini sebelumnya, Yunho yang merasa sangat khawatir itu menyodorkan sebuah alat tes kehamilan pada Mingi ketika suaminya itu hendak pergi ke kamar mandi.

"Kenapa aku harus memakai ini?" Tanya Mingi heran.

"Untuk memastikan bahwa kau baik baik saja."

Sekarang Mingi yang merasa khawatir. Jadi ia patuh dan memberikan urinnya pada testpack itu.

Beberapa menit berlalu dan alat itu menunjukkan dua garis.

Mingi merasa semakin khawatir, tapi ia masih bisa mengontrol ekspresi dan reaksinya agar tidak terlihat sekhawatir Yunho. Karena ia meyakini apapun yang ia lakukan saat ini, keadaan tidak akan berubah.

Yunho meminta seorang pelayan untuk memanggilkan tabib Kerajaan, dan tibalah satu orang dan dua orang asistennya untuk memeriksa kondisi Mingi. Mereka adalah tiga tabib yang pernah menolong Yunho ketika ia hamil dulu.

Dan benar saja apa yang Yunho takutkan.

Hal itu terjadi.

[Sudah Terbit] SAVAGE-RY 🗡 YunGi [⏹]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang