Sang Pewaris 17

556 63 7
                                    

Tiga hari sudah rara terbaring di rumah sakit dan tiga hari juga ia tak melihat kehadiran fildan...

Rara hanya bisa menangis dalam diam ia tak ingin membebani siapa pun dengan kabar rara drop saja sudah membuat semua nya panik apa lagi jika mereka tau keadaan hati rara saat ini...

"kak, kakak dimana kakak gak rindu ya sama rara? Hiks hiks..." rara terus memandang foto yg ada di hp nya

*************

Di sisi lain terdapat seorang pemuda tengah termenung memandangi jejeran bangun...

Sudah 3 hari ia tak melihat rara kabar yg ia dapatkan dari reza hanya lah sekilas saja...

Entahlah kini fildan sudah Di Jauhi oleh sahabat nya... Antara ia yg menjauhkan diri atau di jauhi sahabat nya apa bedanya nya?

Fildan menatap bangunan itu dengan tatapan miris...

Mungkin semua orang berfikir jika fildan telah berubah... Fildan telah memutuskan komunikasi dari semua orang...

Entah apa yg Di fikir kan sahabat fildan tentang nya... Mungkin dia di anggap sombong... Bagai kacang lupa kulit nya...

Tapi takada yg tau alasan dibalik perubahan fildan yg mendadak...

"mungkin gue berubah di depan kalian tapi gue masih fildan yg sama yg sayang dengan kalian..." lirih nya sambil terus menatap bangunan yg berjejer tinggi menjulang...

"apa kamu masih sanggup fildan? "

Sebuah suara membawa fildan ke dirinya semula...

Fildan tak perlu berbalik ia tau siapa itu karena ia sangat mengenal suara nya...

" saya masih sanggup selama ini bisa membuat semuanya baik baik aja saya gak apa-apa... "

" kenapa tidak kamu biar kan saja saya yg berperang sendiri?"

"pada hal saya sudah menoreh banyak luka di hati kamu fildan..."

"ya itu dulu tapi sekarang berbeda... Harus saya akui anda aktor yg hebat... (fildan membalikkan badan nya) ayah..."

"anda lihai dalam memainkan peran anda... Sampai saya tertipu dengan anda.... Bagaimana bisa anda melakukan nya sendiri tampa melibatkan saya didalam nya? Apa sebegitu tidak berharga nya saya? Anda menanggung semua sendiri... Semua luka itu anda tanggung sendiri... Bagaimana bisa anda bisa tahan dengan tatapan kebencian saya dan rara bahkan bunda? "

" itulah bisnis fildan ada yang berkorban dan ada yg di korban kan..."

"Lalu saya dan bunda serta rara itu di korban kan atau anda yg berkorban?"

"kamu tau jawabannya..."

Tuan Johan pergi dari ruangan fildan...

************

Rara terus menerus menangis tampa henti di pelukan reza... Rasanya ia tak sanggup lagi menahan ini sendiri...

"ra kamu tenang jangan kayak gini... Kamu harus kuat... Jangan sampai tumbuh penyakit baru ditubuh kamu ra..."

"gimana rara bisa kuat a' kalo orang yg rara sayang sekarang benci dengan rara.... Hiks hiks... Udah 3 hari a' tapi kak idhan belum juga jenguk rara hiks hiks... Apa kak idhan udah gak peduli sama rara ya a'?"

"hustt... Gak boleh bilang gitu... Kak idhan sayang kamu kok rara... Nanti biar aa' yg bawa fildan kesini oke... Mungkin dia masih sibuk... Sekarang kamu istirahat ya biar aa'yg bilang ke fildan oke?"

Rara hanya menurut dan mulai memejam kan mata nya...

**************
Reza mengendarai mobil nya dengan cepat menuju suatu tempat...

Citt...

" huff... "dengan hembusan hafas kasar ia keluar mobil dan melenggang masuk...

Kini reza sudah berada di depan pintu kaca besar bertulis kan 'CEO room'...

" fil lo harus kasih gue penjelasan! "gumam nya kemudian masuk...

Saat masuk mata reza langsung menatap nanar seseorang yg tengah berkutik dengan laptop nya dan tak menyadari kehadiran reza

Entah tak menyadari atau hanya pura-pura tak menyadari nya...

Tapp..

Dengan cepat reza menutup laptop fildan Sedang kan fildan menatap nya dengan dingin

"lo apa apaan sih fil!!! Lo udah lupa punya adek?!!! Tiga hari lo ngilang tampa kabar!!! Dan lo sedikit pun gak nanya ke gue tentang adek lo!!!" amuk reza

"kan kemaren udah gue tanya sama lo za" jawab fildan santai

"iua cuma 1kali kan?? Itu bukan fildan yg biasanya selalu neror gue kalo adek nya lagi sakit!!!! Gue kenal lo dari kecil fildan... Gue tau sifat lo!! Asal lo atu aja semua sahabat lo itu udah benci sama lo karena sikap Lo yg sekarang berubah total!!!! Tapi gue gak fildan karena gue tau lo... "

" what happen fildan? You have a problem hah?! Tell me fildan gue Itu sahabat elo... "

" udah ngomel nya? Dengar ya za gue gak punya masalah oke.... Kalo lo kesini cuma mau bahas itu doang lebih baik lo pulang jaga adek 'kesayangan' elo itu!" Sinis fildan

" lo ngusir gue? (fildan diam) oke gue pergi tapi tujuan gue kesini cima mau ngasih tau elo kalo dokter nilang ada kemungkinan rara bisa terkena penyakit kanker otak!!! "jawab reza tak kalah Sinis

Reza keluar dengan rasa marah... Ia tak percaya akan sikap yg di tunjuk kan fildan pada nya...

Disisi lain fildan memperhatikan reza keluar dengan amarah dia sedih harus berbicara seperti itu pada sahabat terbaik nya...

Seseorang kembali masuk da menatap fildan sendu...

"apa kamu masih sanggup fil?"

Fildan tersenyum simpul mendengar pertanyaan itu...

"aku masih bisa menahan nya kok.... Jika anda bisa kenapa saya tidak? Maaf selama ini saya salah pada anda..."

"bertahan lah ini akan segera berakhir fildan kita tunggu puncak nya aja setelah itu kamu gak perlu kayak gini lagi..."

*************

Ada yg bisa tebak maksud part ini??

Kepo gak nih??

Beri vote and Komen yg banyak biar di up tiap hari...

sang pewaris✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang