sang pewaris 25

561 59 4
                                    

semua yg ada diruanggan itu langsung panik saat melihat monitor fildan yg nemampilkan garis lurus...

"kan idhan!!!"teriak rara histeris

" hiks hiks.. kak idhan bangun kak... Hiks hiks... Bangun.... Jangan tinggalin rara... Hiks hiks "

Dengan kencang rara menggoyang kan tubuh sang kakak yg kaku...
Namun hasilnya nihil... Tak ada sedikit pun pergerakan dari tubuh kakaknya...

Rara bukan gadis bodoh yg tak tau arti tanda garis lurus Di monitor itu...

" KAK IDHAN.. BANGUN!!!! hiks hiks... BANGGUN KAK.. BANGGUN..." Rara merasa frustrasi kerena tak melihat perubahan sang kakak...

                ******************

Disisi lain afisan dan putri juga sedih kala melihat monitor yg menampilkan garis lurus...

" hiks hiks.. Fis... Kak leles... Hiks hiks.. Dia gak ninggalin aku kan??hiks aku sayang kak leles fis... Ya meskipun kami sering berantem tapi aku sayang hiks hiks..." racau Putri di sela tangis nya...

                   ****************

Di lain tempat terdapat seorang gadis dengan pakaian serba putih tengah kebingungan....

Pasalnya ia kini tengah berada di sebuah padang rumput tak berujung...

Sudah lama ia mengitari tempat itu namun tak melihat tanda tanda adanya jalan keluar...

Ia dapat mendengar samar samar  ada orang tengah menangis menyebut namanya...

"Putri" gumam nya..

Ya gadis itu adalah lesty entah bagaimana ia bisa berada di tempat aneh ini...

"PUTRI!!! MPUT!!! KAMU DI MANA!!?" teriak lesty berusaha mencari keberadaan sang adik...

Ia terus berlari mengitari padang rumput itu...

Namun hasilnya nihil..

tak ada seorang pun yg menyaut teriakan nya...

Sampai sudut mata menatap cahaya warna putih... Dengan seorang wanita sedang ngulurkan tangan nya...

"ibu..." Gumam lesty dengan air mata berlinang...

"lesty... Sini sayang.... Kamu mau ikut ibu tidak... Kita akan pergi ke tempat yg Indah... Disana banyak bunga... Lesty suka bunga kan?? Jadi ikut ibu ya..." ucap wanita dengan wajar bercahaya itu...

Perlahan lesty mulai mengulurkan tangan nya... Ia ingin mencapai sang ibu...

" LESTY!!! "

tiba-tiba dari arah berlawanan terdapat seorang pemuda dengan pakaian putih sedang menatap nya dengan sendu dan air mata berlinang...

Lesty perlahan menarik kembali tangan nya...

"fildan..." lirih nya

"lesty jangan tinggalin aku les... Aku sayang kamu... Ayo kita kembali...." racau pemuda itu yg tak lain adalah fildan

Lesty tampak memegang kepalanya frustrasi siapa yg akan ia pilih?? Seseorang yang dari kecil ia rindukan?? Atau seseorang yang dari dulu ia berharap membalas cinta nya??

Pertanyaan itu terus berputar di fikiran lesty...

Perlahan lesty menatap 2 orang itu secara bergantian..

Perlahan lesty mulai menggapai salah satu dari tangan itu dan mengikuti langkah nya...

Dengan langkah pelan ia mulai melangkah sehingga hampir seluruh badan nya tertutup kabut putih...

"lesty ibu akan menunggumu di sana... Datang lah bila sudah saatnya..." ucap wanita itu sambil tersenyum tulus...

Lesty membalas tersenyum sang ibu dan mengenggam erat jari tangan orang yang ia cintai...

"aku pergi ibu...." gumam lesty saat perlahan tubuhnya sudah tertutup kabut tebal itu...

                  *****************

Di ruangan serba putih tampak 2 orang gadis tengah menangis histeris...

"kak fildan bangun!!! Bangun kk!!!! Hiks hiks bangun....rara gak mau sendiri disini...." racau rara menggoyangkan tubuh fildan

"kk leles... Kak leles udah janji gak bakal pergi ninggalin mput.... Hiks hiks hiks bangun kak bangun..." gumam Putri...

"Put ra udah ya jangan nangis terus nanti fildan dan lesty nya gak mau bangun lagi loh... "ucap reza memeluk 2 gadis itu...

" a' kenapa kak idhan pergi hiks hiks... Rara sayang kak idhan hiks hiks... Rara mau ikut kak idhan aja.... "ucap rara melepaskan pelukan reza dan berjalan menuju meja yg terdapat buah lengkap dengan pisau nya...

Rara mengambil pisau itu...

" rara mau ikut kak idhan!!!! "teriak nya

Semua yg ada Di ruangan itu kaget akan perbuatan rara yg ingin mengiris pergelangan tangan nya...

Trangg...

Pisau yg di pegang rara jatuh dibuat afisan...

" rara jangan bodoh deh !!! Kamu boleh sedih tapi jangan sampai melukai mu sendiri!!! Ingat kamu itu masih punya ayah kamu.... Masih punya a'eja... Putri sahabat kamu dan... Dan aku..." ungkap afisan sedikit ragu mengucap kata kata terakhir...

"aku sayang kak idhan fis.. Aku gak mau kehilangan dia.... Dia yg ada saat aku sedih... Dia yg jadi pelindung aku saat aku  dalam bahya... Hiks hiks dia yg menjadi penyangga di saat aku ingin jatuh... Hiks hiks... Di2 malaikat pelindung aku hiks hiks... Kak idhan... Kak idhan... Kak... "

Brukk...

Belum selesai rara mengucapkan nya tiba-tiba dia pingsan

" RARA!!! "teriak mereka serentak

" Rara...."

              *******************

Bersambung...

Maaf kerana lama up nya...

Masih banyak tugas...

Harap mengerti...

Vote and Komen penting...

sang pewaris✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang