8.

255 15 0
                                    

Tepat pukul 10.30 , Yohan mematikan komputer di depannya. Ia pun bergegas mengambil kunci mobil dan keluar ruangannya. "Al jemput Ion sekarang yuk", ajaknya ke Aya.

"Oh iya, mas. Sebentar saya beresin meja dulu", jawab Aya.

"Iya santai ajaa",

Setelah Aya selesai membereskan mejanya serta menyiapkan berkas untuk meeting, mereka berjalan menuju parkiran kantor.

"Kita jemput Gwen aja dulu kali yah?", tanya Yohan.

"Boleh deh, biar mas ngga perlu bolak-balik", jawab Aya.

"Okedehh, lagian Ion pulangnya masih 30 menit lagi"

Sesampainya di depan daycare, Aya segera turun untuk menjemput Gwen. Sedangkan Yohan menunggu di mobil.

Tak lama Aya kembali dengan Gwen digendongan serta tas perlengkapan Gwen dijinjingnya.

"Atatatataaaa", oceh Gwen begitu Aya membuka pintu mobil.

"Halo adekk, seneng yaa dijemput cepet?", balas Yohan.

"Dadadadaaa",

"Iyaa, Om Yoyo", jawab Aya dengan suara seperti anak-anak.

"Kita jemput bang Ion dulu yaa? Habis itu adek main sama bang Ion sama mommy dehh", ujar Yohan riang.

"Dadadadadaaaa", jawab Gwen semangat.

"Semangat banget kamu, dek", ujar Aya yang melihat Gwen berjingkrak senang di pangkuannya.

"Semangat ya, dek. Kan mau mainn yaa?", balas Yohan dengan satu tangan yang memainkan pipi gembul Gwen dan satu tangan lainnya menyalakan mobil.

Gwen hanya membalas tatapan Yohan dengan mata berbinar serta senyuman lebarnya.

Tak lama mereka sampai di depan gerbang sekolah Ion.

"Aku aja deh mas yang turun biar ngga usah parkir", tawar Aya.

"Boleh deh, mas tunggu sini yaa. Gwen sama mas aja sini", tangan Yohan terulur untuk mengambil alih Gwen. "Adek sama Om Yoyo dulu yaa", ujarnya saat Gwen sudah berada di pangkuannya.

Aya segera masuk ke sekolah Ion dan menunggu di kursi taman di halaman sekolah. Baru Aya duduk, Ia sudah mendengar ibu-ibu berbisik-bisik membicarakannya dengan lirikan yang tak lepas darinya.

Tak lama bel pulang sekolah berbunyi dan anak-anak berlarian keluar dari lobi sekolah. Aya segera berdiri dan mengedarkan pandangannya mencari anak bos nya itu.

Sedangkan Ion yang baru keluar dari lobi bersama temannya juga mencari sang ayah yang biasa menjemputnya. Dicarinya di tempat biasa sang ayah menunggu namun tak ia temui. Ia pun mengedarkan pandangannya ke arah lain. Pandangannya pun berhenti saat melihat sekretaris sang ayah berdiri di dekat taman.

"Ate Ayaa", panggilnya keras. Tak lupa ia berpamitan kepada sang teman yang berjalan bersamanya, "Aku duluan yaa, see you"

Ion pun berlarian menghampiri Aya. Aya yang melihat Ion  lari pun ikut berjalan menghampiri bocah itu.

"Kok Ate yang jemput? Daddy udah meeting yah? Kita jadi main ke mall kan, Ate?", tanya Ion bertubi-tubi setelah ia sampai dihadapan Aya.

"Abang ngga perlu lari-larian lagi yaa, kan bisa jalan ajaa", ujar Aya memperingati. "Oiya Ate sama daddy nya abang kok, tapi daddy nya abang di mobil sama adek Gwen", lanjutnya sambil mengambil alih tas digendongan Ion.

"Ate sama daddy jemput adek dulu yaa?", tanya Ion.

"Iya tadi ate sama daddy nya abang jemput Gwen dulu soalnya biar daddy nya abang ngga bolak-balik nanti", jawab Aya. "Yaudah yuk kita ke mobil", ajaknya sambil menggandeng tangan Ion.

Single Parents - YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang