Based off of Why Don't We's song, 8 Letters
.
.
.
If all it is is eight letters
Why is it so hard to say?
If all it is is eight letters
Why am I in my own way?
Why do I pull you close
And then ask you for space
If all it is is eight letters
Why is it so hard to say?
Yeosang pandai dalam banyak hal; ia sangat pandai menyanyi, dan menari, tapi satu hal yang tidak ia kuasai adalah, mengekspresikan emosinya, perasaannya. Berbeda dengan orang lain yang cenderung mengekspresikan perasaannya dengan mudah, itu tidak mudah baginya. Ia hanya... merasa lebih baik tidak menunjukkan emosi sama sekali daripada mengekspresikan emosi apapun... Namun, akhir-akhir ini... ia merasa aneh terutama, di antara sahabatnya, setiap kali ia berada di dekat Mingi, ia merasa hangat dan sesuatu menggelitik perutnya bahkan ketika melihat senyum manis Mingi, dan mendengar tawanya yang luar biasa. Semua perasaan aneh ini dimulai beberapa minggu yang lalu.
Beberapa minggu yang lalu.
Yeosang dan yang lainnya sedang duduk di ruang latihan, menunggu kedatangan Mingi. Aneh karena biasanya, ia yang kedua datang, dan Yeosang yang terakhir karena sangat lambat, tapi tidak hari ini. Mereka hanya duduk di lantai, memainkan ponsel ketika, pintu terbuka dan Mingi tersandung.
"Akhirnya datang juga!" Ujar Hongjoong.
Mingi tidak mengatakan apapun hingga membuat Yeosang penasaran. Ia bangkit dan berjalan ke arah Mingi.
"Mingi, kau tidak apa-apa?" Tanya Yeosang ketika menepuk bahu Mingi.
Mingi menatapnya, tidak mengatakan apapun dan malah menjauh dari Yeosang. Ia terkejut dengan Mingi yang baru saja melakukan itu. Ia tidak pernah seperti itu.
Mingi baru saja akan pergi ketika, Yeosang meraih pergelangan tangannya.
"Mingi... Aku tahu ketika kau punya masalah, ada apa?"
Yeosang menatap Mingi dan Mingi yang menunduk akhirnya mengangkat kepala, dan langsung menatap Yeosang. Yeosang mengerutkan kening ketika melihat noda air mata di pipi Mingi.
"Ada apa?" Tanya Yeosang.
"Tidak ada apa-apa... tinggalkan aku sendiri," ujar Mingi ketika berjalan melewati Yeosang tapi, Yeosang menghalanginya.
"Ceritakan," ujar Yeosang lalu ia dan Mingi duduk.
Lalu Mingi menjelaskan pada Yeosang kenapa ia terlambat dan begitu marah.
"Gadis itu baru saja mengatakan bahwa... ia tidak pernah mencintaiku." Ia terisak.
"Omong kosong. Kau tahu? Ia salah. Ia bodoh karena telah menyia-nyiakanmu. Ia tidak tahu betapa hebatnya dirimu," ujar Yeosang ketika menyingkap helaian rambut di wajah Mingi.
"B-benarkah?"
"Sungguh. Lupakan ia. Ia tidak pantas untukmu," ujar Yeosang menangkup wajah Mingi.
Mingi tersenyum.
"Nah gitu dong senyum!" Ujar Yeosang menampilkan senyum indahnya pada Mingi.
"Ah! Hentikan Yeosang!" Ujar Mingi malu ketika warna pipinya berubah sedikit merah muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEATHER 🌾 bottom!Yeosang [⏯]
Fanfictionbottom!Yeosang / Yeosang centric Buku terjemahan ©2018, -halahala_